datang donks

113 22 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dua pekan sudah selesai perjalanan mereka kemarin . Banyak yang mereka datangin bermain air,melihat senja dan lain lain.

Kini mereka harus berhadapan dengan ujian kenaikan kelas. Dan hari ini adalah hari pertama mereka.

Acha, Devi dan juga Mutia sedang duduk di kantin sambil berbincang bincang menambah dosa. "Lo? Tau ngk sie kemarin yah? Gue kan. Sekamar ama kakak lo masak dia muntah muntah mulu kek orang hamil " Ujar devi. "Mungkin sakit kali" Balas acha.

"Nah kali aja, dia selama ini hamil"
"Mutia"
"Ngk, cha ciri ciri dia tu beneran kek orang hamil gitu loo. Kek mama gue pas hamil adek gue persis bangett"Mutia menghentikan perkataan nya sejenak membenarkan tempat duduk nya.

"Kalo, orang hamil suka muntah muntah pusing. Sama kek kakak lo gitu"
"Udah, jangan gitu pitnah mending kita ngomongin tentang ujian kita nanti" Ujar acha. Mutia dan Devi pun hanya diam menganguk.

"Kamu? Kenapa tadi ngk mau aku jemput" Tanya raga. "Ngk tadi di suruh mama nganterin barang jadi sekalian. Aku juga ngk mau merepotin kamu" Jawab mentari.

"Tari, sekali lagi jangan merasa di repotkan yah kan ada aku disini. Aku bekalan selalu jagain kamu kapan pun itu" Mentari menunggu. Sambil menatap sekilas perut datarnya"apa? Raga bakalan nerima kondisi aku"batin mentari.

Raga, menoleh kebelakang terlihat ada meja acha, Devi dan Mutia yang sedang berbincang."sial tu anak pasti bakalan gangguin gue sama mentari. Sambil bawa bekal ngk guna itu"batin raga.

Benar dengan ucapan raga. Acha berjalan mengarah ke nya. Tapi langkah acha melewati raga. Membuat raga terdiam. Ia melihat kedepan ternyata acha memberikan bekel yang biasanya untuk nya ke pada raka.

"Tumben yah, acha ngasih bekal ke kak raka. Biasanya ke si curut" Ucapan Mutia terdengar jelas di telinga raga.

"Kak, buat kakak" Acha menyodorkan nasi goreng yang ia bikin tadi pagi. "Wahhh makasih yah cha. Baik bangett dehh kamu" Raka mencubit pipi acha. Dan mengandeng acha duduk sambil mendepani raga.

"Pasti, acha deketin raka cuman mau manas manasin gue. Sampah banget" Batin raga. Menatap raka dan acha di depan nya.

"Kak, makasi rumus nya bermanfaat banget buat acha" Raka tersenyum senang "wah sama sama lo"

"Anak anak di persilahkan piket membersihkan kelas sebelum tadarus di mulai"

"Yah, udah mau masuk" Raka tersenyum tipi sambil  memungkuk kan badan nya"semangat ujian nya"
"Semangatttt" Balas, acha Raka mengandeng tangan acha pergi meninggalkan kantin.

Disisi lain, Mutia dengan niat yang jahil mendekati raga"wahh, keknya bakalan ada kakak ipar baru niee "ledek mutia.

"Eh, judul nya apa yah"
"Fans ku adaalah kakak ipar ku" Ujar devi. "Dulu di cinta sekarang jadi ipar" Lanjut Devi.

"Ehh, bukan bukan" Ujar Mutia. "Dulu jadi tujuan eh sekarang jadi iparan"Mutia tos dengan Devi" Nah benerr,bangett lo"

Mentari melirik raga sekilas. Terlihat dari wajah raga. Ada kekesalan dalam diri-Nya."ga, ayo masuk"

Sekarang 11 IPA sedang mengejarkan ujian matematika.
"Woii, cha no dua apa?" Bisik dimas yang duduk di meja samping nya. "Bukkk, Dimas minta contekan sama saya bukk. Mana maksa bukk acha twakutt banget loo" Teriak, acha.

Buk yeti langsung berdiri. "Dimas!!!!!!" Teriak buk yeti.

Dimas menatap malas acha"acha anjigg banget lo "dimas berjalan mendekati buk yeti.

" Sekarang, kamu bersihkan semua toilet . Kalo ngk selsai ngk ikut ujian"perintah buk yeti.

"Ta-pi buk"
"Buk kenapa ngk sekalian aja disuruh lari keliling satu sekolah ini buk" Tariak rezi yang duduk di bangku belakang.

"Yaudah siini kamu aja" Rezi mengeleng"eh ngk buk"

"

Buk hukum aja si reji buk emang sokk iya bangett dia bukk. Masak di tasnya ada sempak hello kitty buk" Aduh dimas. "Wah gila lu zi mesum" Timpal acha.

"Eh, ngk eh enak aje pitnah pitnah"rezi menoleh" Buk yeti
tersayang jangan percaya buk dimas pitnah"

"Udah, udah kalian lanjut kerjain ujian nya"

"Udah, udah kalian lanjut kerjain ujian nya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kini, raga sibuk belajar menjawab soal soal yang ia cari si internet dan buku tebal yang ia miliki.

"Kok? Gue ngk bisa konsen yah belajar nya" Raga mengelus keningnya. "Mentari? Kok, sekarang susah banget di kabarin. Kalo ada apa apa sekarang jadi tertutup banget. Mentari kenapa yah" Raga mengambil ponsel nya. Dan menchat room . Melihat pesan yang ia kirim 7 pagi belum di lihat.

My love 🥰❤

"Mentari? Lagi apa"
"Kok, chat tadi pagi belum di bales"
"Pulang tadi kok duluan?"
"Kamu ada apa  dear"

10 pangilan tak terjawab

"Ada bunyi? Bel semoga mentari plis" Guman raga. Ia Beranjak  dari kursinya dengan rasa bahagia .turun membuka kan membuka kan pintu. "Acha?, ngapain lo kesini"

Ach langsung menerobos masuk"kak? Raka mana ga"ujar acha. "Ngapain? Lo nyariin kakak gue"

"Dih, banyak tanya banget lo. Kak Raka? Mana raga" Acha mengulang pertanyaan nya.

"Acha? Ada apa disini" Suara beronton dari atas tangga. Acha menoleh telihat raka menuruni  tangga. Acha langsung berlarian dan memberikan Tasnya. "Mau belajar bayengg" Belum sempat raka menjawab raga menghalangi raka"eh-enak aja lu kalo mau belajar belajar sendiri"

"Dih! Nape lu heboh bangett sie" Acha langsung menarik tangan raka. Menaiki tangga meninggalkan raga di bawah.

"Wah, ngk beres ni" Guman raka berlarian menyusul acha dan raka.

Acha, menarik raka berlarian untuk ke atas rooftop. Tanpa sengaja tertumbur anak kecil yang berlarian. Sambil menangis mangil acha.

unconditionalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang