Seorang pria dengan rambut berantakan terduduk lesu di sebuah kursi taman. Hembusan nafasnya terdengar sangat berat. Dia menyandarkan tubuhnya dan melihat ke atas untuk menatap langit senja.
Langit pun mulai menjadi gelap setelah matahari mulai terbenam. Pria itu melihat jam di tangannya dengan helaan nafas berat ia lalu beranjak dari kursi taman dan pergi ke arah mobil yang terpakir tak jauh dari taman.
Pukul 19.30 pm
Jeongyeon yang baru saja datang dari taman itu kemudian segera masuk ke dalam rumah dan mencari keberadaan kekasihnya.
Kedaan rumah sangat gelap dan terlihat kosong. Jeongyeon kemudian berjalan kearah saklar dan mulai menghidupkan lampu.
Sunyi, tidak ada tanda seseorang berada di rumah itu. Jeongyeon mulai naik ke arah lantai atas menuju kamarnya dan berharap kekasihnya berada disana.
Ceklek...
Saat jeongyeon membuka pintu kamarnya, kosong dan gelap seperti hari biasa. Jeongyeon masuk dan mulai melepas pakaian kantornya.
Jeongyeon kemudian duduk di tepi ranjang dan kemudian mengeluarkan ponselnya untuk mencoba menghubungi seseorang.
"Apa aku harus meneleponnya?"batin jeongyeon sambil menatap ke layar ponselnya yang tertera nama "mina" di sana.
Saat jeongyeon hendak menyentuh tombol hijau pada layar ponselnya saat itu juga dia mendengar suara mobil berasal dari halaman rumahnya.
Tanpa berpikir lama jeongyeon segera berlari ke arah balkon sambil tersenyum berharap itu adalah mina. Dan benar saja, itu adalah mina yang keluar dari bangku penumpang.
Jeongyeon memicingkan matanya saat melihat seorang pria keluar dari mobil dan kemudian tersenyum pada mina.
Senyum di bibir jeongyeon seketika menghilang saat melihat mina memegang tangan pria itu dan ikut membalas senyum pria itu.
Jeongyeon yang tak tahan melihat itu kembali masuk ke dalam kamar dan membanting ponselnya ke atas ranjang dengan kesal.
Jeongyeon kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk mencoba menenangkan dirinya dengan berendam air hangat.
Sedangkan di halaman, mina masih saja asik mengobrol dengan pria yang mengantarnya tadi.
"Dia sudah masuk..."ucap pria itu sambil melihat ke arah balkon rumah.
"Hmmm...berhati-hatilah mengemudikan mobilnya, hyun...dan terimakasih karena sudah mengantar ku..."ucap mina sambil tersenyum.
Dahyun kemudian tersenyum dan berjalan masuk ke dalam mobilnya sambil melambaikan tangannya pada mina.
Mina pun balas melambai ke arah mobil dahyun yang mulai menghilang dibalik gerbang rumahnya. Mina menghela napasnya dan kemudian mulai berjalan masuk ke dalam mansion dengan wajah yang tadinya tersenyum sekarang berubah menjadi dingin.
Jeongyeon pov
Jika seseorang melakukan kesalahan dan hatimu di hancurkan oleh orang yang paling kamu cintai, apakah kamu akan memberikan kesempatan kedua padanya?
Ku pikir kebanyakan orang tidak akan mau melakukan hal itu. Tapi hal itu berbeda dengan kekasihku.
Aku telah melakukan kesalahan besar dan dia memberiku kesempatan kedua untuk memperbaikinya lagi. Tapi bagiku, aku tetap tidak pantas menerima kesempatan itu.
Aku telah menyakitinya, aku membuatnya menangis dan hal terakhir yang ku inginkan adalah dia membenciku.
Bahkan jika itu melukai hatiku sangat dalam...tapi itu adalah sesuatu yang pantas aku dapatkan darinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/287943161-288-k636095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (Completed)
FanfictionJeongyeon membuat kesalahan besar pada hubungannya dengan Mina dan Mina memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi bisakah Jeongyeon memperbaiki hubungannya dengan Mina? Dan seberapa besarkah pengorbanan Jeongyeon untuk me...