11. A great memories

12.8K 1.5K 7
                                    

Hari konser itu akhirnya datang, semua staf sangat sibuk, terutama penata panggung. Jean tidak bisa diam, ia pun membantu segalanya. Beberapa fans Prav sudah berdatangan dan mengisi kursi sebanyak tujuh belas ribu tersebut. Konser ini sengaja di gelar pada sore hari, alasannya adalah Prav ingin menikmati langit sore Los Angeles dari terang, jingga, kemudian berubah menjadi ungu dan itu adalah pemandangan sore yang paling indah yang akan Prav ingat bersama Prav's Jack. Seperti yang Neshi bilang, Jean menemukan sisi romantis baru yang Prav lakukan pada fans-nya, meskipun tidak banyak yang ia lakukan, tapi Jean tahu fans seorang Pravinda akan menyukai Prav apa adanya.

Concert dimulai satu jam yang lalu, dan semuanya berjalan dengan lancar. Sesekali Prav melakukan ment dan mengajak fans-nya berbicara, mereka akan melemparkan pertanyaan-pertanyaan konyol yang akan Prav jawab dengan gombalan menjijikkan. Selama Jean bekerja dengan Malik Adams, pria itu tidakbanyak berekspresi layaknya Prav. Prav lebih banyak menggoda fans-nya dan mengatakan hal-hal manis.

Telah melewati satu jam setengahya, Prav menuruni panggung dan memberikan scraft kecil hitam yang ia simpan di saku celana jeans-nya. Pria itu mendekati ­fans-nya yang berusia tua, sekitar enam puluh keatas dan Prav mencium pipinya. Tentu saja hal itu mengundang teriakan heboh fangirl-nya. Prav bisa seplayboy itu ketika bisa bersama fans-nya dan Jean tersenyum melihatnya. Bagaimana bisa ada yang membencinya? Ketika pria itu mulai berbicara di atas stage dengan napas terengah-engah.

"... I will still love you guys! Old women, Grandmamma, beautiful women and small women." Teriak Prav saat ini.

Riuh suara teriakan terdengar sangat jelas, Prav butuh kembali menuju backstage ketika lampu sorot panggung berhenti menyorotinya. Jean membantu Prav mengganti pakaiannya dengan kemeja putih Kiton K-50 dan menggulung lengannya, lalu yang terakhir Prav sibuk memasang dasi hitamnya dan tak lupa membawa satu batang bunga mawar merah yang akan ia simpan diatas piano nanti. Hari ini, Prav benar-benar memperlakukan ­fans-nya dengan baik, seolah-olah hari ini adalah hari terakhirnya di stage, Prav ingin memberikan kenangan sebaik mungkin.

Lagu itu diiringi dengan piano, sebelumnya Prav sempat tersenyum pada operator kamera yang tengah menyorotnya, teriakan itu terdengar kembali. Langit Los Angeles sudah berubah menjadi jingga kemerahan dan Prav mulai menekan nots pianonya.

"... This is for you guys, with the beautiful orange sky I want create a great memories with you guys.."

Even sun can't shine all day

Or maybe sun does shine all day

But light, don't always find us

Tell the stars, I can shine for myself

You may break before you become you

May you love your heart and forget their mistakes

Every I took see the sky

I learn something

Life gets so hard

I constantly need to remind myself, to be myself

Nobody knows why we're here

And maybe that's what makes being here so special

I wanna to be shine with you

Judul lagu yang Prav nyanyikan adalah shine, itu adalah salah satu single dalam albumnya. Feel yang Jean dapatkan berbeda dari sebelumnya, bagaimana ketika Prav memainkan intro lagu tersebut, Jean tahu seluruh dunia akan menyukai lagu ini. Bagaimana ketika Prav membawanya dengan sangat indah, seperti ada sinar yang ikut masuk ke dalam lagu tersebut. Lagu tersebut membuat Jean merasa sulit bernapas, arti yang sangat dalam dan makna yang ia tangkap mungkin akan jatuh berbeda dari orang lain.

Let Joy Be, Your Heart's Name. | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang