Aneesa berlari keluar dengan air mata berderai. Sakit. Sakit sekali melihat Eldard bersama dengan Rose.
Aku sudah memberanikan diriku untuk bertemu denganmu. Aku sudah melepaskan segala hal yang membuatku ragu untuk kembali percaya padamu. Aku menurunkan egoku, ego Amara untuk menemuimu-untuk menceritakan segalanya padamu. Aku... Aku terbangun dari tidur panjangku salah satunya juga untuk menemui dirimu. Kau... Kau menyakitiku, menyakiti Amara. Apa kami tak berarti apa apa bagimu? Amara sangat menyukaimu, dia sangat menyukai dirimu Eldard. Walaupun bicaranya kasar dan tak mau diatur, tapi Amara mendengarkanmu. Pelan pelan melakukan apa yang kau suruh. Dia memaafkanmu walaupun kau berkali kali membuatnya ragu. Dia selalu ingin kembali padamu.
Aneesa terus berlari. Alas kakinya sudah lepas entah dimana. Rambut yang tadi tertata indah sekarang sudah berantakan-seperti hatinya.
"Aaahh... Aaaagh." Aneesa jatuh terduduk memegangi dada. Sakit... Dadanya tiba tiba sangat sakit. Sakit yang sesungguhnya. "A..AMINTAAA!"
Sesuatu yang buruk terjadi. Aminta. Seseorang melukaimu. Tidak! Tidakkkk!
Aneesa berlari sekuat tenaga menuju bukit Ravena. Disana dilihatnya Aminta meronta. Tubuh Aminta sempoyongan, menaham sakit yang kini menjalari setiap jengkal tubuhnya. Luka luka memenuhi sekujur tubuh Aminta. Aegeus juga demikian namun lukanya lebih sedikit. Aegeus masih gigih menyerang seorang wanita berpakaian serba hitam dihadapannya. Gadis yang Aneesa tahu adalah salah satu pelayan Rose yang dia temui.
"KAU! APA YANG KAU LAKUKAN PADA NAGAKU? AMINTAAAAA! AEGEUS!"
"Bagaimana Amara? Sakit? Hahahaha ... Ucapkan selamat tinggal pada nagamu, sudah saatnya dia pergi."
Tidak! Aminta tak boleh mati. Menyakiti keluargaku berarti KE.MA.TI.AN.
"TTIDAKKKKK!"
Debummm
"Aaaaarkkkkkk." Aminta berteriak-merintih kesakitan. Kemudian tubuhnya ambruk ke tanah.
"TIDAK! TIDAAAK!" Aneesa mengamuk, melepaskan petir besar ke arah Ina, pelayan Rose.
"MATI! KAU HARUS MATIIIIIII!" Berkali kali Ina berhasil menghindar hingga kemudian Aegeus menyemburkan apinya ke Ina tanpa bisa Ina hindari.
"Ahhh.. Ina memegangi tangannya yang terbakar oleh api Aegeus. Panas. Apinya sungguh panas membakar kulit. "Akan kubalas kau naga sialan!"
Ina melepaskan sihirnya, balas menyerang Aneesa dan Aegeus bersamaan. Panah es melesat deras menuju ke arah Aneesa dan Aegeus. Untunglah mereka gesit, lincah menghindar.
"Kau tidak akan selamat! Kau.. harus.. mati!!" Dingin, nada dingin itu bahkan terasa lebih dingin, aura membunuh Aneesa benar benar kuat tak terbendung.
"Kau bisa membunuhku, tapi tuanku akan membalaskan kematianku. Kau akan mati Amara! Kau akan mati!"
Api besar menyelubungi tubuh Aneesa, matanya berubah menjadi merah-semerah darah. Rambut Aneesa berubah menjadi merah terang dan tangannya mengeluarkan kilatan kilatan listrik berselubung api biru. Agniapatra. Salah satu jurus paling mematikan yang pernah ada di eorthe. Tak ada yang bisa selamat jika terkena jurus itu. Seorang yang terkena jurus Agniapatra akan merasakan tubuhnya terbakar hebat, darahnya akan membeku seketika dan dalam sekejab akan mati. Tubuh orang yang terkena jurus itu akan menghitam seperti arang dan berkerut tak berbentuk hingga mayatnya nyaris tak bisa dikenali. Mengerikan, jurus itu sangat mengerikan.
"Matilah kau!" Aneesa melepaskan agniapatra tepat di tubuh Ina tanpa meleset sedikitpun.
"Amaraaa!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (Protect You)
FantastikAmara bukanlah gadis biasa. Dia dilahirkan dengan berbagai kekuatan luar biasa hingga membuat orang orang disekitarnya ketakutan. Sifatnya tak bisa diatur, keras kepala, jahil, dan selalu mencari masalah. "Ikatan soulmate ini sungguh merepotkan. A...