chapter 32

2.4K 394 30
                                    

Aria mengemaskan barang-barang yang akan dibawanya esok. Esok, mereka berlapan akan pergi ke Csilla Homestay yang terletak di Csilla Island. Disana, mereka berlapan akan menyambut hari ulang tahun mama Afiya yang ke 47 bersama keluarga masing-masing.

Mulanya, mereka bertiga sahaja yang akan ke Csilla Island namun selepas 5 ekor beruk tu memaksa untuk ikut sekali, terpaksa lah mereka bawa. Untungnya, ibu bapa mereka bagi kebenaran untuk bawa mereka berlima.

" Aria "

Aria yang khusyuk melipat baju menoleh ke belakang apabila namanya diseru. Kening sebelah diangkat.

" Tadi abang aku call, dia tanya betul ke kita bawa lelaki balik " ujar Afiya lalu merebahkan badan pada katil Aria. Aria tersengih.

" Lepastu kau jawab apa? "

" Aku cakap ' haah, member ' lepastu abang cakap ' gatal sangat ke sampai nak bawa member lelaki ' " Afiya memuncungkan bibirnya. Tidak puas hati apabila mengingat ayat yang keluar dari bibir abangnya itu.

Aria ketawa kecil.

" Kau rasa kenapa dorang berlima beria nak ikut eh? " Afiya mengubah posisi dari melintang ke meniarap. Matanya memandang Aria.

" Entah, dorang bosan kutt duduk rumah " jawab Aria. Afiya terdiam.

Atau mungkin, ada sebab lain?

Aryan menatap anak mata hazel datin amira yang sedang memandangnya tajam.

" Esok kan ada family meeting dengan atok, kenapa kamu setuju nak ikut dorang?! " Marah dato' amir.

" Kitorang taknak pergi family meeting tu " jawab Aryan berani.

" Kenapa taknak pergi? Aryan, Arif, Afiq, dah 3 tahun atok tak jumpa kamu. Kamu tak fikir ke perasaan dia? " Datin amira pula bersuara.

" Atok bukan fikir perasaan kitorang " gumam Arif perlahan.

Dato amir mengeluh berat.

" Benda dah 4 tahun lepas, takkan korang masih simpan dalam hati? "

" Papa, we're almost die " Afiq memandang Dato Amir dengan pandangan sayu. Sakit hatinya bila teringat kejadian itu.

Dato Amir dan Datin Amira terdiam.

" how about nenek? Dia rindu korang bertiga tau. Nanti tak pasal-pasal mama pula kena dengar celoteh dia " datin amira menyilangkan tangan tanda tidak puas hati.

Aryan, Afiq dan Arif hanya diam.

" Kamu taknak jumpa Fahmi? Rayyan? Harith? "

Serentak Aryan, Afiq dan Arif tersenyum sinis.

" Buat apa nak jumpa 3 babi tu? " Ujar Arif berbaur sindiran.

Dato Amir mengeluh untuk yang kesekian kalinya lalu memandang Datin Amira. Datin Amira mengetap bibir sebelum berdiri.

" You know the deal " datin amira melangkah mendekati sebuah bilik. Namun belum sempat dia berjalan, tanganya ditarik oleh Aryan.

" Can you punish us after the trip? Nanti yang lain tau.. " Aryan memandang tepat wajah wanita itu.

Dato Amir bangun sebelum mengusap lembut bahu datin amira.

" Erghh Fine " ujar Datin amira sebelum berjalan meninggalkan mereka.

Aryan, Arif dan Afiq mengeluh lega. Dato anir pula memandang mereka dengan pandangan pasrah.

" Sanggup eh kena pukul daripada pergi meeting tu " tegur lelaki tua itu.

" You know we hate that old man, papa " balas Arif. Dato amir tersenyum sinis.

" Well then, enjoy your trip " ujar dato amir sebelum melangkah meninggalkan mereka bertiga.

8 orang itu tiba di lapangan terbang antarabangsa kuala lumpur. Untuk ke pulau itu mereka perlu menaiki pesawat selama 1 jam 30.

Danial dan Dania yang menghantar mereka menolong mereka untuk turunkan semua barang.

" Thanks bro " ujar Aryan kepada Danial.

" Ah takde thanks thanks, make sure kau bawa ole ole untuk aku " gurau Danial sebelum menutup bonnet kereta. Aryan tersenyum.

" Enjoy your trip girls " dania memeluk 4 orang wanita itu. Segaris senyuman manis terukir di wajahnya.

" Thanks dania, kalau boleh angkut kau dah lama aku angkut " jawab Aria pula. Dania ketawa kecil.

" Dania, nanti aku carikan kau scandal eh, kau tak bosan ke asyik tengok muka danial? " Bisik Afiya kepada Dania.

" Ha boleh boleh, carikan aku 10 tau " balas Dania berbaur gurauan.

" Ish share share lah, 5 kau 5 aku " jawab Afiya sebelum mereka berdua mengekek seperti pontianak.

" Afiya aku tak pukul perempuan tau " danial yang dari tadi hanya mendengar memasang wajah ketat. Kalini lagi kuat Afiya ketawa.

" Ye lah danial, dania tak jadi la dania " ujar Afiya lagi.

" Aish takpelah tapi kalau ada roger roger "

" Babi dania kau nak aku tinggal kau dekat sini ke? " Danial mencekak pinggang.

" Okok tak u, i gurau je, i kan ada u sorang je " dania memujuk danial.

" Dahla aku geli, jum guys kita blah " Afiq yang dari tadi memandang memasang muka loya.

" Cakap je lah kau jealous " danial mula mengusik.

" Eciusmeh, aku ni petik jari 99 orang perempuan beratur tau " balas Afiq bangga.

" Kenapa tak seratus? " Celah Afiya pula.

" Sebab yang sorang tu tau " balas Afiq lalu tersenyum manis.

" Beb geli beb, jum blah " Afiya terus menoleh dan melangkah meninggalkan mereka. Serentak 9 orang itu ketawa.

Stupid friendgroup.

Ayok siapa fahmi? Siapa rayyan? Siapa harith?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayok siapa fahmi? Siapa rayyan? Siapa harith?

Jeng jeng jeng

Violette High : Class Of LiesWhere stories live. Discover now