Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT

33. Different page

Prav tahu, sampai kapan pun dunia dan alam semesta tidak akan pernah berpihak kepadanya. Dunia sempit adalah perkara besar antara mantan bertemu dengan mantan. Pertemuan pertama setelah sekian lama, membuat jantung Prav mencelos. Jean berubah, rambut putih gadis itu sudah hilang digantikan dark brown amber yang sangat memukau. Wajah Jean masih sama, namun percikan yang dikeluarkan tidak lagi sama seperti saat Prav bertemu dengannya pertama kali.

Tatapannya pun tak sama lagi seperti yang Prav ketahui. Jean yang saat dia temui, adalah Jean yang keras hati adalah ekspektasi paling yang tidak pernah Prav pikirkan sebelumnya. Pertemuan itu, bukan menjadi pertemuan terakhir. Di malam Rodeo Brata mengundangnya sebagai salah satu anggota kolega bisnis, Prav tahu kalau semakin dia mengetahui bagaimana Jean merubah dunia sekitarnya, maka semakin jelas Prav mengetahui betapa berubahnya dunia Jean.

Jean yang dia kenal, sangat membenci Rodeo Brata. Enggan menyapa Ayahnya meskipun dalam hati kecilnya, Prav tahu gadis itu mendambakan kasih sayang seorang Ayah yang dia benci sejak kecil.

Prav tidak pernah menyangka, pertemuan kedua kali ini malah membakar semua angan dan kerinduan yang sudah dia lahap secara habis dengan kobaran emosi tiga tahun yang lalu. Tiga tahun yang lalu juga dia membuat semuanya kacau hanya dalam sekejap. Emosi memang selalu menghancurkan segalanya.

Wejangan Maminya, tidak pernah Prav dengarkan sebelum akhirnya─kejadian buruk mengenalkannya pada sebuah malapetaka emosi. Mulut memang tidak pernah bisa dikendalikan, kenapa? Hati tahu mana yang benar dan salah, tapi lidah? Lidah tidak bertulang. Tidak bisa membedakan mana yang salah dan benar.

Jean dikenalkan kepada publik secara resmi oleh Rodeo Brata sebagai putri yang tidak pernah dipertontonkan dengan alasan kepentingan─privasi keluarga. Nama Kanaya Jeanarta Renggarasvati Brata disebutkan dengan lantang oleh Rodeo Brata dimuka para hadirin undangan yang kini memuja Jean.

Gadis itu memukau, cantik, punya nama, dan kini memiliki kekuasaan yang akan dilimpahkan atas nama Rodeo Brata kepadanya. Bayangkan, betapa gilanya Prav ketika mengetahui setelah ini─akan ada banyak pria yang menginginkan Jean lebih daripada dia menginginkan Jean.

Jean begitu cantik, meskipun semua hal berubah pada dirinya, tak sekalipun Prav melupakannya. Terutama, bola mata gadis itu yang tidak pernah bisa membohonginya. Jean yang percaya diri membuat Prav merasa panas dan sesak karena tidak pernah bisa membayangkan bagaimana jika akhirnya Jean pergi terbang jauh tanpa melihatnya sama sekali.

Tapi lo sudah mempunyai Ruwi...

Bisikan itu berhasil menyadarkan Prav pada lamunannya yang ditemani oleh langit malam Jakarta.

Apa dia telah melakukan hal yang salah? Mencium Jean seenaknya dan membuat gadis itu marah kepadanya?

Jika benar, maka Prav tidak tahu lagi bagaimana dia harus menunjukkan wajah pada Nana, sahabatnya.

"Prav," tegur Ruwi disisinya. "Ada yang mengganggu pikiran kamu? Kenapa?" tanyanya penasaran.

Seperti orang bodoh, Prav malah menggeleng lemah. "Nggak, cuman mikirin hal lain aja. Kamu udah makan malam?"

Ruwi menggeleng. "Belum, aku baru menghangatkan rendangnya, Prav. Mau makan bareng kamu."

Prav mendesah tersenyum di sisi Ruwi. "Oke, kita makan bareng ya?"

Sesi makan malam bersama itu ditemani oleh cerita pemotretan majalah Ruwi tadi siang. Setelah gemparnya pertunangan, jelas Ruwi menjadi pihak yang paling mendapatkan banyak responsif dari pihak industri hiburan. Ruwi Arlatta, tunangan Pravinda yang kini banyak membuat para gadis patah hati.

Tagar patah hati nasional jadi trending satu di Twitter pasca pertunangan Prav dan Ruwi. Foto-foto kebersamaan mereka begitu banyak dan tak semua fans mendukung. Wajar, dari kancah mana pun fans hanya berekspektasi Prav dan Ruwi hanya sekedar menjadi lawan pemain dalam film, bukan pasangan dalam hidup.