Amara bukanlah gadis biasa. Dia dilahirkan dengan berbagai kekuatan luar biasa hingga membuat orang orang disekitarnya ketakutan. Sifatnya tak bisa diatur, keras kepala, jahil, dan selalu mencari masalah.
"Ikatan soulmate ini sungguh merepotkan. A...
"Negri Aquila memang sangatlah unik, negri itu tak tergambar di peta eorthe namun keagungannya bahkan setara dengan Cassiopeia. Orang orang yang pernah memasuki negri Aquila mengatakan mereka tanpa sengaja masuk kesana dan anehnya tak ada satupun dari mereka melewati jalan yang sama. Mereka masuk melalui gerbang gerbang berbeda. Disanapun mereka melakukan hal hal yang tak mereka duga."
Damian mengelus pipi Elena. "Kau senang akan pergi ke Aquila? Aku tidak ingat kapan terakhir kali kau bercerita panjang lebar seperti ini."
"Tentu saja. Aquila. Aku sudah sejak lama bermimpi ke sana. Dan sebentar lagi akan menjadi kenyataan." Elena berjingkrak bahagia.
"Yang Mulia." Damian menunduk hormat. Eldard berjalan gagah di menuju ke arahnya dan Elena.
"Yang Mulia." Elena menyapa lirih. Sedikit malu pada sikapnya baru saja.
"Silahkan masuk Yang Mulia, semuanya sudah siap." Damian mempersilahkan rajanya untuk masuk kedalam kereta sebelum kemudian mereka berangkat menuju Aquila.
Tak akan lama, sebentar lagi aku akan mendekapmu, mi amor.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Istana Aquila sangatlah ramai setelah kedatangan Zeno dan Aileen 2 hari yang lalu. Tiada hari tanpa kehebohan. Kemarin setelah Ariana melepas segelnya pada Amara, gadis itu dengan semangatnya menantang Zeno untuk bertanding melawannya. Dia bilang sebagai pemanasan setelah beberapa hari tak menggunakan kekuatannya dan menjadi manusia biasa. Zeno sama sekali tak bisa menolak keinginan Amara, apalagi jika wajah sombong khas Amara berubah menjadi wajah lucu menggemaskan ketika memohon untuk menyetujui keinginannya. Ahhh Zeno sama sekali tak sanggup menolak.
"Jangan gunakan semua kekuatanmu, sayang sekali jika arena seindah dan semegah ini hancur," ucap Zeno sembari menyingsing lengan kemeja miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tenang saja, divisi perbaikan akan segera membuat arena ini kembali seperti semula hanya dalam hitungan jam. Sudahlah kak, jangan seperti orang miskin."
Zeno tertawa keras. "Ah. ya aku lupa bahwa Aquila selalu bisa melakukan segalanya."
