"Alah ngk, usah sok deh, Emang, lo yah cewe kecentilan banget yang ngk punya harga diri"
"Maksud lo apaa hah! Ngatain gue kek gitu!. Gue sama raka itu cuman temen dan ngk ada maksud buat deketin!!! "Acha menatap wajah raga dengan tajam.
Raga tersen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ka,aku gugup"aduh Acha kepada Raka."udha ngk usah gugup yah,aku yakin kamu bisa"Acha tersenyum tipis
"Saya, panggilkan Acha IPA 11² "
Semua, mata kini tertuju kepada acha. Mereka terpesona melihat kecantikan yang natural yang acha miliki.dengan perlahan Acha menaiki panggung . "Kali, ini Acha bakalan menyanyikan sebuah lagu semoga kalian suka"
Nada lagu mulai terdegar Acha mulai bersiap menyanyi kan lagu.
'Oh, no, did I get too close?'
'Oh, did I almost see what's really on the inside?'
Semua, orang mendengar dengan tanang. Kata demi kata yang Acha ucap kan seperti sangat menjiwai sekali. Nada lembut membuat mereka terlena.
'All your insecurities'
'All the dirty laundry'
'Never made me blink one time'
'Unconditional',
'unconditionally'
'I will love you '
'unconditionally'
'Thereis no fear now'
'Let go and just be free'
I will love you unconditionally'
'Come just as you are to me'
'Don't need apologies' 'Know that you are worthy'
'I'll take your bad days with ' 'your good'
'Walk through the storm, I would'
'I do it all because I love you 'I love you'
Sampai di bait nada yang terakhir semua orang bertepuk tangan yang bergemuruh.acha tersenyum dan turun dari atas panggung.
Mutia berlarian dan memeluk Acha"sumpah Cha lagu Lo tadi keren banget sampe kek hampir nangis kek.ngerasain gitu Lo"
"Gaes pliss diem dulu"ujar Dimas dengan nada yang serius.semua orang berhenti bicara dan beralih mantap Dimas.
Preeettttt
"Suara kentut yang mengelegar mengemparr kan dunia"ujar Dimas dengan nada bangga.
"Anjing Lo mas kurang asem lo.gue kira ada apa"rutuk Rezi menutup matanya.
Dimas membuka tangan Rezi yang berada di matanya"perasan yang mencium aroma aroma itu di hidung bukan di mulut"
Mutia menarik tangan Acha"udah lah cah pusing gue disini pada kurang secanting semua"
"Eh kek lu ngk kurang secantingg aja sok iyaa luuu"teriak Dimas.
"Set sett srepetttttttt Pett Pett ketett"
Mentari membuk kuncir rambut nya.dan sedikit memberikan merah di wajahnya.ia berjalan mendekati raga yang sedang memainkan ponsel di pojok sana."ga"
Panggilan itu membuat ,raga menoleh."kamu kenapa?siapa yang nyakitin kamu.kasih tau aku"mentari .mulai berakting ia menundukkan kepalanya .dan memeluk raga.
"Aku,tadi dih pukulin Acha ga.soalnya dia ngk suka liat aku Deket sama kamu"mentari melepaskan pelukannya."tapi,aku sanggup kok ga ngalah aku bakalan mundur dari hubungan kita"
Raga memegang tangan mentari"ngk,tari aku bakalan selalu sama kamu.kurang ajar si acha.mau dia itu apansi!!"raga melepaskan tangan mentari.
"Ga kamu,kamu mau kemana" "Mau ngasih pelajaran tar"mentari menggeleng"ngk usah"
"Ngk,aku ngk akan diem aja kalo orang yang aku sayang di giniin,jangan halangin aku atau aku bakalan marah besar Sam kamu"
Acha yang sadar dengan keberadaan raga langsung memasukkan hendfone nya."eh ada raga"
"Ikut gue sekarang" Raga langsung mencekal tangan acha dengan kuat dan menarik tangan acha menjauh dari keramaian."apaan sih ga sakit"ringis acha berusaha melepaskan cengrama raga di tangannya .
bukan nya di lepas tangan acha malas di remas semakin kuat.
"Maksud lo apaan hah!" Acha mengeyir"maksud apa?"raga tersenyum kecil.membuat Acha sedikit ketakutan.senyum itu membawa aura yang megerikan baginya.
"Ngpain, lo deketin raka hah? Mau bikin gue cemburu ngk guna cha!"
"Dan, satu lagi jangan pernah lo, ngancam mentari buat ngejauhin gue!!!" Acha masih terdiam tidak mengerti.
"Ga? Gue ngk pernah sama sekali ngancem mentari atau apappun itu ngk pernah. Dan ngk ada terbesit di pikiran gue sama sekali ga" Jelas acha. Yang tidak terima dengan tuduhan raga.
"Alah ngk, usah sok deh, Emang, lo yah cewe kecentilan banget yang ngk punya harga diri"
"Maksud lo apaa hah! Ngatain gue kek gitu!. Gue sama raka itu cuman temen dan ngk ada maksud buat deketin!!! "Acha menatap wajah raga dengan tajam.
Raga tersenyum smark sambil memgang pipinya" Alah, ngk usah bohong lo anjing. Sini gue pakek emang berapa si kak raka beli lo? Sejuta? Dua juta? Apa seratus ribu. Sebut aja gue bisa bayar lebih dari itu "
Raga, bejalan maju mendekati acha. Acha yang takut berjalan menudur Sampai badan nya terkena tembok.
Kini, jarak mereka sengat lah dekat, raga meremas tengkuk acha dengan kuat membaut acha menjerit sakit"gue, tegaskan sekali lagi. Jangan perna lo ngancam mentari buat ngejauhin gue. Kalo sampai itu terjadi habis lo sama gue"bisik raga tepat di telinganya.dan meninggal kan acha begitu saja.
Acha tediam sambil memegang bahunya. Tetesan air matanya jatuh. Kata kata itu sangat menusuk hati nya.
Orang yang dulu, pernah di hatinya. Yang selalu ia bela di mata teman-teman nya. Yang selalu ia sematkan dalam doa nya. Teganya mengatakan itu semua. Padahal dia tidak mengetahui apapun.
"Aku? Salah yah pernah suka sama kamu ga" Gimana acha. acha tertawa miris dan mengusap air matanya nya.
"Janji kok ngk bakalan ngejer kamu lagii ga" Guman acha,ia menghapus air matanya dan tersenyum tipis. Menatap kepergian raga.