30| Bad Reputation

33 5 0
                                    

Mungkinkah sebuah kemustahilan bisa terjadi begitu saja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkinkah sebuah kemustahilan bisa terjadi begitu saja?

Shena sudah berusaha tidak ambil pusing terhadap hal yang ia terima tiga hari yang lalu. Sejak saat itu pikirannya terganggu. Tidak bisa yakin begitu saja karena merasa semua yang terjadi rasanya janggal. Ia tidak bisa menikmati libur akhir semester kali ini dengan tenang. Meskipun Shena berada di tempat yang bergelimang keindahan, rasanya tidak seindah apa yang dipikirkan orang-orang terhadapnya.

" ... usia kandungan Anda sudah memasuk minggu ke-sembilan ...."

Gue gak mungkin hamil. Pasti tesnya salah.

Napasnya memberat. Disertai kalut dan kacau yang menyesak di dadanya. Ia teringat perkataan dokter setelah membaca hasil tes laboratorium. Ingin percaya, ingin juga tidak. Mengapa ini bisa terjadi padanya?

Iya, ini pasti salah.

Ia tidak akan pernah siap mendengar berita buruk semacam ini. Tidak pernah terbesit sedikit pun tentang kehamilan ini yang pasti akan menghancurkan kariernya. Mungkin juga dengan hubungannya.

Bayang-bayang sosok misterius mengusiknya akhir-akhir ini. Lebih tepatnya setelah Dokter mengumumkan sebuah kabar buruk kepadanya. Seolah menjadi jawaban yang harus ia terima. Shena mulai mengingat hal-hal yang sebelumnya sulit ia ingat.

Di mana ia berada saat dua bulan yang lalu ia terjebak dalam situasi aneh yang memaksanya untuk melupakannya sebagai sebuah mimpi. Tetapi, sekarang hal yang semula ia percaya sebagai mimpi terasa sangat nyata. Ia tahu siapa sosok yang ia lihat. Ia semakin yakin ini semua bukanlah mimpi seperti yang ia kira.

"Lo kenapa, Shen?" Shena terkejut oleh pertanyaan itu.

Dijawab dengan gelengan yang kemudian mengalihkan topik yang sebenarnya ingin dibicarakan oleh Sesil. "Press conference dimulai nanti jam sembilan. Siap-siap dulu aja."

Semua ini semakin kacau hingga Shena tidak tahu lagi harus bertukar cerita dengan siapa. Tidak mungkin Sesil. Bahkan juga Edgar.

Setelah acara utama—konferensi pers dengan brand yang kini secara resmi telah menaungi namanya—telah selesai, Shena belum bisa lepas begitu saja dari pertanyaan beberapa jurnalis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah acara utama—konferensi pers dengan brand yang kini secara resmi telah menaungi namanya—telah selesai, Shena belum bisa lepas begitu saja dari pertanyaan beberapa jurnalis. Pertanyaan yang lebih banyak ia terima adalah perihal kehidupan pribadinya. Maka dari itu pikirannya tidak boleh goyah oleh masalah yang sedang ia hadapi. Ia harus tetap fokus agar tidak memudahkan jurnalis berasumsi buruk terhadapnya hingga bermunculan banyak berita mengenai dirinya.

STALEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang