Jeongyeon pov
"Sangat cantik..."aku dengan lembut menelusuri jariku di sepanjang pipi yang lembut, turun ke dagu dan garis rahangnya
"Terima kasih karena sudah begitu keras kepala dan telah mencintaiku..." ucapku tersenyum dalam diam.
Namun senyum ku perlahan memudar saat aku mengingat semua rasa sakit yang telah kuberikan padanya dan bagaimana dia masih mau menerima ku kembali. Dan hatiku sakit saat memikirkan hal itu.
Aku tidak akan pernah menyakitimu lagi...aku janji.
Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat hubungan kita bertahan selamanya. Jadi teruslah berada disampingku, oke? Aku janji akan melindungimu mulai sekarang.
Jariku jatuh di bibir mina dan aku dengan lembut mengusapnya ke bibir mina.
Aku harap semua bekas luka yang aku buat di hatimu akan segera sembuh. Bodohnya aku karena pergi dan melepaskanmu.
Kau mungkin masih khawatir jika aku meninggalkanmu lagi kan? Tapi, tolong jangan berpikir seperti itu lagi.
Apa aku harus mengikatnya dalam hubungan kami? Apa sebaiknya aku melamarnya dan menjadikannya milikku seutuhnya?
Iya, sepertinya itu ide yang bagus...mungkin hal itu akan membantu menenangkan pikiran nya.
Mina bergerak dalam tidurnya dan aku cepat-cepat mengangkat jariku, takut jika membangunkan nya.
Matahari telah terbit dan kamar tidur remang-remang oleh sinarnya yang bersinar dari balik tirai.
Aku sungguh terheran saat menatap wajahnya. Bagaimana bisa seseorang bisa terlihat begitu cantik setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari bahkan saat dia tidur.
Mungkin karena aku mencintainya, tapi orang-orang tetap saja tidak bisa menyangkal betapa sempurnanya penampilan mina dengan rambut hitam legam dan kulit halus seperti sutra.
Saat aku diam-diam menganggumi wajah cantik itu, mina tiba-tiba menggoyangkan hidungnya dengan imut dan meringkuk lebih dekat ke arahku.
Aku tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyisir sehelai rambut yang jatuh menutupi wajahnya. Butuh kesabaran yang sangat besar untuk menahan diriku agar tidak membungkuk dan menciumnya.
Sudah dua minggu sejak mina dan aku kembali bersama lagi. Segalanya berjalan sangat baik diantara kami berdua.
Dia memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen ku. Dia dengan setia menunggu ku pulang dari kantor dan malamnya kami akan tidur berpelukan di atas kasurku.
Sudah beberapa hari ini, aku sering mengambil libur untuk bekerja hanya untuk bermalas-malasan di sofa menonton TV atau bicara hal-hal acak dengan mina.
Kadang-kadang kami akan pergi keluar dan berjalan-jalan di sekitar taman sampai malam hari.
Hal itu membuatku semakin menghargainya ketika dia rela meninggalkan bisnisnya di korea dan memilih menghabiskan waktunya bersamaku.
"Mmm..." mina tiba-tiba bersenandung dengan wajah cemberut dan aku tidak sadar kalau jariku sedang menyentuh telinganya.
Aku segera mengangkat tanganku dan tetap diam karena tidak ingin membangunkannya. Sayangnya, sudah terlambat saat mina bergeser dan perlahan membuka matanya. Dia berkedip beberapa kali dan mendengus saat dia melihat sekelilingnya.
Melihat wajahnya yang menggemaskan membuatku membungkuk dan memberi ciuman ringan di dahinya.
"Selamat pagi, sayang..."sapaku lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (Completed)
FanfictionJeongyeon membuat kesalahan besar pada hubungannya dengan Mina dan Mina memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi bisakah Jeongyeon memperbaiki hubungannya dengan Mina? Dan seberapa besarkah pengorbanan Jeongyeon untuk me...