Chapter 10

725 107 70
                                    

Mina pov

London....

Aku melangkah keluar dari mobilku saat sampai di kompleks apartemen, tempat aku akan tinggal sementara waktu.

Aku melihat bangunan itu dan merasa puas karena tampilan nya hampir sama dengan gambar yang diposting di internet.

Dari luar, bisa dilihat bahwa ini adalah bangunan yang aman tidak terlalu tua, tidak ada retakan dan semoga bagian dalamnya juga aman. Lantai pertama disediakan untuk ruang komersial seperti toko serba ada dan restoran kecil.

Aku kemudian melanjutkan membawa barang-barang ku ke kamarku yang berada di lantai lima. Saat kunci berbunyi klik, aku melihat sekeliling apartemen yang masih kosong.

Aku mengeluarkan beberapa kebutuhan terlebih dahulu dan meletakannya di tempat yang tepat.

Setelah itu, aku memutuskan untuk mandi. Saat air hangat menerpa tubuhku yang lelah, mau tak mau aku memikirkan betapa cepatnya hal itu berlalu.

Sudah berapa lama? Dua tahun? Ya...sudah dua tahun sejak jeongyeon kembali menghilang tanpa jejak.

Pada awalnya, aku terkejut ketika nomornya tidak bisa dihubungi lagi dan dia juga menghilang dari apartemennya.

Dia kembali pergi meninggalkan ku dan entah kenapa aku merasa hancur saat mengetahui hal itu.

Dia pergi begitu saja dan meninggalkanku tanpa apa-apa seperti sebelumnya.

Aku juga terluka dan marah. Aku terluka dengan bagaimana hal-hal berakhir untuk kita. Aku marah pada diriku sendiri karena mengambil keputusan yang salah untuk memintanya menjadi temanku dan mencoba membuatnya cemburu dengan hubunganku.

Tapi aku juga marah pada jeongyeon. Mungkin karena aku baru sadar bahwa pada akhirnya, setelah semua yang terjadi, dia memperlakukan ku seperti aku bukan siapa-siapa baginya.

Apa yang sebenernya aku harapkan? Lagi pula ini semua salahku karena sudah bertindak kekanak-kanakkan seperti itu.

Setelah seminggu berpikir sendirian, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan dahyun. Aku terkejut bahwa dia mengatakan kalau dia juga mengharapkan itu. Dia merasakan kalau selama ini hati dan pikiran ku masih tertuju pada jeongyeon.

Setelah itu, aku tidak pernah berhenti mengganggu tzuyu dan jihyo tentang keberadaan jeongyeon saat ini. Walaupun aku sudah kembali ke korea, aku akan selalu menghubungi jihyo dan menanyakan hal yang sama setiap harinya begitu pun dengan tzuyu.

Setelah hampir setengah tahun aku mengganggu jihyo dan tzuyu. Dia pun akhirnya memberitahu ku kalau jeongyeon pindah ke apartemen yang berada dekat dengan kantornya. Dan hanya informasi itu yang bisa ku dapatkan dari jihyo.

Aku kemudian memutuskan untuk pergi mencari jeongyeon. Aku meninggalkan cafe ku dan meminta momo mengelolanya sampai aku kembali.

Aku tidak tahu apa yang merasuki ku sehingga aku menjadi senekat ini. Jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, aku masih ingin bersamanya.






Author pov

"Hai ji..."

"Omo, mina? Apa yang kau lakukan disini? Kenapa tidak menghubungi ku terlebih dahulu?"jihyo yang terkejut dengan cepat mengantar mina yang berdiri di luar pintu masuk apartemen.

"Maaf mengganggu mu malam-malam begini, ji.. "mina menatap jihyo dengan tatapan meminta maaf.

"Tidak, jangan mengatakan itu. Kapan kau sampai di london? Apa ada yang salah?"jihyo dengan cemas bertanya sambil menatap pintu depan dan membawa mina menuju ruang tamu setelah mina melepas sepatunya.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang