39. Hard love

15.6K 1.3K 33
                                    

"Hubungan gue dan Ruwi tidak bisa dilanjutkan." kata Prav pagi ini, kepada Nana, sahabatnya yang baru saja menyajikan secangkir teh hijau.

Nana menghentikan kegiatannya dan memandang Prav penuh kesabaran. Suaminya, Raphael baru saja berangkat ke kantor dan dia didatangi oleh sahabat kecil sekaligus sepupu suaminya yang sangat memusingkan.

"Oh, ya? Jadi Ruwi sudah fix dengan Grisham?"

"Iya," jawab Prav patuh menggeser dekat secangkir teh hijau itu. "Grisham sudah mau berkomitmen dengan Ruwi. Bahkan, gue dan Ruwi akan antisipasi malam ini jadi malam dimana kabar kandasnya hubungan gue dan dia."

"Bagus.." gumam Nana setengah meledek. "Hidup lo sekarang penuh gimmick, terus gimana progres lo sama Jean?"

"Gue sudah melamar dia di hadapan Bundanya."

Kedua mata Nana membulat. Gila, Prav penuh kejutan hari ini dan dia.. Tentu saja senang. "LO NGGAK LAGI BERCANDA, KAN?!"

"Nggak, Katarina.." balas Prav dengan penuh kesenangan. "Om Rodeo tahu, dia bahkan menyerahkan putrinya dengan baik kepada gue. Pria tua itu—teman sekaligus sahabat mendiang Papa jelas mempercayai gue untuk menjadi suami dari anaknya."

"DIA JEANARTA BRATA LHO, PRAV." teriak Nana heboh.

Prav mengangguk, sembari menikmati teh hijau buatan Nana. "Iya tahu, memangnya kenapa?"

"KALAU LO MAIN-MAIN, ADA NAKULA BRATA PENGACARA TERKENAL YANG BISA AJA MEMBUATKAN SURAT GUGATAN CERAI UNTUK LO. ITU PUN KALAU LO BERHASIL MENIKAHI JEAN!"

Lihat, betapa semangatnya Nana ketika membahas Jean. "Lo senang, Na?" tanya Prav.

Nana mengangguk antusias. Dia duduk di seberang Prav sembari menyatukan kedua tangan di depan dada. "Of course, gue senang banget. Terhitung delapan tahun pernikahan gue dengan Raphael lo dan Arie belum goals sampai saat ini."

Sialan, membahas umur lagi jadinya. "... Tapi, setelah dengar bagaimana bagusnya progres lo, gue yakin lo sebentar lagi akan membuka lembaran kehidupan baru."

"Oh, ya?" tanya Prav ragu. Dia senang sih, tentu saja ketika sahabatnya mendukungnya seperti ini jelas sebagai nilai positif yang menjadi doping pembangkit semangat bahwa Prav tidak boleh menyerah memperjuangkan Jean, tapi masalahnya... Jean belum tentu mau menerimanya kembali.

"Kok lo terdengar ragu?"

"Gue cuman lagi over-thinking aja."

"Karena?" tanya Nana penasaran.

Prav tersenyum kaku. "Jean belum benar-benar memaafkan gue kayaknya."

"Oh God.. Perlu bantuan gue?" tawar Nana.

Prav mengangkat wajahnya. "Bagaimana?"

"Lo yakin dengan semua rencana gue nantinya?"

Prav berdecak. "Asal nggak gila aja."

"Nggak kok, ini wajar..."

"Lo beneran mau bantu gue bagaimana lagi?"

"Turuti apa kata gue, mengerti?"

"Okay.." Prav pasrah.

Sejak awal, rencana membangun hubungan dengan Ruwi pun sudah gagal. Dia tidak sesinkron itu untuk masuk ke dalam dunia Ruwi yang aneh dan rumit. Grisham masih akan terus ada dalam hati Ruwi, dan Jean pun akan terus ada dalam hati dirinya.

Jadi, untuk apa dia meneruskan hubungannya dengan Ruwi? Toh, yang dia inginkan adalah Jean. Dan yang Ruwi inginkan adalah Grisham. Cinta memang rumit, saking rumitnya Prav yakin dia hanya harus menghadapi segelintir drama percintaan yang membuat hatinya kebas.

Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang