Chapter 15

640 103 21
                                    

Mina baru saja menyelesaikan makan nya dan membersihkan gelas bekas minum mereka sebelum bergegas ke kamar. Dia membuka pintu kamar dan melihat jeongyeon sedang menatap laptop dengan wajah seriusnya.

"Aku harus memberitahunya sekarang..." pikir mina.

"Sayang, istirahat dulu. Pekerjaan itu bisa kau lanjutkan besok. Aku akan mandi dulu, jika aku sudah selesai mandi dan masih melihatmu bermain dengan laptop atau pun tabletmu, maka aku akan menghancurkan semuanya!!!" kata mina dengan tegas sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Jeongyeon menghela napas sebelum kembali diam dan mengutak-atik laptopnya. Entah apa yang dilakukannya, sebelumnya dia tidak pernah terlihat seserius ini jika sedang di rumah.

"Aku harus menyelesaikan nya dengan cepat dan setelah itu aku bisa membawa mina pergi ke hawai dan melamarnya di sana...." ucap jeongyeon tersenyum bahagia dengan tangan masih sibuk di atas laptopnya.

"Yoo Jeongyeon!!!"

Mina yang baru keluar dari kamar mandi langsung mendekati jeongyeon dan menutup laptopnya.

"Mina...ku mohon sebentar lagi, aku harus menyelesaikannya dengan cepat..." mohon jeongyeon sambil menatap mina.

"Tidak...kau sejak tadi terus mengabaikan ku..."ucap mina memindahkan laptop jeongyeon.

"Sayang pleaseeee ak...."

"Aku akan kembali ke korea besok siang..."potong mina yang membuat jeongyeon kaget.

"Kenapa kau baru memberitahu ku dan kenapa mendadak sekali?" tanya jeongyeon dengan wajah sedih.

"Maaf...aku tidak bermaksud begitu. Hanya saja, dua hari yang lalu momo menelpon ku dan meminta ku untuk kembali pulang ke korea. Ada masalah yang harus ku selesaikan..." kata mina yang sudah duduk berhadapan dengan jeongyeon.

"Berapa lama?"tanya jeongyeon dengan lemah.

"Mungkin agak lama. Aku dan momo sedang membuka beberapa cabang baru cafe kami. Tapi salah satu cafe ada masalah dalam pembangunannya..."jelas mina sambil menjalin tangannya dengan tangan jeongyeon.

"Baiklah..." jeongyeon hanya bisa mengangguk pasrah dan mulai berbaring membelakangi mina.

"Aku mengantuk...keringkan rambutmu dengan baik, aku tidak ingin kau sakit..."mina terus melihat punggung jeongyeon sebelum beranjak dari tempatnya.

Dia masih menatap jeongyeon lewat pantulan cermin di hadapannya. Dia merasa bersalah karena harus meninggalkan jeongyeon dan pulang ke korea.

Awalnya dia sudah berencana untuk mengatakannya pada kemarin malam saat dia akan mengajak jeongyeon makan malam di luar. Tapi saat melihat betapa sibuknya jeongyeon  dengan pekerjaannya, dia berubah pikiran dan memilih membatalkan semua rencananya itu.

"Haahhh..." mina hanya bisa menghela napasnya dan mulai mengeringkan rambutnya.

Jeongyeon yang sebenarnya belum tidur pun mendengar helaan napas kekasihnya itu. Dia hanya bisa terus berpura-pura terlelap dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Cup

"Aku tau kau belum tidur, sayang..."ucap mina yang ternyata sudah berada di samping jeongyeon dan mencium pipi jeongyeon.

"Kau tidak ingin memelukku? Besok aku akan pulang ke korea tapi kau malah seperti ini..."kata mina tapi jeongyeon tidak bergerak sama sekali.

"Huff...baiklah, selamat tidur sayang..."bisik mina mengusap dahi jeongyeon sebentar sebelum membaringkan tubuhnya.

Jeongyeon yang mencoba bersikeras dengan dirinya, ternyata harus kalah dengan perasaannya sendiri. Dia kemudian berbalik dan memeluk mina.

"Maaf...aku tidak seharusnya bersikap egois seperti tadi. Aku mencintaimu...."racau jeongyeon membenamkan wajahnya dilekuk leher mina.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang