7. The storm

13.4K 1.5K 6
                                    

Dimana Prav berada, disitu juga ada Jean. Jean tidak akan menyangkal Prav hari ini karena hari ini adalah fokusnya pria itu pada konser yang akan digelar di LA. Prav meminta kepada Jean agar Jean menjaga ruang studio, agar ruang kerja pria itu terbebas dari banyak orang.

Seperti saat ini Prav dengan gitarnya dan Jean dengan tab iPad wanita itu. Semalam, kendala spoiler lagu salah satu single yang Prav beritahu pada ketua fansclub saat selesai meet and greet malah meledak di Twitter dan sosial media lainnya. Beberapa fans merekam dan melakukan fancam ketika Prav menyanyi dengan pianonya.

Tentu saja Jean kesal, tapi yang Prav lakukan hanya tersenyum dan berkata itu bonus buat fans gue. Dan Jean memutarkan bola matanya dengan malas pada Prav.

Seandainya, jika itu kamu..

Akan selalu kamu yang ku ingat

For my last heart beat

And then you could give me the time

I miss that smile, and everything what you have

Cause I'll give you the life

It was always insane

I'm insane of you..

Seandainya..

Jean menggaruk pelipisnya yang sama sekali tak gatal, mendengar suara bariton Prav dan pria itu menyanyi kembali membuat tenggorokan Jean sedikit tercekat. Lagu itu adalah lagu yang selalu ia dengarkan ketika di cafe bersama teman-temannya.

Teman-temannya akan berteriak gila dan berkata Oh my Godness, hati gue meleleh tiap dengar suara Pravinda. Tsk, dan kini ia mendengarnya secara langsung dari sang penyanyi.

Beberapa temannya seperti Jesselyn, Nafisa, hingga Raya belum mengetahui pekerjaannya yang baru ini. Sengaja. Ia tak mau memberitahu temannya karena itu akan sangat ribut dan membuat pekerjaannya terganggu.

"Ada acara penghargaan minggu depan, dan artinya malam sebelum lo cabut ke LA." kata Jean memberitahu Prav.

Prav menghentikan petikan pada gitarnya. "Kalau absen?"

"Kenapa lo ingin absen?!" tanya Jean dengan pelototan wanita itu.

Prav tersenyum miring, "Gue sudah tidak butuh, kasihan buat penyanyi baru aja. "

"What the.. Besar sekali kepala lo, isinya apa woy?!" teriak Jean kesal.

Prav mendekatkan tubuhnya pada Jean dengan senyuman yang masih terpampang pada wajah pria itu. "The brilliant brain,"

"Oh God! Kesal sekali gue mendengarnya."

Jean kembali membuka media sosial dan melihat acara penghargaan yang akan Prav datangi. Prav masuk tiga nominasi utama. Yaitu, artist of the year, album of the year dan netizen choice awards.

"Pakai tuxedo hitam kayaknya lo akan keren," ujar Jean kembali berbicara.

Prav menatap Jean yang masih berselancar pada iPad-nya. "Oke, gue akan datang dan Selena harus menemani gue sepanjang acara awards."

Jean memicingkan matanya penuh curiga, "Dan lo akan mencium Selena, memeluknya dan berlari menuju panggung mengambil piala awards, dan mengucapkan terima kasih pada Selena. Hell ya, gue tahu isi otak lo,"

Tebakan yang Jean sebutkan tadi benar adanya, ia ingin membuat Selena diketahui orang banyak jika ia sudah berkencan dengan wanita itu. "Tidak boleh?" tanya Prav menggoda Jean.

Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang