Vote+coment✨
"Rezi makasih yah udah mau nolongin acha dari nadin sama temen temen nya" Rezi tersenyum.
"gue pengen tau?? Kok lu bisa ketakutan deket nadin?. Padahal kan lu anak baru disini?. Baru dua hari" Acha menunduk mengaut keningnya yang tak gatal.
"Aku sama nadin itu. Pas SD satu sekolah tapi ngk deket" Jawab acha.
"Kok bisa?? "
"Yah bisa lah rezi!! Ih" Timpal acha .
Tatapan acha beralih ke raga yang berjalan mendekati mereka berdua"lu kamana aja! "
"Gue.tadi jalan jalan bentar sambil beli pena ga" Jawab rezi.
"Kita ke kelas yah" Acha tersenyum dan meganguk. "Iya zi"
Di perjalanan menuju kelas acha terus mendongkan wajah nya sambil menatap wajah raga lengkat.rezi yang menoleh mengetahui acha selalu menatap raga. Langsung menutup matanya acha"ih!! Reji!! Jahil banget sih! Lepas ngk!. Acha ngk bisaa jalan! "
"Biarin blue! Salah sendiri ganjen. Bukan muhrim di tatap tatap" Sambung rezi.
Acha berusaha melepaskan, tangan rezi di matanya "reji! Jahil banget sih!. Pacar bukan sok posesif! "
Rezi sejenak terdiam dan berhenti melangkah mendengar perkataan acha . Ia menatap acha yang berjalan beriringan dengan rega. "Lah?? Iya yah. Gue kan cuman temen"
"Raga??, suka makanan apa? " Tanya acha. Dan raga hanya diam tanpa satu kata pun.
"Raga??, tinggal dimana?"tanya acha sekali lagi. Dan yah tak ada Jawaban.
" Raga?? Suka anime ngk? "Tanya acha.
" Lu kira dia wibu!"Sambung rezi membalas ucapan acha.
"Ihh!" Acha memberi tatapan tajam. Dan berlarian di samping raga meninggal acha.
"Raga?? Tingal?? Dimana??. Kalo aku anterin makanan ke rumah mau ngk ga" Ujan acha. Raga yang tadi nya diam. Bukan nya menjadi rezi malah menegahi nya"eh, lu itu cewek ngk boleh anter makanan ketempat cowok "
"Eh terserah acha donk! Kok reji. Yang sewot. Pacar bukan" Ujar acha. Ia langsung berlarian menyusul raga. Yang sudah pergi dahulu ke kelas.
Kini, semua siswa dan siswi satu persatu pulang meninggalkan kelas.
"Eh, kalian tau?? Ngk tempat tingal nya Raga''tanya Acha ke Devi dan Mutia.
" Oh raga"acha menganguk"gue tau tempat tingal nya soalnya, gue pernah kesana pas lagi ada. Kerja kelompok di rumahnya "ujar mutia.
Acha mendekati Mutia Sambil memasang pupy eyes nya. Dan meenyatukn tangannya memohon" Kasih tau donk tempat nya dimana?"
"Emang lu? Mau ngapain kesana?? " Belum sempat acha menjawab Devi sudah menyerobot duluan "yah mau pdkt lah? Yakali nagih utang"
"Nah bener, bastie gue bangett tos dulu" Devi membalas tosan acha.
"Yaudah, nanti gue kasih di whatsapp aja yah? Soalnya gue agak lupa" Acha tersenyum memeluk Mutia"ah mkacih"
❤❤
Acha menatap wajahnya sambil tersenyum melihat dirinya di lemari kaca milik nya.ia memakai dress bunga berwarna coklat di atas lutut dan memakai switer merah jambu menutup pergelangan tangannya. Di padukan dengan make up yang tidak terlalu tebal membuat wajahnya sangat cantik dan menawan.
Ia memeriksa Hendfone nya sudah ada notifikasi alamat raga yang tadi ia pinta"yesss, my bubu raga acha datang"seru nya dengan semangat mengambil tas kecil nya.
Ia melangkah dengan hati Hati menutuni tangga"eh ke tumben anak mama udah keren mau kamana nih?? "
"Mama, acha pergi bentar yah ke rumah temen. Ngk lama kok" Nana menganguk. Dan acha menyalimi pergelangan tangan nana.
"Ah iya lupa" Acha menepuk pilpis nya. Dan berlarian ke arah dapur. Ia mengambil tas berwarna biru. Yang isinya makanan yang ia bikin sebelum nya. "Semoga deh camer sama Raga suka" Ujar nya mengambil tas nya.
"Lo? Masakan tadi kamu? Bawak buat siapa?? " Tanya nana penasaran. Habis nya tadi acha meminta nya untuk mengajari nya memasak .
"Oh, ini buat cemilan pas acha main nanti. Ada sisa nya kok ngk di bawa semua mah" Jawab acha.
"Sebenarnya kamu? Mau main sama siapa cha?? "
"Acha mau main sama temen baru acha. Raga dan rezi ada banyak orang kok rame. Acha pergi dulu yah" Ujar nya berlarian begitu saja meninggal kan nana.
Nana hanya tersenyum mengelengkan Kepala nya. Menatap tingkah seperti anak kecil yang di miliki acha"ngk pernah berubah sama aja " Gumanya.
❤❤
Kini acha, sudah sampai di halaman rumah raga. Ia sedang menunggu kedatangan raga. Karna sudah menyuruh bibi untuk memangil nya. Acha duduk sambil memandang interior rumah raga yang sangat indah dan mewah bukan main"rumah, raga lebih gedean Dikit dari rumah aku"gumanya.
Acha, yang melihat raga didalam ia langsung memasuki rumah. "Haii ga"
"Ngapain? Kesini? "
"Mau liat kamu?"
"Tau dari mana alamat ini"
"Dari Mutia"Raga menganguk "masuk" Acha menganguk dan memasuki rumah raga.
"Eh ada tamu" Ujar wanita paru baya, acha langsung berjalan mendekati wanita paru baya sebut saja vivi. Ia langsung menyalimi dengan hormat. "Perkenalkan tan, aku acha temen sekelasnya Raga"
Vivi tersenyum,"anak manis, pacar kamu ga? "Tanya Vivi kepada putri nya. Raga hanya menatap datar"Bukan dan ngk akan"
"Jangan masukin hati yah" Acha mengaguk"iya tante"
"Mau minum apa? " Tanya Vivi."ngk usah tan nanti ngerepotin"
''ngk ngerasa ngrepotin,kok mbakk es jeruk satu"mbak menganguk "iya nya"
Vivi dan acha dudu sofa "kamu udah lama kenal sama? Raga?"tanya Vivi.
"Baru tan, aku pindahan dari jerman" Vivi menganguk.
❤❤
Yudah sedang senderan di sofa, sambil mengipas gilaa wajah nya yang kepanasan bukan main.nana memberikan secangkir teh hangat "air udah aku panasin"
"Acha mana? Dek. Kok ngk keliatan" Tanya yudha.
"Oh acha dia lagi pergi ke rumah temen" Yudha menganguk.
Tak lama, ada yang mengedor gedor dengan kasar pintu dan lagsung menobrak hingga terbuat jelas. Yudha langsung menyuruh istri nya membelakangi nya. "Mau apa kalian hah!, ngk ada habis nya gangguin hidup kami"
"Gue ngk akan, gangguin hidup lu! Sampe lu mau kasihin anak itu ke boss kami! " Ujar seorang pria berbadan kekar dan bekulit sawo matanng. Dan ada empat orang lain nya yang membelakangi nya.
"Ngk!! Akan dan ngk akan pernah satu titik pun saya!! Memberikan anak saya kepada kalian!! . Perjanjian adalah perjanjian tidak akan di ubah! " Ujar yudha dengan tegas dan penuh kerisma .
8 Oktober 2021🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
unconditional
Short Story"Alah ngk, usah sok deh, Emang, lo yah cewe kecentilan banget yang ngk punya harga diri" "Maksud lo apaa hah! Ngatain gue kek gitu!. Gue sama raka itu cuman temen dan ngk ada maksud buat deketin!!! "Acha menatap wajah raga dengan tajam. Raga tersen...