18. Empty
Malam tahun baru, Hinata menyadari bahwa dia begitu menunggu moment ini. Kala melihat pemandangan langit yang dihiasi oleh bermacam-macam kembang api. Suaranya memang sedikit mengganggu, namun pemandangan yang disungguhkan begitu memanjakan mata.
Hinata duduk di balkon kamarnya menatap langit malam yang dihiasi letusan kembang api itu, masih jam sembilan malam namun suara letusan benda indah namun berbahaya itu begitu memekik telinga. Tiba-tiba sebuah kain mendarat di bahunya.
"Ini sudah malam, gunakan sesuatu yang membuatmu hangat."
Bisikan rendah itu membuat Hinata menyadari bahwa Sasuke lah pelaku yang membawakan jaket itu. Hinata bergumam terima kasih dan memakai jaket itu, lega karena merasa tubuhnya terasa lebih hangat.
Sasuke berdiri disisi Hinata, menatap sang perempuan dari samping. Hinata menatap langit. Mata Hinata berbinar, sama berbinarnya seperti cahaya kunang-kunang. Bibirnya tak henti membentuk senyuman dan terkadang bibir itu mengeluarkan tawa kecil. Sasuke tak bisa mengelak bahwa perempuan disampingnya ini adalah salah satu ciptaan tuhan terindah yang pernah Sasuke temui.
"Cantik," bisiknya yang membuat Hinata menoleh menatap lelaki itu dengan senyum lebarnya.
"Benarkan, langitnya sangat cantik," sambung Hinata yang dibalas senyum tipis oleh Sasuke.
Keduanya kembali terfokus ke arah langit malam, angin berhembus pelan membuat suasana semakin terasa dingin. Hinata mengencangkan jaket yang membukus tubuhnya.
"Dulu saat tahun baru aku akan pergi ke danau Yukari bersama Gaara. kami akan duduk disana berjam-jam dengan pasangan-pasangan lain."
Hinata berucap pelan, masih setia menatap langit malam yang begitu indah, tak menyadari Sasuke yang meliriknya dengan kebungkaman yang nyata.
"Kau tahu, Danau Yukari akan selalu ramai dengan para pasangan yang melihat malam tahun baru."
Hinata tidak pernah absen untuk pergi ke danau itu saat malam tahun baru bersama Gaara, mereka akan menikmati bagaimana langit malam dihiasi kembang api.
"Bagaimana denganmu?" Hinata bertanya sembari beralih menatap Sasuke yang ternyata tengah menatapnya, lelaki itu tersenyum tipis.
"Tidak ada yang spesial."
Sasuke tidak berbohong, dia memang tidak memiliki kegiatan khusus atau spesial saat malam tahun baru.
"Sungguh? Kau tak melakukan apapun?" tanya Hinata yang dibalas gelengan oleh Sasuke.
"Tahun kemarin aku tertidur."
Hinata menatap Sasuke dengan tidak percaya, bibir perempuan itu sedikit terbuka. Detik selanjutnya Hinata mendengus dan menatap Sasuke mengejek.
"Kau benar-benar tidak bisa menikmati waktumu."
Dan Sasuke hanya bisa tersenyum tipis, entahlah, dia merasa tidak tersinggung sedikitpun dengan ejekan perempuan itu. Sasuke memang merasa tidak ada yang spesial dengan hidupnya, jika dulu dia marasa begitu menyukai saat-saatnya bersama dengan Sakura, entah mengapa sekarang terasa hambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence ✔
Romance[M] Hinata membutuhkan uang, dan Sasuke membutuhkan anak. Perekonomian yang tidak memungkinkan dan kondisi sang tunangan yang harus di operasi secepat mungkin membuat Hinata mau tidak mau memilih cara nekat yang sudah pasti dapat menjerat dirinya s...