Lagu Rindu

2.1K 311 19
                                    

Jiang Cheng dan Lan Jiang saat ini tengah menyusuri sungai Yunmeng bersama dengan Jiang Luo. Entah mengapa sore ini dia ingin sekali menyusuri sungai.

"Mama,tu..tu..."

Lan Jiang menunjuk kearah atas,Jiang Cheng pun mendongak. Dia menatap awan yang tengah berjalan diatas langit biru. Sejak Jiang Cheng bangun dari tidur panjangnya,pemimpin Jiang itu terasa berbeda. Tatapan matanya kadang terlihat kosong dan juga jika sedang berkumpul,tubuh dimana pikirannya kemana. Jiang Luo sering melihat pemimpinnya ini menatap dalam pada token giok yang diberikan Lan Xichen untuknya. Token giok milik Jiang Cheng dan Wei Wuxian bentuknya berbeda. Milik Jiang Cheng di desain khusus oleh Lan Xichen. Dia ingin milik istrinya lain dari yang lain.

"Jiang Luo,apa kau tahu wajah ayah A-Ran seperti apa?"

"Apa anda merindukan Zewu-jun?"tanya Jiang Luo balik.

Jiang Cheng terdiam,dia mengusap punggung Lan Jiang yang melihat kearah air sungai dan terus mengoceh entah apa.

"Aku tidak tahu,hanya saja setelah aku bangun,aku merasa disini begitu sakit dan tiba-tiba aku menangis tanpa sadar."

Jiang Cheng menunjuk kearah dadanya. Jiang Luo terdiam. Dia menatap iba pemimpinnya dan juga anak dari pemimpinnya.

"Pemimpin Jiang sebenarnya saya dilarang oleh nona Jiang mengatakan hal ini. Tapi saya tidak ingin menutupinya dan membuat anda dan tuan muda Huanran tersiksa. Sebenarnya Zewu-jun bukan dalam misi panjang tapi beliau menjalani hukuman dari sektenya."

Sore itu setelah dua minggu dia terbangun,Jiang Luo akhirnya menceritakan semuanya pada Jiang Cheng. Tidak ada cerita yang dilebih-lebihkan maupun dikurang-kurangkan. Tidak ada yang terlewat. Jiang Luo tidak peduli jika nanti dia akan dihukum Jiang Yanli. Dia hanya ingin melakukan apa yang menurutnya harus dia lakukan sebagai tangan kanan Jiang Cheng.

"KYAAAAAAAA!!!!"

Jiang Luo dan Jiang Cheng terkejut saat mendengar teriakan dari sebuah kapal tak jauh dari mereka.

"Apa yang terjadi?"

"Pemimpin Jiang,anda disini saja. Biar saya yang kesana."

Jiang Luo pergi kearah kapal yang diserang oleh hantu air. Jiang Cheng memeluk erat Lan Jiang di dekapannya. Sandu dia pegang dengan erat. Meskipun dirinya hilang ingatan namun tubuhnya tidak lupa cara berkelahi dan memegang pedang.

Krek

Krek

Krek

Perahu yang dinaiki Jiang Cheng berbunyi,Jiang Cheng bahwa hantu air mengepung perahunya.

"Gaarrrgghhh!!!"

Sret

Satu persatu hantu air yang menyerang Jiang Cheng dibunuh dengan mudahnya oleh Jiang Cheng. Meskipun tengah menggendong Lan Jiang,dia sama sekali tidak kesusahan. Prioritas utamanya saat ini adalah keselamatan sang putra.

Jiang Luo melihat pemimpinnya diserang. Namun karena dirinya juga saat ini masih dikepung oleh hantu air,dia tidak bisa menolong pemimpinnya. Apalagi di dalam kapal banyak perempuan dan anak-anak.

"Aku harus menyelesaikan ini."

"Hiks~mama..."isak Lan Jiang dan mencengkram kuat jubah sekte Jiang Cheng.

"Ssssttt~~~Huanran tutup mata ya,jangan dilihat."

Grep

Sret

Byuuuurrrr

Salah satu hantu air,menarik kaki Jiang Cheng yang saat itu lengah karena menenangkan Lan Jiang. Akhirnya ibu dan anak itu terjatuh ke dalam air.

Regret//XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang