[29] Anxiety

7.3K 873 149
                                    

29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29. Anxiety

Sasuke menginginkan anak, dulu saat Sakura diketahui tidak bisa mengandung, hati Sasuke tercubit. Dia selalu mengatakan tidak apa-apa, tidak perlu ada anak dirumah tangga mereka, cukup Sasuke dan Sakura. 

Tapi pada kenyataannya, hati kecil Sasuke juga mengatakan bahwa dia ingin memiliki anak, keturunan yang bisa menyandang nama Uchiha dan bisa Sasuke banggakan.  

Sasuke adalah satu-satunya putera dari Fugaku dan Mikoto, tidak ada yang lain. Jadi mau tidak mau Sasuke harus memiliki keturunan murni untuk melanjutkan garis keturunan Uchiha. 

Selain itu Mikoto juga selalu menerror Sasuke untuk memberikan wanita itu cucu walau dia tahu Sakura tidak bisa mengandung. Dan akhirnya, terciptalah perjanjian nekat ini. 

Perjanjian yang menyeret perempuan Hyuga itu masuk ke dalam hidupnya. Awalnya Sasuke hanya berfikir bahwa Hinata adalah alat menghasilkan keturunan―tidak lebih.

Tetapi entah sejak kapan, Sasuke mulai jatuh cinta pada Hinata. Pada setiap kelembutan perempuan itu, pada setiap perhatian yang selalu perempuan itu berikan kepada Sasuke.

Sikap Hinata dan bagaimana perempuan itu berkorban untuk orang-orang disekitarnya memang menyentil hati Sasuke. Dia takjub, Hinata rela menjual tubuhnya hanya untuk biaya operasi tunangannya. 

Menjalankan hari-hari bersama Hinata mungkin perlahan menumbuhkan rasa itu. Hinata tersimpan di hati-nya. Sasuke mulai merasa nyaman pada perempuan itu dan perasaan itu kian hari kian berkembang.

Sasuke mulai merasa egois, dia bersikap posesif kepada Hinata. Sasuke tidak suka melihat interaksi perempuan itu dengan lelaki lain. Bahkan saat Hinata selalu membicarakan tentang Gaara kepala Sasuke terasa begitu panas.

Dia tidak suka, Sasuke tidak suka menerima fakta kedekatan Hinata dan Gaara. Bahkan kala perempuan itu lebih memilih Gaara daripada dirinya, semua itu menyakiti Sasuke. 

Membuatnya ingin melakukan apapun untuk mendapatkan Hinata kembali disisinya.

Lalu sekarang, Hinata dan anaknya sedang meregang nyawa di ruang operasi―dan yang bisa Sasuke lakukan hanyalah menunggu di sini seperti orang bodoh.

Hanya satu dari mereka yang bisa diselamatkan. Semua ini berawal karena Sasuke yang menginginkan seorang anak kan? lalu mengapa dia memilih menyelamatkan Hinata daripada anaknya?

Sasuke sakit kala memikirkan dia akan kehilangan anaknya yang bahkan belum lahir ke dunia ini, namun rasanya lebih sakit dan hancur kala memikirkan dia akan kehilangan Hinata. 

Dia mengusap rambutnya dengan frustrasi, lelaki itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Tuan Sasuke!"

Sebuah suara menyapu, Sasuke mengangkat kepalanya dan melihat Aria yang berlari sembari mendorong sosok Gaara yang terduduk di atas kursi roda. raut wajah mereka sama-sama cemas dan penuh ketakutan.

Silence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang