Acara meet and greet Prav dimulai hari ini, seluruh staf sibuk mempersiapkan lokasi dan beberapa dari mereka sudah berjaga di lokasi.
Prav memerhatikan ponselnya yang sangat penuh dengan notifikasi, fans-nya yang sangat antusias akan meet and greet-nya itu sudah memenuhi ICE BSD sejak pagi tadi. Penata hair stylist-nya Fiar tengah tersenyum melihat dari layar ponsel Prav betapa semangatnya Prav Jack's yang sangat tertib di ICE BSD dan masuk trending di Twitter.
"Enak ya Mas Prav, lihatnya adem kalau begitu fans-nya nggak bikin kericuhan." kata Fiar yang masih berusaha mengatur rambut Prav.
Prav tersenyum simpul. "Iya, fans gue memang pintar. Nggak perlu di kasih tahu juga mereka sudah disiplin."
"Bangga banget kayaknya Mas Prav," tambah Dhito asisten penata pakaiannya.
Fiar sudah menambahkan sentuhan terakhir, yaitu hair spray. Hari ini, Prav sepenuhnya menginginkan hair up pada rambut hitam tebalnya, dan Prav merasa puas. Dhito memberikannya jas hitam, karena tema kali ini adalah boyfriend-able dan Prav memilih kaus sleveless tanpa lengan yang akan ia buka dihadapan para fans.
"Sudah siap? Setengah jam lagi kita ready ya!" itu adalah suara manajernya yang paling menyebalkan bagi Prav.
Wanita pucat itu memakai kaus putih polos, dan celana jeans pudar yang membuatnya terlihat semakin fresh. Rambut putih pirangnya ia ikat tinggi dan tampak wajah baru bagi Prav yang tak biasa melihatnya. Hari ini, Jean sengaja memakai alis berwarna coklat guna memberi rona pada wajahnya, dan lagi maskara hitam yang membuat bulu matanya menjadi hitam meskipun tidak keseluruhan, dan yang terakhir adalah lip cream nude yang malah terlihat sangat cocok dibibirnya.
Prav memerhatikan Jean dengan senyuman miringnya. Jean sudah memakai tas kecil yang wanita itu lingkarkan di punggungnya, melihat tas yang Jean pakai, Prav tersenyum. Wanita itu memiliki style yang baik dan tak pernah terlihat un-modis.
Alexander Wang pasti, pikir Prav dalam hatinya. "Sudah siap?" tanya Jean. "Langsung diam di backstage aja sambil dengerin yel yel alay dari fans lo."
Karena Jean baru saja mendengarnya hari ini, fans Prav sudah menyanyikan lagu itu dan ditambah lagi yel yel agar meminta Prav keluar lebih cepat.
Dhito menyerahkan earpiece milik Prav pada Jean. "Mbak sorry bantu pasang, ya? Gue mau ambil mic Prav kayaknya ketinggalan di mobil."
Jean berdecak lalu melihat earpiece milik Prav dengan tanda tangan kecil pria itu di badan earpiece itu. "Sini, putar badan lo," kata Jean pada Prav.
Prav tidak membantah, ia mengalungkannya dilehernya dan Jean merapikan kabel yang ada dibelakang bajunya. Dalam hati Jean, wanita itu mengutuk melihat betapa lebarnya bahu Prav dan tato yang ada di punggung pria itu.
Tato sayap besar itu melebar hingga lengan yang bisa membuat siapapun histeris jika melihatnya, tapi tidak dengan dirinya. Jean selesai merapikan kabel earpiece Prav dan menarik lengan Prav agar menghadap padanya.
"Keras juga badan lo," ujar Jean yang merapikan baju Prav.
Prav tersenyum bangga pada Jean. "Hasil workout, itu namanya kekar bukan keras duh dasar bahasa cewek." ledeknya.
"Iya terserah lo saja," ujar Jean malas berdebat.
Sengaja Jean tak melayani Prav, ia ingin Prav menyapa penggemarnya dengan mood yang baik. "Ponsel lo mana?" tanya Jean.
Prav menunjuk ponselnya yang tergeletak diatas meja rias. "Oke gue bawa, kalau ada apa-apa biar gue yang handle. Apa passwordnya nih?" tanya Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT
RomansaAnkatara Pravinda Arjanta adalah penyanyi dengan sifat yang seenaknya. Sejak debutnya delapan tahun yang lalu, Prav sudah mengganti managernya ribuan kali. Tidak ada yang tahan menjadi manager dari penyanyi dengan temperamental gila itu. Hingga akh...