Nie Mingjue tidak bisa tenang. Kepalanya dari minggu lalu diisi dengan satu nama yaitu Jiang Cheng. Meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Tapi mendengar bisikan para pelayan Lianhua Wu kalau Jiang Cheng mengalami pendarahan hebat,hati Nie Mingjue cemas luar biasa. Dia tahu tak seharusnya dia memikirkan omega lain apalagi omega itu sudah memiliki pasangan. Tapi Nie Mingjue tidak bisa tidak memikirkan Jiang Cheng. Laki-laki itu cintanya bagaimana bisa dia menghapus namanya semudah membalikkan telapak tangan.
"Gege kau sedang apa?"tanya Nie Huaisang yang masuk ke dalam ruang kerja sang kakak.
"Lagi memasak daging manusia. Sini kau kemari. Bisa-bisanya kakaknya kerja kau malah asyik melukis."semprot Nie Mingjue pada adik kesayangannya.
Nie Huaisang merotasikan matanya. Setiap kali keruangan sang kakak selalu saja dimarahi. Huaisang jadi malas ke ruangan sang kakak kalau dimarahi terus.
"Ada apa kau kemari?"tanya Nie Mingjue.
"Aku ingin membahas kehamilan pemimpin Jiang."
Kening Nie Mingjue mengkerut. Tumben-tumbenan adiknya ini membahas Jiang Cheng. Setelah dirinya resmi menikah dengan Jin Guangyao,Nie Huaisang sudah tidak pernah lagi membahas Jiang Cheng. Dia seperti menjaga perasaan Jin Guangyao. Nie Mingjue sendiri bersyukur adiknya menjaga perasaan iparnya. Dan hari ini adiknya ingin membahas Jiang Cheng,berarti ada sesuatu yang penting.
"Katakan."jawab Nie Mingjue.
"Saat aku ke Gusu,aku tidak sengaja mendengar percakapan guru Qiren bersama Lan Er-gongzi dan Wei-xiong. Kehamilan A-Cheng sangat berisiko."
Nie Huaisang menceritakan semua yang dia dengar hari itu. Kedatangannya ke Gusu adalah untuk menemui seseorang yang sudah menyelamatkannya dari serangan mayat ganas. Dan saat melewati ruang kelas paling ujung dia tak sengaja mendengar Wei Wuxian berteriak. Nie Huaisang pun menguping pembicaraan mereka bertiga.
Reaksi Nie Mingjue sama seperti reaksi Lan Wangji dan Wei Wuxian serta Nie Huaisang yang menguping.
"Jadi jika bayi itu dibiarkan maka A-Cheng akan...akan..."
"Dage,saat ini Er-ge berada di Yunmeng. Aku yakin Er-ge belum tahu hal ini. Menurut dage jika Er-ge tahu apa dia masih mempertahankan bayi itu atau malah___"
Nie Mingjue menggelengkan kepalanya. "Xichen tidak akan mungkin membunuh darah dagingnya sendiri. Apalagi Jiang Cheng. Kau tahu bagaimana Jiang Cheng. Meskipun dia kasar dan sombong tapi jika berurusan dengan nyawa orang terdekatnya dia paling depan. Keduanya pasti akan mempertahankan anak mereka."
"Tapi ge jika di pertahankan A-Cheng akan meninggal."
Sama seperti ibu Jingyi.
Nie Mingjue memijit kepalanya. Dia tidak menyangka bahwa anak Lan Xichen dan Jiang Cheng begitu kuat.
"A-Sang,berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun tentang bayi Jiang Cheng,sekalipun iparmu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika orang-orang tahu tentang hal langka ini."
Nie Huaisang menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu aku pergi dulu ke Yunmeng. Jika iparmu datang,katakan padanya bahwa aku menemui Zewu-jun. Suruh saja dia menyusul daripada menunggu disini."
"Baik ge."
Nie Mingjue pun pergi ke Yunmeng bersama dua murid kepercayaannya. Nie Huaisang menghela nafasnya.
"Dage,kau masih mencintainya ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret//XiCheng
Fiksi PenggemarLan Xichen tidak menyangka akan mengalami rut dan lepas kontrol akan dirinya sendiri. Jiang Cheng mengalami heat pertamanya dan parahnya jaraknya sangat dekat dengan Lan Xichen yang mengalami rut. Karakter milik Mo Xiang Tong Xiu😍 saya cuma meminja...