Jangan lupa
Vote+coment+follow17+
Mantari,kali ini sedang berada di dapur. Dan memasak mie instant. Tak lama , terasa ada tangan kekar yang melingkar perutnya. Nafas mentari langsung tercekat."alvaro"
Yah, seseorang yang memeluk mentari ada alvaro. Pria itu menghirup tengkuk mentari dengan damai. "Varo,lepass!"
"Ngk!"
"Nanti, di liat Acha gimana!. Varo" Gertak mentari kesal.alvaro yang seperti menutup kuping nya rapat rapat. Tak mengubris ucapan mentari.
Mentari, menghela nafas kasar.memang lelaki ini sangat membangkang Dan keras kepala. "Alvaro! Lepas!nanti, kalo Acha turun gimana kak Alvaro putra langit!"
"Ngk, usah, pakek kak pakek sayang aja kek dulu" Bisik,Alvaro dengan nada bas yang halus membuat bulu kuduk mentari , mengeridik ngeri.
"Kakak!! Varooo, kakak alvarooo" Teriaak Acha dari atas.
"Ah, sial anak itu"dengus kesal Alvaro kepada adik kecil nya satu ini. Ia langsung melepas Pelukannya. Dan mengambil mie yang sedari tadi mentari masak.
" Kakak, kakak kemana aja kakak, Acha tadi nyariin lo kakak"cerocos Acha tak henti. Pandangan Acha beralih ke piring yang berisi mie di tangan Alvaro"kaka, minta"Alvaro tersenyum "iya, kakak suapin Mau" Acha, menganguk.
Alvaro, Dan Acha duduk di meja makan. Tatapan Acha mengarah ke mentari "kak, mentari beruntung yah, bisa di cintai sama raga. Ngk kek Acha" Batin acha
Alvaro, yang menyadari tatapan adik, ya yang terus mengarah ke arah mentari. "Cha, Mau ngk" Alvaro Mengeluarkan sekantong tas."apaan? Ini kak"
"Buka, aja"
dengan, antusias, Acha membuka tas tersebut. Senyum nya makin terlihat jelas.disana ada gaun cantik warna merah jambu dengan rendo di bawahnya.
"Ahh, kak makasih"
"Baguss? Ngk" Tanya Alvaro "baguss, kak Acha suka bangetttt""Nanti, malam di pakek yah buat valantine"Acha, menganguk bersemangat
"Siaap kak""Kakak, Acha bawa masuk dulu yah" Alvaro menganguk.
Kini, Acha mutia Dan juga devi memasuki ruang pesta bersama sama. Banyak tatapan Dan pujian yang mereka dapatkan saat ini. Apa lagi mereka terlihat sangat cantik.
Acha, memakai gaun yang di berikan Alvaro. Terlihat sangat serasi apa lagi paduan make up yang sempurna. Jangan lupa mutia dengan gaun abu abu yang cocok dengan kulit putih bening nya. Dan juga devi dengan gaun hitam ber paduan kristal.
"Mut,cha gue Kesana dulu yah biasa"mutia, langsung memotong perkataan devi" Alvaro? "
"Nah, iTu tau, adek ipar kakak pergi yah" Pamit devi membuat Acha menganguk "emang, kalo orang jatuh cinta jadi aneh" Bisik, mutia.
Dia, pangung sudah ada rezi Dan juga nadin sebagai MC acara."kek, nya mereka balikan ngk sie"bisik, mutia. "Kek nya, iya deh semoga aja biar ngk sad gril"
"Hallo, teman temann selamat datang di acara valentine sma cakrawala"---rezi
" Udah? Bawak pasangan kann?? Buat dansa bersama??, jangan, lupa gaes kitaaa bakalan ada dance couple jugaaa"---nadin
"Wahh, pasti seruu nie"--rezi
" Iya, donkk, siap? Di mulai??"
"Siapppp" Teriak, anak anak cakrawala yang hadir.
" One "
"two "
"three"
" four"
"five "Musik,sudah mengema di ruangan.semua anak sudah bersama pasangan masing masing siap untuk berdansa Dan danse bersama. Tapi tidak untuk Acha, dia masih tetap diam? Dan jangan di tanya mutia?. Ia sudah bersama dengan bimo.
Pandangan, Acha teralih kan ke raga. Yang sudah berdansa bersama mentari di Sana. "Yah, kek nya tahun ini, ngk bisa dansa lagi deh" Guman Acha.
"Kata? Siapa?" Jeluran tangan dari seseorang. Acha menatap tangan itu"kak? Raka"
"Mau? Berdansa?" Acha, tersenyum Dan meyambut tangan raka.
Mereka, berjalan ke tengah untuk berdansa. Acha memegang tangan raka. Dan raka memgang pingang Acha. Sambil menikmati alunan lagu yang di putar.
"Wah, jago juga ternyata yah" Puji,raka melihat pergerakan dansa acha"yah iyalah, Acha"
Sekarang, Acha berputar bertukar pasangan di pasangan sebelah nya.
Acha, melanjutkan dansa nya. Ia mendongakan wajahnya karna penasaran, siapa yang berdansa dengan nya.
Dada, acha berdegup dengan kencang. Wajah itu adalah wajah seseorang yah sangat Ia cintai beberapa bulan ini.siapa lagi kalo bukan raga.
"Gue, ngk boleh gini, pliss nanti kalo lama,lama deket gue bisa nambah cinta. Nanti kalo nambah cinta gue bakalan sakit hati. Raga cuman punya mentari" Batin, acha Ia melepaskan tangan nya dari raga. Dan berlarian keluar dari Sana.
"Aneh" Guman raga.
Raka, yang melihat acha berlarian pergi Ia pun ikut menyusul.
"Kenapa?" Raga mengeleng "ngk, tau tiba tiba lari nerfes kali" Balas raga.
Acha, berhenti menghela nafas dengan panjang" Sial kanapa sie! Harus yang ituanya tu si raga kenapa gk? Lain aja. Kalo gini kan gagal move on nanti"rutuk, Acha kesal.
"Jodoh? Kali" Acha menoleh terlihat raka yang mendekatinya"ngk, jodoh Acha iTu raka bukan raga. Ngk pakek g cuman k aja"jawap Acha. Raka mendegar iTu mencubit pipi Acha. "Masak, sie ngk percaya deh Aku"
"Yaudah, kalo gk percaya ngk pengen di percayain juga. Dasar raka jelek"raka, menoleh memebuku kan badan nya. Masak sie?, ngk percaya Aku"
"Ngk, usah deket deket bukan jodoh" Kritik Acha. "Jadi? Raga jodoh kamu? Gitu?" Acha mengeleng "bukan"
"Kenapa? Mau, deket deket" Tanya raka. "Yah, karna iTu dulu, bukan sekarang jelek"
"Dih, makin, sayang deh sama kamu" Raka memeluk Acha, tak lama rintikan hujan mengenai tubuh mereka.
Alvaro, menarik tangan mentari dengan kuat"lo apaan sie lepas al sakit"mentari berusaha melepaskan tangan nya.
Alvaro terus menarik mentari, Dan mendorong mentari hinga terjatuh di ranjang. "Lo? Ngapain ha?, dansa sama raga!. Lo tau kan Acha iTu suka sama raga"
"Yah, emang kenapa! Gue pacar nya Cemburu lo?!"Alvaro mendekatkan wajah nya" Kalo iya kenapa?"
"Ini, karna lo udah nyakitin hati adek gue. Dan sekaligus karna udah berani bikin gue sakit hati selama ini" Ujar, Alvaro Ia langsung mencium bibir mentari dengan rakus. Hinga mentari kehabisan nafas.
Alvaro, tak menghirukan pukulan yang mentari berikan, ia langsung memeras dua gendukan Dan ......
KAMU SEDANG MEMBACA
unconditional
Short Story"Alah ngk, usah sok deh, Emang, lo yah cewe kecentilan banget yang ngk punya harga diri" "Maksud lo apaa hah! Ngatain gue kek gitu!. Gue sama raka itu cuman temen dan ngk ada maksud buat deketin!!! "Acha menatap wajah raga dengan tajam. Raga tersen...