N - 21
"Gue hiks ... pengen temenan hiks ... deket sama lu hiks."
"Gue gak gitu anj***" Yoongi melempar buku not nya pada Hoseok yang datang pada saat jam pelajaran belum dimulai.
Hari menunjukkan pukul 6 kurang, dan sedikit banyak siswa selalu datang pada jam itu termasuk Hoseok dan Yoongi. Padahal tujuh tiga puluh adalah waktu bel berdering.
Mereka tidak sekelas tentu saja, Hoseok memang sering mampir saat dia pikir masih ada waktu luang sebelum kelasnya dimulai.
Sebelum buku itu terdampar mengenai kepalanya, Hoseok mengelak ke kiri, bertimpang balik dengan buku Yoongi yang tergeletak dalam posisi terbuka di lantai kanannya.
Pemuda yang memiliki senyuman mentari itu memandang dengan gaya, menatap Yoongi main-main seolah mengejek bahwa Yoongi tak berhasil mengenainya.
Yoongi memutar bola matanya jengah, menyenderkan bahunya dengan gelengan kepala pelan.
Dengan berbaik hati, Hoseok meraih buku itu dan ia serahkan dalam posisi tertutup pada Yoongi yang sudah tidak dalam mood mempelajari isi buku lagi.
"Idih ngambek. Alay lu."
"Hoseok. Sekali lagi lu begitu, gue gibeng beneran ya." Yoongi berdecak, menatap dengan mata kecil yang dilebarkan. Total serius bahwa dia benar-benar tak suka dan merasa terganggu.
Sedang Hoseok cemberut, lalu mencibir, "Giliran Jimin ngejek lu, gak ada tuh mau gibeng-gibengan. Giliran Taehyung, malah dihampiri terus."
Yoongi memutar berdecak pelan, lalu mengambil buku lain dan mendistraksikan pikirannya dalam bacaan itu. Total tak ingin menghiraukan apapun yang akan Hoseok lakukan.
Sedang pemuda Shin yang berdiri dengan lipatan tangan di depan dada, menatap Yoongi dengan mata menyipit, "Dih." cibirnya lagi.
Sejak pertengkaran random Taehyung dan Jimin di parkiran motor belakang, dan entah karena alasan jelas apa hingga Hoseok ikutan kena hukuman. Yoongi menjadi menggebu-gebu dalam mendekatkan diri dengan dua orang dari kelas seni rupa itu.
Awalnya Hoseok pikir, Yoongi hanya lakukan hal sekilas saat dia rasa bosan, namun sepertinya perilaku belakang ini yang mendatangi kelas Jungkook lalu berpesan dengan Seokjin, dan juga menelfon Namjoon dan yang utama ialah menarik Jimin untuk juga mengajak Taehyung makan bersama di kantin setiap hari.
Yang secara otomatis, Hoseok harus memimpin untuk mengatur menu makanan karena setelah dia perhatikan tak ada seorang pun dari mereka yang berkehendak untuk masing memesankan.
Suatu hal yang aneh dan juga jarang terjadi bagi seorang Im Yoongi, si siswa tercuek sejagat raya (berlebihan). Dan bukankah, seharusnya Yoongi fokus pada demo yang masih tidak disetujui oleh guru musiknya, dan jika tidak salah lagi, Yoongi juga menerima permintaan Seokjin untuk mengisi backsound drama teater kelulusannya nanti.
"Bang. Lu udah beres semua ya kerjaan kelulusan? Kayak santai banget sekarang sampe mauan aja nerima maunya bang Seokjin padahal lo sibuk. Lo juga jarang minta pendapat gue, malah pas gue mampir tempat lu, lu nya leha-leha aja. Padahal biasanya sibuk."
Yoongi tak merespon, dia menghela nafas menutup bukunya, juga keluarkan ponsel dari saku celana. Mengecek beberapa pesan, sebelum membuka ruang obrolan ibunya yang menyuruhnya untuk pulang ke rumah malam ini.
Tiba-tiba Hoseok berteriak, "TEMEN LO TUH GUE ATAU MEREKA SIH. KENAPA LO JADI CUEK BANGET AMA GUE!"
"Apasih bang***. Bisa diem gak sih lo, anj** dasar!" umpat Yoongi tanpa rem sekaligus melempar kembali bukunya pada Hoseok yang dengan gesit berlari keluar kelas dan menghilang dibalik pintu. Tak lupa tawa menggelegar khasnya seolah menyusul diiringi rasa kesal Yoongi yang tidak memandam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nethink [END]
Teen FictionTaehyung, siswa SMA Mawar yang selalu dibicarakan setiap harinya mengenai latar belakang, perilaku, sikap dan sifat buruknya. Teman karib, Jimin yang setia selalu ada di sisinya walau pertengkaran tak pernah selesai. Jungkook, siswa pindahan yang m...