tuduh

120 18 0
                                    

Terlalu bodo untuk ku menjawab”

“Terlalu bodo untuk ku menjawab”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Acha, berjalan melewati kooridor sekolah sebari membawa secangkir perlastik es boba rasa coklat. Sesekali ia menyeruput nya dengan santai.

"Kira, kira kak? Raka? Bawa apaan yah" Guman acha. Sekarang jam istirahat acha ada janji menyusul raka ke rooftop sekolah.rencananya mereka akan makan bersama disana. Sambil berbincang singkat sebelum bel selesai.

Acha, melangkah kan kaki kirinya. Ke tangga menuju rooftop. Langkah langsung terhenti mendengar ada suara tangisan. Dan suara seseorang sedang marah. "Kek? Mirip suara Devi" Guman, acha ia menarik kaki nya. dan munju ke gudang kosong tepat suara berasal.

"Devii!!!, kamu ngapain" Pekik, acha. Devi,qela dan satu orang lagi menoleh menoleh ke acha"kasih, perhitungan biar ngk mempetin alvaro mulu"celtus Devi.

"Tapi? Kan, Dev kak varo sama kak mentari kakak adik? Jadi, kan gpp sama sama. Kenapa kamu marah" Ujar, acha mendekati mentari. Tapi malah mentari menolak pertolongan acha.

"Kakak? Adik, pas gede gitu?" Celtus, qeela.

"Yang, kakak adik itu elo sama alvaro diamah, anak pungut" Ujar, Devi. "Ngk, boleh gitu deh. Mending kamu minta maaf sama kak mentari"Devi, menunjuk mentari yang sangat lemah" Ngk"Devi dan kedua lainnya pergi meninggalkan acha.

Acha, duduk mejongkok"kak? Mentari, gpp kan kak"

"Mending lo! Pergi! Deh jangan gangu gue"
"Tapi, kak" Sela acha. Melihat ada kayu yang sedikit tergeletak takut ada apa apa. Acha menyikirkannya.

Tak lama ada kedatangan raga, rezi dan juga dika yang sangat tergesa-gesa.

"Tari? Kamu gpp kan?" Tanya raga yang sangat khwatir dengan kondisi pacar nya. Sesekali ia mencium kening mentari dan memeluk nya.

Mentari tersenyum tipis sambil mentap mata raga"aku, gpp kok ga beneran"

Raga, mengeyir "gpp dari mana coba? Coba kamu liat tangan kamu luka tari siapa yang buat gini sama kamu" Tatapan, raga beralih ke acha yang menundukkan kepalanya. "Pasti? Lo kan! Hah! Yang buat kek gini sama tari! salah tari apansi! Sama lo. Cara lo sampah tau ngk!. Dasar murahan" Bentak raga membuat Acha menatap nanar "ngk, ga bukan aku"

"Alah!, ngk suka ngelak lagi dehh pastii! .lo mukulin mentari karna Lo mau suruh mentari buat jauhin gue kan.jawap" Raga megoyangkan tubuh acha. Memaksa meminta Jawaban darinya.

"Lo!, jangan asal nuduh acha.Gue yang bully mentari mau apa lo hah! Mau marah!" Devi mentap raga degan tatapan tajam. "Mending.lo urusin cewek murahan lo itu! Udah enak di pungut masih mau aja di tempelin" Devi langsung menarik tangan acha. Keluar dari ruangan.

Diikuti Qela dan Lina"kalo kata indra kenz"ujar Lina.

"Murah bangett looo" Sambung Qela. Langsung berlarian menyusul acha dan Devi.

unconditionalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang