"Adik kecilku yang banyak tingkah kini akan pergi bersama soulmatenya, kakak pasti akan merindukanmu." Ariana mengusap lembut pipi Amara. Adik kecilnya yang selalu membuatnya kewalahan tapi begitu dia sayang.
"Baik-baiklah disana. Bijaklah dalam mengambil setiap langkah, jadilah dirimu sendiri tapi tetaplah sopan dan penuh kasih. Kakak menyayangimu," ucap Ariana sembari memeluk dan mencium pipi Amara.
"Kakak jangan khawatir. Disana sudah ada seseorang yang selalu mengetahui segala gerak gerik ku bahkan sebelum aku melakukannya. Lihatlah matanya tak pernah berpaling dariku. Sungguh menyeramkan," sindir Amara.
Berpisah dari Ariana adalah sesuatu yang baru untuk Amara. Sepanjang hidupnya dia tak pernah sekalipun jauh dari kakak tertuanya itu. Ariana selalu bersamanya, menjaganya, membereskan segala kerusuhan yang dia timbulkan.
"Jadilah dirimu sendiri, kakak akan selalu melihatmu dari jauh," ucap Aileen.
"Tolong jaga dia dan tolong pahami sifatnya. Aku menitipkan permataku padamu Raja Eldard."
"Tentu saja. Aku akan menjaga dan melindunginya Ratu Ariana," jawab Eldard dengan penuh keyakinan.
Eldard, Amara dan seluruh pelayan yang menemani Eldard pergi meninggalkan Aquila menaiki kereta sihir milik Eldard. Tak lupa didepan mereka ada Aegeus dan Aminta yang juga ikut pergi mengikuti Amara ke Cassiopeia.
Sepanjang perjalanan Amara lebih banyak diam. Eldard juga sibuk mengurus beberapa pekerjaan di ruang kerjanya bersama Damian. Sesekali Amara melihat ke jendela, memastikan Aegeus dan Aminta baik baik saja.
"Yang Mulia, perkenalkan saya Elena soulmate Damian. Saya senang sekali bisa bertemu dengan Yang Mulia Ratu. Anda tak perlu ragu ragu untuk meminta bantuan saya selama di Cassiopeia." Semenjak bertemu dengan Amara di Aquila, Elena belum sempat memperkenalkan dirinya pada Amara. Elena memiliki sifat yang tak jauh berbeda dengan Alice kakak Amara. Dia sangat ceria dan nyaman diajak bicara, setidaknya itulah yang dapat Amara lihat selama beberapa jam perjalanan.
"Apa Yang Mulia mau makan siang? Saya akan meminta pelayan untuk menyiapkannya jika Yang Mulia ingin."
"Elena, jangan memanggilku Yang Mulia. Aku bukan siapa siapa." Bukan, dia bukan tak suka pada Elena, dia tak suka ketika dirinya dipanggil dengan sebutan Yang Mulia. "Aku belum pantas dipanggil dengan sebutan itu. Panggil namaku saja. Amara." Amara menarik tangan Elena sehingga dia duduk disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (Protect You)
FantasiAmara bukanlah gadis biasa. Dia dilahirkan dengan berbagai kekuatan luar biasa hingga membuat orang orang disekitarnya ketakutan. Sifatnya tak bisa diatur, keras kepala, jahil, dan selalu mencari masalah. "Ikatan soulmate ini sungguh merepotkan. A...