Vote+coment+follow
"Wahh, buku raga banyak yahh. Pantesan otak nya encer" Ujar acha. Ia menatap satu persatu rak dan mengambil satu komik.
"Chagaa" Guman acha.
"Raga? Tau ngk kalo acha itu suka banget lo baca buku kek ginian. Tapi bukan buku novel romantis gituu ihh gemes tauuu" Ujar acha.
"Oh iya, raga tau? Ngk"
"Ngk nanya" Acha menatap kesal raga."Raga, itu ganteng banget cuman sayang mirip kulkas. Kek mantan nya acha dulu. " Ujar acha.
Ia duduk kursi tersedia, dan menatap semua sudut ruangan "raga ada mantan? Ngk"
"Jangan, bahas itu" Balas raga.
"Emng kenapa? Belum bisa moveon yah? "
"Sok tau"
Acha manatap, jam tangan nya sudah menunjukan pukul 17.00 "ga, antarin acha pulang donk"
"Gk mau" Acha manatap kesal raga. Dah berjalan mengambil tas meninggal raga.
"Eh? Si cantik, mau keamanan? " Tanya vivi.
"Mau pulang tan udah malem nanti maam sama papa nya acha nyariin"
"Oh iya yah, cepet bangett. Baru juga tante buatin cemilan" Ujar vivi. Acha menatap kearah apa yang si pengang Vivi. Mengaut kening nya tak enak. "Yah maff tan"
"Acha, pulang dulu yahh" Ujar acha mencium punggung tangan vivi.
"Ragaaaa!!!! Nak antarin acha pulang gihh" Teriak Vivi.
''Ngk ahh mager"
"Gahh,ini udah malem lo kesian acha antarin yahh"Raga, menghirup nafass dalam dalam, dan mulai beranjak dari tempat tidur nya.mengambil jaket dan kunci motor nya. Ia langsung berjalan mendahului acha. "Acha pulang yah tan"
"Iya chaa"
"Bisa bisa nya mama suka sama tu anak, udah tengil.teriak mulu,jijik iya gue denger nya" Batin raga.
"Ahh ngk usah banyak omong kamuu" Ujar pria berbadan kekar lagsung memukul bagian perut yudha hingga terjatuh di lantai. Nana hanya bisa menangis histeris melihat suami nya. Ia ingin sekali menolong tapi sial preman satu nya menghadang nya.
"Masalah harus du selesai kan sekarang atau lo mati di tangan gue! " Teriak pria itu langsung memukul kepala yudha. Yudha manatap nana ke arah nana pandangan nya buram"sayang"
Nana mengelengkan Kepala nya. Ia mulaii mencari solusi agar preman yang di hadapan ini pergi. Ia melihat guci yang ada di dekat nya langsung memukul kepala preman. Hingga terjatuh dan mengeluarkan darah.
Nana berlarian kearah. Yudha tapi sialnya. Preman yang satu nya langsung memukul bokong nana sebanyak dua kali hinga terjatuh dan mengeluarkan darahh.
Yudha berlarian meletakan Kepala istri nya di paha nya"Nana, bertahan sayang"
"Lo! Kasih! Tau diamana anak itu berada atau!! Istri lo dan lo sendiri mati konyol di rumah ini!" Ujar pria berbadan kekar.
"Yud, jangan yahh biarin aja kita yang pergi yang penting acha selamat yah jangan pliss demi akuu" Lirih nana. Yudha memjamkan matanya menahan tetesan air matanya "iya na"
"Udah lah! Ngk usah banyak! Drama! Kasih tau ngk! " Tegas pria itu.
Yudha masih terdiam dan menatap sinis ke empat preman itu secara bergantian "ngk akan! Dan tidak akan saya biarkan!. Mending saya mati! Dari ada anak saya! Ada di tangan orang brengsek seperti kalian"
Pria itu berdecih dan mengambil pistol du tangannya menembakan tepat di bokong yudha. Yudha menahan rasa sakit nya. Dan memeriksa ke bokong nya sudah banyak darah di tangannya.
Tembakan bukan hanya sekali tapi dua kali yudha langsung terkapar. Nana yang panik bukan main jantung nya hampir copot dada nya sesak buka main.
Nana berusaha duduk dan memeluk suami nya. "Dhaa, bangunn dha katanya kita harus jagain acha. Dha bangun hikss" Tangis nana pecah.
"Udah, cabut! Disini banyak drama" Ujar pria berbadan kekar.ketiga entek entek nya menganguk dan meninggal rumah kediaman maharestu.
Pandangan nana, buram. Bokong nya sangat sakit sakit hinga tak bisa tahan lagi .ia langsung pingsan berberapa saat.
Acha, menoleh menatap raga yang sedang menyetir dan sangat sangat fokus."raga?besok sekolah ngk?"tanya Acha penasaran.
"Sekolah"
"Raga?gimana?sih cara ngambis?"tanya Acha tak ingin kebahabisan topik pembicaraan.
"Yah,doa"
Tak lama, mobil sudah berhenti tepat di pagar rumah Acha."kok?pagar nya kebuka yah? pintunya jugaa?.ada apa yah perasaan ngk ada pesta tapi ngk Ada mobil yang parkir"guman acha.ia langsung membuka pintu mobil dan berlarian begitu memasuki rumah nya.
Disana acha terdiam menutup mulut nya. Menatap dengan jelas ke-dua orang tua nya sudah terkapar dan bersimbah darah dimana mana.
Kaki nya terasa tidak bisa bergerak. Dada nya berdegup kencang.tetesan bening jatuh di tepat di wajahnya"Ngkkkkk!! " Pekik acha. Berlarian memasuki memeluk nana.
Raga hanya menatap malas kepergian Acha dan langsung menacapkan gas. Belum sempat raga menjalankan mobilnya. Terdengar pekikan acha dari dalam.
Raga yang panik bukan main lagsung berlarian masuk kedalam rumah. Ia terdiam menatap acha yang sudah menangis sambil memeluk Kepala yudha. Dan nana yang sudah tergulai lemas.
"Mama!! Papa hikss bangunn" Lirih acha, menepuk-nepuk wajah yudha.
Baru kemarin ia bertemu dengan Ayah nya baru kemarin juga. Ia bahagia dengan hadiah yang di berikan kepada nya.
Dan sekarang semua sudah tanpak sangat menyakitkan untuk acha.
Raga, lagsung menelfon ambulance dan teman temannya.
'Cepet kesini! Ada perampokan'
"Mah, bangun mahh. Mama mama denger? Acha kan mahh bangun mahh hikss mahh bangun acha disini mahh" Acha langsung kebalik mantap yudha."pahh kata? Papa papa sayang kan? Sama acha bangun pliss jangan kek gini ngk lucu pah ngk"
Raga langsung mendekati acha dan memeluk nya. Mengelus pangkal kepala acha. "Ga, mama papa ga"
"Udah yah, bentar lagi yang lain datang" Ujar raga berusaha menenangkan acha.
"Ngk!!mama papa ngk boleh kenapa kenapa. Acha ngk mau sendiri ga. Acha capek dari dulu acha selalu sendiri acha kesepian. Mama papa ngk boleh ikut abang ga" Aduh acha di dalam pelukan raga. Raga hanya bisa memeluk dan mengelus pangkal kepala acha. Tanpa mengucapkan satu katapun.
Tak lama, beberapa orang datang sambil membawa tandu. "Permisi"
Raga, ingin menjauh dari sana dan ia merasakan acha yang tak mengubris nya"acha, cha bangun dulu gihh. Yahh"
Ia langsung melepaskan pelukan nya. Dan menjauhkan helaian rambut di wajah acha. "Cha acha"
"Acha? Kenapa?? " Ujar rezi yang baru datang. Sambil menatap keadaan yudha dan nana yang sudah di bawah ke mobil.
"Acha pingsan, " Balas raga ia langsung mengangkat acha ke mobil.
Min,17,10,21
KAMU SEDANG MEMBACA
unconditional
Kısa Hikaye"Alah ngk, usah sok deh, Emang, lo yah cewe kecentilan banget yang ngk punya harga diri" "Maksud lo apaa hah! Ngatain gue kek gitu!. Gue sama raka itu cuman temen dan ngk ada maksud buat deketin!!! "Acha menatap wajah raga dengan tajam. Raga tersen...