[M] Hinata membutuhkan uang, dan Sasuke membutuhkan anak.
Perekonomian yang tidak memungkinkan dan kondisi sang tunangan yang harus di operasi secepat mungkin membuat Hinata mau tidak mau memilih cara nekat yang sudah pasti dapat menjerat dirinya s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21. Sweet Night
Saat itu, di dalam appartementnya Naruto tengah bersantai sembari menyesap kopi miliknya saat dengan tiba-tiba Sakura datang.
Naruto terkejut, tentu saja. Tapi dia tetap mempersilahkan wanita itu masuk ke dalam appartementnya. Kini mereka tengah duduk disofa ruang tamu dengan Naruto yang menatap Sakura.
Wanita itu terlihat murung, membuat Naruto bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Semakin hari, Sasuke semakin dingin kepada ku."
Sakura mengadu menatap Naruto dengan mata yang berkaca-kaca, Naruto sontak beringsut mendekat dan menggenggam tangan wanita itu berusaha menenangkannya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, dia benar-benar mulai mengabaikanku."
Beberapa saat kemudian Sakura kembali menatap Naruto.
"Sekarang dia hanya akan pulang ke rumah beberapa hari sekali, dan itupun tidak menginap."
"Apa mungkin dia tahu bahwa aku tidur denganmu?" tanya Sakura tegang yang membuat Naruto bungkam.
"Tidak mungkin. Jika dia tahu dia pasti sudah menceraikanmu."
"Lalu bagaimana denganku?" tanyanya yang sukses membuat Sakura kembali menatap lelaki itu. Sedikit terkejut melihat raut marah Naruto.
"Bagaimana denganku?" tanyanya sekali lagi. Sakura terdiam, bingung harus menjawab apa.
"Apa kau sadar bahwa kau selalu datang kepadaku hanya saat kau bersedih?"
Naruto memicing, bibir Sakura terbuka, hendak mengucapkan sesuatu namun dia bingung harus berkata seperti apa.
"Naruto.."
"Tujuh tahun Sakura, tujuh tahun aku menyukaimu dan kau hanya menjadikanku pelampiasan."
Sakura mulai panik, menyadari bahwa Naruto tengah kecewa pada dirinya sendiri.
"Aku yang lebih dulu menyukaimu namun Sasuke yang mendapatkan hatimu, bahkan hingga sekarang aku rela mengkhianati Sasuke demi dirimu."
Naruto lelah, dia ingin wanita bersurai pink dihadapannya ini melihatnya sepenuhnya. Naruto ingin Sakura datang kepadanya tanpa embel-embel Sasuke.
"Naruto, aku―"
"Sasuke bukan pilihan yang tepat untukmu, aku sudah pernah mengatakannya kepadamu dulu, tapi kau tidak pernah mendengarkanku dan percaya bahwa kau akan bahagia bersama Sasuke."
Air mata merebak keluar membasahi pipi Sakura, dia takut, takut melihat kekecewaan Naruto yang ditunjukkan kepadanya. Selama ini Naruto selalu ada disamping Sakura untuk menemaninya dan memberinya dukungan.