Chapter 4

746 117 46
                                    

Jeongyeon pov

Cinta itu sulit...

Tapi melepaskan seseorang yang kau cintai bahkan lebih sulit....

Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika seseorang benar-benar mencintai seseorang maka dia tidak akan pernah melepaskan orang itu, tidak peduli seberapa sulit rintangannya.

Tapi...melepaskan bukan berarti menyerah bukan? Atau tidak mencintai nya lagi. Melepaskan hanyalah salah satu dari banyak cara untuk mengatakan "aku mencintai mu".

Jelas tidak mudah untuk meninggalkan orang yang aku cintai dan mengatakan pada diriku sendiri bahwa sudah waktunya untuk pergi.

Itu sangat sulit...sangat sangat sulit sehingga rasa sakitnya bisa merobek hatiku.

Hati ku terus mengatakan untuk bertahan tapi pikiran ku berkata untuk melepaskannya. Dan aku akhirnya memilih untuk mendengarkan pikiranku.

Aku memilih untuk merelakannya karena itu adalah pilihan terbaik untuk dilakukan saat ini. Dia berhak bahagia seperti dulu lagi. Aku tidak ingin membuatnya selalu bersedih saat bersamaku.

Dan akhirnya hari itu datang juga...ini adalah hari terakhir ku di korea. Aku sudah berpamitan pada semua keluarga dan juga teman-teman ku.

Semua hubungan dan kenangan indah ku bersama mina akhirnya berakhir sampai di sini. Banyak rintangan di sepanjang jalan hubungan kami tapi kami selalu berhasil menghadapinya.

Semua ujian, semua cobaan, semua rintangan tidak pernah gagal kami lewati tapi sekarang...aku gagal melewati yang ini.

Mina sedang siap-siap untuk pergi ke apartemen momo. Dia membawa tas dan barang-barang nya untuk beberapa hari ke depan.

Aku membantu membawa barang-barangnya ke dalam mobil momo. Dia berlari ke dalam rumah untuk mengambil baju renangnya yang tertinggal di kamar kami.

Aku mengambil kesempatan ini untuk bicara pada momo secara pribadi. Aku berjalan ke arah pengemudi dan mengetuk jendela mobilnya.

Dia membukanya dan langsung memberiku tatapan dingin. Aku terkekeh dalam hati karena ini mungkin terakhir kalinya aku melihat tatapan dinginnya itu.

Aku yakin dia yang akan menjadi paling bahagia ketika mengetahui aku akan pergi meninggalkan korea.

"Apa? Kau juga ingin ikut hah? Maaf tapi kau tidak akan bisa ikut bersama kami. Kau hanya akan memperburuk dan menghancurkan liburan kami..."momo berkata-kata dengan sangat dingin ke padaku.

"Tidak momo....tenang saja, aku tidak akan pernah mengganggu kalian lagi. Aku juga tidak berniat untuk menghancurkan liburanmu. Aku hanya ingin memberitahu sesuatu padamu..." ucapku tersenyum padanya.

"Apa? Kau mau mengatakan apa?" ucapnya masih dingin dan dengan alis yang terangkat.

"Aku akan pergi jauh dan aku akan pergi dari hidupmu. Jadi mulai sekarang kau tidak perlu khawatir lagi. Aku tidak akan pernah mengganggu kalian lagi..."dia terlihat bingung saat mendengar perkataan ku.

"Apa maksudmu?"dia bertanya dengan hati-hati.

"Aku mendapat tawaran untuk bekerja di london. Dan pesawat ku akan berangkat malam ini..."

"Mina tidak mengatakan apa-apa tentang pekerjaan mu di london..."dia terlihat sangat bingung sekarang.

"Dia tidak tahu, momo..." jawabku.

"Jadi kau akan meninggalkan nya di sini? Kau benar-benar brengsek, jeong!!!"marahnya.

"Ya, aku memang lelaki brengsek seperti yang kau katakan..."aku terkekeh pelan saat mengatakan hal itu.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang