Selamat membaca
***Seberkas cahaya masuk menembus iris kecoklatan Amara. Begitu terangnya hingga membuat Amara mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netra coklatnya. Langit langit kamar mulai terlihat jelas, begitu juga wajah cemas setiap orang yang mengelilingi tempat tidurnya.
"Amara?" Samar samar terdengar Aileen memanggil namanya dari sisi kanan. Entah kenapa suara itu seakan terasa sangat jauh padahal semua kakaknya berada disampingnya.
"Amara, kau bisa mendengar kakak?" Kini ganti Ariana yang berada tepat di sisi kirinya bertanya.
Dengan sisa tenaga yang Amara miliki, dia berusaha mengeluarkan suaranya. Sedikit serak dan lemah. "Hmmm," jawab Amara sambil mengangguk.
Deg
Eldard? Untuk apa dia disini?Mata Amara terpaku tak percaya mendapati Eldard berada bersama kelima kakaknya. Dengan mata penuh tanya, Amara menoleh ke Ariana seakan meminta penjelasan kakak pertamanya, mengapa Eldard ada di Aquila.
" Tidak perlu memikirkannya. Kau mau makan?" Amara tersenyum, benar- dirinya saat ini sangat lapar. Tidak usah memikirkan Eldard, dirinya harus makan lebih dulu. Tenaganya sudah benar benar habis karena latihan tadi.
"Berikan aku makan kakak!"
3 hari sebelumnya
"Bagaimana?" tanya Eldard pada Damian dari balik meja kerjanya.
Sudah beberapa minggu sejak kepergian Amara namun kasus kematian Aminta masih saja menjadi tanda tanya. Belum lagi kasus keracunan yang dialami oleh Rose beberapa waktu lalu. Eldard juga belum berhasil menemukan siapa pelakunya.
"Belum ada perkembangan berarti Yang Mulia, Jendral Faith masih belum menemukan bukti baru." Damian menundukkan kepalanya- menyesal karena tak bisa memenuhi perintah sang raja dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (Protect You)
FantasyAmara bukanlah gadis biasa. Dia dilahirkan dengan berbagai kekuatan luar biasa hingga membuat orang orang disekitarnya ketakutan. Sifatnya tak bisa diatur, keras kepala, jahil, dan selalu mencari masalah. "Ikatan soulmate ini sungguh merepotkan. A...