Chapter 2

662 111 31
                                    

Jeongyeon terlihat duduk di meja makannya sambil menatap ke arah pintu rumahnya. Hari semakin larut, dia berpikir kalau mina seharusnya sudah berada di rumah bersamaanya.

Dia sedang menunggu mina, kekasihnya itu sudah berjanji akan makan malam bersamanya malam ini.

Meja sudah diatur, makanan mulai dingin tetapi masih tidak ada tanda-tanda mina akan datang.

Jeongyeon terus mengecek ponselnya, dia menunggu hampir 4 jam dan mina seharusnya menelpon jika dia akan datang terlambat. Dia menunggu sedikit lebih lama, masih berharap agar mina menepati janjinya.

Setiap kali dia mendengar suara mobil, dia akan segera pergi ke jendela untuk melihat apakah kekasihnya yang datang.

Jeongyeon memutuskan untuk menelpon rekan kerja mina, tetapi dia merasa kecewa karena semua orang mengatakan dia sudah meninggalkan tempat kerjanya lebih awal.

Dia mulai menelpon semua teman mina dan bahkan kakak mina tetapi jawaban mereka masih sama. Mina tidak bersama mereka dan tidak ada yang benar-benar melihatnya hari ini.

Dia melihat kembali ke jendela dan mengingat salah satu sahabat mina yang belum di hubunginya.

"Momo....ya, mungkin mina sedang bersama momo sekarang....."pikir jeongyeon mengambil kunci mobilnya.

Dia memutuskan untuk pergi ke rumah momo untuk memastikan kalau kekasihnya baik-baik saja. Mina memang sering menginap di sana semenjak hubungan mereka tidak seperti dulu lagi.

Jeongyeon bisa saja menghubungi momo dengan ponselnya tapi dia yakin momo tidak akan mengangkatnya karena momo masih marah padanya.

Sedangkan di tempat lain, musik keras terdengar menggelegar memenuhi ruangan. Seorang gadis menggoyangkan tubuhnya mengikuti alunan musik bersama teman-temannya.

Mereka tersesat di dunia mereka sendiri dan terus menari dari lagu ke lagu lain tanpa memikirkan bagaimana perasaan khawatir kekasihnya yang sedang menunggunya.

Sementara itu di depan apartemen momo, terlihat jeongyeon sedang berdiri di depan pintu menunggu pemiliknya membukakan pintu untuk dirinya. Sudah lebih dari 10 menit dia berdiri di depan pintu sambil terus mengetuk pintu itu.

"Oh, jeong...kau di sini?" tanya seseorang yang tinggal di sebelah apartemen momo.

"Hai chaeng..." sapa jeongyeon.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau mencari mina?" tanya chaeyoung.

"Ya...ku pikir mina berada disini tapi kurasa dia sudah pulang..."jawab jeongyeon dengan lemah.

"Ya, tadi dia memang di sini..."rasa sakit tiba-tiba menyerang hati jeongyeon, tapi dia menutupinya dengan memberikan senyum palsu pada chaeyoung.

"Tapi tadi momo dan dia langsung pergi dengan..."

"Ini chaeng...aku membawa makanan untuk makan malam. Sebaiknya kau makan sebelum dingin..." jeongyeon segera memotong pembicaraannya dan memberikan chaeyoung makanan yang dia buat untuk mina.

Jeongyeon tau siapa orang yang akan disebutkan chaeyoung. Dia hanya tidak ingin mendengarnya saat ini karena itu akan menambah rasa sakit di hatinya.

"Jeong...."

"Aku pulang sekarang..."jeongyeon segera membalikkan tubuhnya dan pergi masuk ke dalam lift.

Dia merasa kalau seribu pisau sedang mencabik-cabik hatinya. Air matanya pun jatuh dari matanya. Bukan hal baru baginya ketika mina pergi dengan pria lain selain dirinya.

"Dia pasti bersama dahyun lagi...." pikir jeongyeon tersenyum lemah.

Dia sudah mendengar tentang hal itu dari beberapa temannya tapi dia selalu pura-pura tidak mendengarnya. Dia tau kalau semua itu salahnya dan dia merasa pantas menerima semua hal itu.





REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang