Setelah meminta pertanggung jawaban pada Halim, Prav menyoroti segala pertanyaan yang fans nya berikan di website fans club-nya tentu saja di awasi oleh sang manajer—Frozen bernama Jean yang tengah memakan buah jeruk santang dengan santainya. Sedangkan di sisinya, Prav merasa ia diawasi lekat oleh mata biru dan coklat itu.
Jean berdecak kala melihat komentar yang dibalas oleh Prav seadanya. Ia menyenggol sikut Prav dan membuat Prav mendesis padanya dengan kesal. Belum ada dua hari mereka bersama, tapi mereka sudah seperti Tom and Jerry ketika berdebat akan suatu hal.
"Lo bisa nggak sih, jangan jutek gitu balas pesan dari fans lo?!" tanya Jean yang kini menatap ke arah Prav.
Prav tak suka ditatap serius itu oleh Jean, terlihat sangat menakutkan dan kedua iris mata berbeda itu membuat Prav ingin mencongkelnya dan dijadikan mainan kelereng olehnya.
"Apa salahnya? Masih mending gue mau balas mereka!" balas Prav sama kesalnya.
Jean mendengus sebal. "Bukan begitu caranya! Lo ada karena mereka, kesuksesan lo dan ketenaran lo diakui dunia juga karena berkat mereka."
"Terus?"
"Ya bersikap baik dan manis sama fans apa salahnya? Coba lah berubah dari hal kecil, tambahin emotikon senyum kek!"
Prav menuruti keinginan wanita itu dan menambahkan emotikon senyum pada kolom jawaban di komentar para fans-nya. "Sudah! Puas lo?!"
"Hm, coba sekarang lo live Instagram." ujar Jean.
"What the hell," Prav menatapnya dengan sangsi.
Dua puluh lima juta pengikut di instagram, dan Prav belum pernah sama sekali melakukan live streaming demi memanjakan fans-nya yang rindu pada dirinya. Apa-apaan? "Nggak! Lo sekali lagi menyuruh gue yang nggak-nggak gue akan pecat lo, Frozen."
"Nama gue Jean bukan Frozen!"
"Elsa kalau begitu," ledek Prav kali ini.
Jean menatapnya dingin, ia sama sekali tak mengerti dari lelucon yang Prav sematkan untuknya. "Gila, cepat lo live sekarang!" paksa Jean kini.
"Nggak!"
"Prav," desah Jean frustasi. "Apa salahnya lo live streaming? Kasih kabar fans lo dan bilang dua minggu lagi gue terbang ke LA buat konser!"
"Penggemar gue sudah tahu! Dan mereka nggak bolot kayak lo!" tunjuk Prav pada wajah Jean.
Jean mendesis, sialan Prav memang sulit dibandingkan Malik Adams. "Lo gila, lo benar-benar gila melebihi Malik Adams."
Prav menyunggingkan senyumnya mendengarkan keluhan Jean kepadanya. "Kenapa? Lo udah nyerah?"
"Nggak lah bego!" jawab Jean cepat. "Senang banget lo kayaknya kalau gue nyerah jadi manajer lo!"
Prav agak tercengang dari biasanya, bahkan Jean tak pernah berlaku formal dan sopan kepadanya disaat pertama kali bertemu pun. "Lo benar-benar nggak sopan, ya.."
"Emang!" balas Jean tak kalah sengit.
"Baru nemu gue manajer aneh kayak lo yang gengsinya selangit!"
Jean memutarkan bola matanya malas, ia menarik ponsel Prav dari tangan Prav dan memulai live streaming instagram. "Nih barang kali lo nggak tahu caranya gue udah nyalain!"
"Eh sialan lo—"
"Wow, sudah lima ratus orang lebih padahal baru beberapa detik. Cepetan ngomong bego!" kata Jean memaksa Prav.
![](https://img.wattpad.com/cover/216036040-288-k922722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT
RomanceAnkatara Pravinda Arjanta adalah penyanyi dengan sifat yang seenaknya. Sejak debutnya delapan tahun yang lalu, Prav sudah mengganti managernya ribuan kali. Tidak ada yang tahan menjadi manager dari penyanyi dengan temperamental gila itu. Hingga akh...