Shena sudah siap dengan gaun berwarna biru yang senada dengan langit malam hari ini. Gaun panjang yang berpotongan mermaid membentuk lekuk tubuhnya. Dengan aksen halter neck di lehernya. Shena membiarkan rambutnya digerai dengan sedikit sentuhan curly dari puncak hingga ke ujung.
Ponselnya berdenting.
Edgar baru saja memberitahunya kalau dia sudah menunggu di bawah. Shena mengambil ponsel dan memasukkannya ke dalam clutch bag berwarna emas yang menyempurnakan pakaiannya kali ini. Ia tidak ingin melelahkan kakinya dengan memakai heels yang terlalu tinggi. Itu akan menyiksanya untuk waktu yang tidak sebentar.
Jujur, Shena terpana dengan Edgar yang berpenampilan berbeda malam ini. Setelan jas warna mocca dan kemeja putih berkerah yang sengaja tidak dikancingkan pada dua kancing teratasnya, membuat Shena sempat terdiam sesaat.
Mungkin Shena terhipnotis. Mungkin juga ia akan tetap membohongi hatinya.
Keduanya tak membuka percakapan sepanjang perjalanan. Shena bahkan mengalihkan fokusnya pada kaca mobil dan jalanan yang mereka lewati.
"Segitu nggak kuatnya lo natap kegantengan gue?"
"Dih."
Shena langsung menoleh. Ia menghadap ke arah Edgar lalu memajukan tubuhnya. Alisnya terangkat seolah menantang pertanyaan Edgar. Mobil mereka sedang berhenti karena lampu merah yang terpampang di depan sana.
"Siapa yang takut?" tantangnya.
Shena merasa jika kuduknya berdiri ketika wajah Edgar mulai mengikis jarak. Matanya perlahan memejam. Merasakan terpaan napas teratur Edgar yang mengenai kulit wajahnya.
Kalau bukan karena suara klakson mobil lain, mungkin Shena tidak akan melupakan apa yang telah terjadi. Edgar dengan cepat menarik diri. Dan melajukan kembali mobilnya. Sedangkan Shena masih berusaha mengembalikan detak jantungnya yang sempat berpacu tak konstan.
Shena mulai kehilangan arah berada satu mobil dengan Edgar.
"Lo cuma perlu pura-pura jadi pacar gue di depan semua orang yang ada di sini." Bisiknya lalu mengisyaratkan Shena untuk merangkul lengannya.
"Itu Nyokap gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
STALEMATE
Romance⚠️Harsh words, physical and psychological violence, verbal abuse, and some parts have adult scenes. Only recommended for readers 17 years and up⚠️ Apakah sebuah pengkhianatan masih bisa dimaafkan? Pertanyaan yang selalu menjadi bumerang ketika Edgar...