11. With You
Sejak Hinata dikabarkan hamil, Sasuke menjadi lebih sering datang dan mengunjungi Hinata. Saat datang Sasuke akan selalu membawa sesuatu di tangannya―untuk Hinata. Usia kandungan Hinata sendiri sudah memasuki minggu ke empat. Dan semakin hari perempuan itu semakin sensitif.
"Takoyaki."
Sasuke menyodorkan bungkus plastik kepada Hinata yang tengah duduk di sofa, lelaki itu baru saja datang dari kantornya dan langsung mengunjungi Hinata.
Mata Hinata berbinar kala membuka kantung plastik berisi takoyaki itu, kebetulan Hinata sedang ingin mencemilkan sesuatu. Ah Sasuke sangat pengertian sekali.
"Terima kasih."
Hinata hendak beranjak untuk mengambil piring sebagai tataan namun Sasuke menghentikannya terlebih dahulu.
"Biar aku yang mengambilnya."
Hinata menatap Sasuke namun hanya mengangguk pelan, lagipula itu kemauan Sasuke kan, yasudah. Selagi Sasuke pergi ke dapur untuk mengambil piring, Hinata sudah memakan satu takoyaki dan menikmatinya.
Tak lama kemudian Sasuke datang dengan membawa satu piring dan juga segelas air putih yang dia letakkan di atas meja. Tak hanya sampai disitu, Sasuke juga menata takoyaki-takoyaki itu ke atas piring dan membiarkan Hinata lanjut menikmatinya.
Sasuke tersenyum pelan melihat bagaimana Hinata nampak begitu lahap dan semangat memakan takoyaki itu. Memang akhir-akhir ini porsi makan Hinata meningkat, dan Sasuke tidak menyalahkan hal itu. Pasti itu adalah bawaan janin yang sedang dikandung.
"Pelan-pelan, kau seperti tidak makan satu bulan."
Ucapan Sasuke nyatanya ditanggapi dengan lain oleh Hinata. Terbukti dengan ekspresi perempuan itu yang berubah sedih, bahkan sekarang dia meletakkan kembali setengah takoyaki yang sudah digigitnya.
Menyadari hal itu membuat Sasuke mengumpat pelan, lebih tepatnya mengumpati diri sendiri yang tidak lebih berhati-hati. Sudah tahu Hinata sedang sensitif, perempuan itu mudah tersinggunng akan satu hal.
"Bukan seperti itu Hinata, maksudku―aku tidak ingin kau tersedak jika makan dengan cepat seperti itu."
Sasuke berucap sembari menatap Hinata berusaha meyakinkan perempuan bersurai gelap itu. Ekspresi yang awalnya sedih kembali cerah. Bahkan kini perempuan itu tersenyum.
"Benarkah? jadi aku bisa memakan takoyaki itu lagi?" tanya Hinata antusias yang tanpa sadar membuat Sasuke terkekeh geli. Lelaki itu menunjukkan senyumnya dan mengangguk.
"Ya, kau bisa menghabiskannya."
Semangat Hinata kembali muncul, perempuan itu kembali menikmati takoyakinya dengan lahap sembari mata yang mengarah kepada benda persegi yang tengah menyala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence ✔
Romance[M] Hinata membutuhkan uang, dan Sasuke membutuhkan anak. Perekonomian yang tidak memungkinkan dan kondisi sang tunangan yang harus di operasi secepat mungkin membuat Hinata mau tidak mau memilih cara nekat yang sudah pasti dapat menjerat dirinya s...