Side Story-2

2.2K 256 7
                                    

"Yo!!! Huanran,nanti malam kau jadi ikut birthday party Meimei,kan?"

"Eh? Iya nanti malam ulangtahunnya Meimei,tsk, sial,uangku habis buat top-up lagi."

"Halah~tidak perlu bawa hadiah,Meimei paham kalau kau miskin. Yang penting Huanran bisa datang. Meimei kan naksir berat dengan Huanran."

"Aku skip."

"Eeeeehhhh~~~"

.
.
.

Lan Jiang menatap pantulan wajahnya yang tampan di cermin wastafel toilet sekolah. Ini sudah pelajaran terakhir,guru piket tidak bisa masuk alhasil kelas tidak belajar. Lan Jiang dari masa ke masa menyukai sekolah. Beruntung di memiliki wajah awet muda sehingga orang-orang mengira dia masih remaja. Hal itu karena saat mendapatkan berkah keabadian usia Lan Jiang tiga puluhan namun kultivasinya sudah setara dengan paman dan juga ayahnya. Jika di hitung mungkin usia Lan Jiang sekarang setengah abad atau kurang. Atau mungkin lebih. Entahlah,Lan Jiang sudah berhenti menghitung usianya karena hal itu sangat merepotkan.

Lan Jiang termasuk siswa populer di sekolahnya. Ah,dari masa ke masa dia memang selalu menjadi siswa terkenal. Di zaman ini Lan Jiang sudah sering ditawari casting oleh perusahaan yang mendebutkan para artis tapi Lan Jiang selalu menolak. Hal itu dikarenakan dia memiliki paman/bibi yang dulunya mantan idol.

Wei Wuxian pernah berkata menjadi idol itu penuh kepalsuan. Di depan kamera mereka harus terlihat bagaikan dewa tapi dibelakang kelakuan mereka kayak iblis. Parahnya lagi jika idol seorang omega mereka akan di dandani habis-habisan seperti layaknya seorang alpha atau bertingkah seperti beta. Mendengar cerita itu Lan Jiang langsung memblack list pekerjaan menjadi seorang entertaint.

Huanran mengambil tasnya. Dia sudah tidak berminat lagi berada di sekolah. Mungkin sesekali bolos tak masalah. Toh,di zaman ini sudah tak ada lagi peraturan keluarga atau semacamnya. Lan Jiang mengambil ponsel keluaran terbarunya berwarna ungu. Lan Jiang adalah siswa pertama yang memiliki ponsel tersebut di sekolah. Padahal ponsel tersebut di negara mereka belum launching resmi tapi Lan Jiang sudah memilikinya duluan. Setelah menggunakan aplikasi jasa online,Lan Jiang menunggu di depan halte yang tak jauh dari sekolah.

"Bedebah,sialan. Tua bangka itu benar-benar membuatku gila."

Huanran menolehkan kepalanya dengan cepat ke arah laki-laki yang sedang mengutuk itu.

Deg

Deg

Deg

"Ugh!"

Huanran memegang dadanya yang tiba-tiba berdenyut sakit.

"Papa,wajah mama seperti apa?"

"Dia adalah omega tercantik di mata papa. Kau tahu dia memiliki mata yang sama denganmu. Dan sifat kalian sangat sama. Tsundere."

"Aku ingin segera bertemu dengan mama."

"Tentu kau bisa bertemu dengan mamamu, karena ikatan anak dan seorang mama sangat kuat."

Huanran mencengkram kuat seragam sekolahnya. Dia kesulitan bernafas. Ini pertama kalinya dia merasakan rasa sakit seperti ini.

Apakah aku akan mati? Inikah yang disebut terkena serangan jantung?

"Oi,funk! Kau baik-baik saja? Astaga apa kau penderita jantung koroner? Ya Tuhan,kesialan apa lagi ini. Hei,aku akan membawamu ke rumah sakit,bertahanlah."

Laki-laki itu menggendong Lan Jiang di punggungnya. Untungnya rumah sakit hanya berjarak satu kilo saja dari halte bus tadi. Sampai di depan lobi rumah sakit laki-laki yang menggendong Lan Jiang langsung berteriak,membuat perawat dan petugas di rumah sakit langsung bergerak cepat membantu Lan Jiang.

"Anda siapanya anak itu?"

"Kau bertanya aku siapa? Aku yang mendapatkan kesialan karena harus menggendongnya kemari. Apa susahnya kau melihat kartu siswanya."

"Hei tuan kami bertanya baik-baik."

"Hari ini adalah hari tersialku jadi pertanyaan sebaik apapun kau ajukan tetap membuatku iritasi. Sudahlah yang penting aku sudah menyelamatkan hidupnya."

"Eh? Tuan...tuan jangan pergi dulu bagaimana nanti keluarganya datang dan__"

"___A-Mu biarkan saja dia pergi. Lagipula kita sudah mendapatkan identitas remaja itu. Dia anak konglomerat Lan."

"Apa?"

Lan Xichen dan juga Lan Qiren bergegas ke rumah sakit saat mendapat kabar Lan Jiang berada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lan Xichen dan juga Lan Qiren bergegas ke rumah sakit saat mendapat kabar Lan Jiang berada disana. Lan Wangji dan Wei Wuxian dalam perjalanan menyusul.

Kedua orang itu berjalan cepat dan langsung membuka dengan keras pintu VVIP dimana Lan Jiang dirawat.

"A-Ran... A-Ran apa yang terjadi padamu boy?"tanya Lan Xichen dan menatap cemas putranya.

"Apa kau terkena karma dari semua kutukan yang kau keluarkan dari mulutmu itu,A-Ran?"tanya Lan Qiren.

"Kakek,papa. Jika kalian berdua datang kemari hanya untuk menambah sakitku,lebih baik kalian pulang."

"Xichen sepertinya yang bermasalah adalah otaknya."

"Kakek!"

"Sudahlah. Paman jangan menggodanya. Seperti tidak tahu bocah ini saja."

Tok

Tok

Tok

"Permisi tuan Lan,maaf mengganggu. Saya dengar anda sudah datang. Kami ingin menyampaikan informasi kesehatan putra anda."seru seorang dokter yang bertanggungjawab mengobati Huanran.

"Ah ya bagaimana kondisi Huanran,dok?"

"Anemia dan dehidrasi. Hal itu wajar apalagi tuan muda Huanran sangat aktif di sekolahnya. Untuk saat ini tuan muda Huanran tidak diijinkan pulang dulu hingga besok pagi. Kami ingin memantau kesehatannya."

"Eh? Tapi aku merasa sudah sehat dokter. Boleh pulang ya...ya..."seru Lan Jiang dan menarik-narik lengan baju Lan Xichen.

Lan Qiren mengelus-elus jenggotnya. "Sepertinya cucuku dirawat jalan saja. Cukup berikan resep obatnya."

"Eh,tapi paman___"

"___Yeah,kakek terima kasih. A-Ran janji akan membelikan kakek sepeda elektrik keluaran terbaru."

Lan Qiren mendengus. "Tidak perlu,Wei Wuxian sudah membelikannya."

Lan Jiang memasang wajah sedih padahal dalam hati berterima kasih pada istri paman temboknya. Karena jika dia membeli sepeda elektrik maka dia tidak punya uang untuk menyogok adik sepupunya.

Laki-laki itu memiliki kekuatan yang tidak dimiliki manusia biasa. Pasti dia seorang petarung.

 Pasti dia seorang petarung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung,,,

Regret//XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang