[10] Lotus

6.8K 955 114
                                    

10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10. Lotus

"Janinnya sehat, sangat sehat."

Baik Hinata maupun Sasuke mengamati layar monitor itu dengan serius, layar yang menampilkan USG kandungan Hinata. Janinnya masih berusia dua minggu, masih begitu kecil. Dokter menjelaskan bahwa usia janin yang masih memasuki minggu ke dua membuat  janin di dalam kandungan masih belum menampakan bentuknya secara utuh.

"Saya akan memberikan vitamin kehamilan pada sang ibu, jaga kesehatan dan perbanyak makan-makanan yang sehat. Hentikan juga kebiasaan yang dapat membahayakan janin seperti merokok atau minum alkohol."

Hinata tersenyum dan mendengarkan penjelasan sang dokter dengan seksama. Disampingnya Sasuke sudah duduk dan ikut mendengar penjelasan sang dokter. 

Setelah terlibat beberapa percakapan, mereka memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum itu tak lupa sang dokter memberikan Hinata vitamin kehamilan yang diharuskan untuk diminum setiap hari. 

Di dalam mobil, Hinata duduk di bangku depan di samping Sasuke yang tengah menyetir. Tangan Hinata menyentuh perutnya yang masih rata―sulit dipercaya jika disana terdapat janin yang sedang tumbuh. 

Perasaan membuncah itu terus terasa, membuat Hinata tanpa sadar tidak memudarkan senyum di wajah cantiknya. Perempuan itu menatap keluar jendela dalam diam. 

Hinata sangat menyukai pedas, tapi mulai hari ini dia akan mengurangi kadar pedas dalam makanan-makanannya agar tidak membahayakan janin diperutnya. 

Sasuke berdehem sejenak, melirik Hinata yang nampak fokus menatap keluar jendela. 

"Yang ku dengar, sorang ibu hamil biasanya akan meminta hal yang macam-macam. Apa kau tidak menginginkan sesuatu?" tanya Sasuke yang berhasil menarik atensi Hinata. Perempuan itu menatapnya. 

"Emm aku ingin sesuatu yang―manis?" ucap Hinata tidak yakin di akhir kalimatnya.

"Coklat?"

Sontak Hinata menganggukkan kepalanya membuat Sasuke tersenyum. Tak lama kemudian mobil lelaki itu berhenti tepat di depan sebuah supermarket.

"Tunggulah disini, aku akan membelikannya untukmu."

Sasuke membuka pintu mobil dan beranjak keluar, lelaki itu masuk ke dalam supermarket untuk membelikan Hinata coklat. Hinata tidak perlu lama menunggu karena beberapa saat kemudian Sasuke keluar dengan membawa satu bungkus coklat yang ukurannya lumayan, tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil.

"Ini, makanlah dengan perlahan."

Hinata tersenyum girang dan menerima coklat yang Sasuke sodorkan itu.

"Terima kasih," ucapnya tanpa sadar mengeluarkan suara yang semangat membuat lelaki Uchiha itu tersenyum samar. Dia kembali melajukan mobilnya sedangkan Hinata sudah membuka bungkus coklat itu dan mulai menikmatinya. 

Silence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang