Dendam

2K 274 22
                                    

Ketika sampai di perbatasan desa Mo, kabut tebal mengganggu pemandangan sehingga mereka terpaksa berjalan kaki. Sesampainya di gunung Dafan,mereka diserang oleh mayat ganas yang tak terhitung jumlahnya. Energi spiritual Lan Jingyi yang sudah stabil dan bisa mengendalikan kekuatan besarnya,sama sekali tidak merasa lelah saat membunuh para mayat berjalan yang menghalangi perjalanan mereka. Liu Qingge yang mungkin sudah banyak berpengalaman dalam melawan para mayat ini,memasang banyak perangkap seperti jaring penangkap dewa. Dan Lan Xichen meskipun masih dalam masa penyembuhan,jika untuk melindungi anak dan istrinya,dia mampu berdiri dengan tegak dan membasmi apapun yang menjadi ancaman Jiang Cheng dan Lan Jiang.

"Ugh!"

"Lan Huan,kau tidak apa-apa?"

Jiang Cheng menghampiri Xichen yang terduduk dengan memegang shouyue ditangan kanannya. Nafasnya ngos-ngosan dan keringat membasahi tubuhnya.

"Huan,jangan paksakan dirimu."

"Aku tidak apa-apa Wanyin. Jangan khawatir."

"Tsk! Tidak apa-apa bagaimana? Wajahmu sangat pucat dan berkeringat sangat banyak."

Jiang Cheng berdiri dan menatap kearah Jingyi dan Qingge yang sedang bertarung. Lan Xichen terkejut saat melihat kilat-kilat zidian dari cincin ungu milik Jiang Cheng.

"Wanyin,kau tidak perlu bertarung."panik Lan Xichen dan menggenggam tangan Jiang Cheng.

"Aku tidak lemah. Meskipun aku hilang ingatan tapi tubuhku bisa mengingat dengan jelas bagaimana cara bertarung. Sekarang kau istirahat dan jaga A-Ran dengan baik."

"Tapi___

____Chup!!!"

Jiang Cheng tersenyum lembut kearah suaminya yang terkejut dengan ciuman tiba-tiba Jiang Cheng. "Kali ini aku yang akan melindungimu,suamiku."

Crash!!!

Empat mayat hidup yang ingin menerjang Jiang Cheng langsung terpotong menjadi dua saat zidian menghantam tubuh mereka. Lan Xichen terkagum-kagum melihat bagaimana cantik dan elegannya Jiang Cheng saat mengayunkan zidian.

"Whoaaa!!! Madam Jiang benar-benar terbaik."seru Jingyi saat melihat Jiang Cheng turun juga untuk memberantas para zombie.

Lan Xichen membawa Lan Jiang ke tempat yang lebih aman. "Ckckckck~bayi ini bagaimana bisa dia tidur dengan tenang disaat kondisi seperti ini."kekeh Lan Xichen dan menusuk pipi gembul putranya. Lan Xichen menghela nafasnya. Dia kembali menoleh kearah Jiang Cheng.

Jin Guangyao,aku pikir kau sudah berubah. Nyatanya keterdiamanmu selama setahun ini adalah merencanakan sebuah peperangan. Meskipun kau saudara sesumpahku dan istri dari Dage,jika kau tetap ingin Huanran mati. Aku tidak segan-segan membunuhmu,A-Yao.

Situasi saat ini di beberapa wilayah benar-benar kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situasi saat ini di beberapa wilayah benar-benar kacau. Selain para zombie,beberapa monster juga menyerang. Wei Wuxian dan Lan Wangji yang seharusnya menyusul Jiang Cheng dan yang lain ke desa Mo terpaksa berhenti di wilayah yang jaraknya masih jauh dari desa Mo. Di perjalanan,kedua pasangan ini melihat ular berkepala dua menyerah para kultivator. Wei Wuxian melihat mata para monster ini pupilnya membesar. Seolah merek dikontrol oleh seseorang.

Regret//XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang