Chapter 24

666 106 62
                                        

"I-ini hiks...s-salahku...a-aku yang s-salah, dahyun. A-aku se-seharusnya mempercayainya dan bukan wanita i-itu hiks hiks..."

"Sssttt...aku di sini untukmu, mina..."ucap dahyun mencoba menenangkan mina.

Mina tak tahu lagi, saat melihat dahyun dia hanya bisa menangis. Dia merasa kalau dahyun adalah orang yang tepat baginya untuk mengeluarkan semua yang dia rasakan.

Waktu pun berlalu, mereka tetap berada diposisi itu. Mina tak henti menangis dan merutuki dirinya atas apa yang dia perbuat.

"Sssttt...tenanglah. Apa yang terjadi, mina?"tanya dahyun yang belum tau tentang berakhirnya hubungan mina dengan jeongyeon.

"Hu-hubunganku hiks...d-dengannya sudah berakhir, dahyun..."

Deg

"Apa? Apa aku salah dengar? Hubungan mereka berakhir?" batin dahyun tidak percaya.

"A-aku yang membuatnya m-mengakhiri hubungan k-kami..."ucap mina sesegukan.

"Damn! Aku tak menyangka hubungan mereka berakhir seperti ini..."pikir dahyun dalam hati.

Dahyun terdiam memikirkan mengapa jeongyeon setuju mengakhiri hubungannya dengan mina sedangkan mina diam dan berusaha menghentikan tangisnya.

Sampai saat mina mulai tenang dari tangisnya, ia mulai memberi jarak pada tubuhnya dengan dahyun.

"Kenapa kau ada di sini?"tanya mina yang baru sadar bagaimana bisa dahyun berada dirumahnya.

Padahal beberapa hari yang lalu, dahyun masih berada diluar negeri untuk mengurus pekerjaannya.

"Kai hyung..."

"Aku sebenarnya ingin bertemu dengan kai hyung, tapi saat aku sampai di sini bibi myoui bercerita tentang keadaanmu saat tiba disini. Aku tidak tahu apa yang terjadi, maka dari itu aku memilih untuk menemuimu dulu..."jelas dahyun.

"Terima kasih karena sudah mau peduli padaku, dahyun..."ucap mina sambil tersenyum.

"Ne, karena aku masih belum bisa berhenti menyayangi mu, mina..."ucap dahyun dalam hati.

"Sama-sama, mina..."balas dahyun.

Setelah itu tak ada lagi pembicaraan diantara mereka berdua. Keduanya memilih fokus dengan pikiran mereka masing-masing. Berkali-kali terdengar hembusan napas berat dari keduanya.

"Aku bodoh, dahyun. Aku seharusnya percaya padanya dan bukannya wanita itu..."ucap mina tiba-tiba memecahkan keheningan dan membuat dahyun tersenyum kecut.

"Ah, berhenti lah memikirkannya, mina. Tak bisakah kau melihatku? Tak bisakah kau membuka hatimu untukku?" batin dahyun.

"Kenapa kau membiarkannya pergi?" ujar dahyun membuat mina langsung menoleh.

"Harusnya kau mengentikannya dan berjuang mendapatkannya lagi. Tak peduli apakah dia memberimu kesempatan atau tidak. Kau harus tetap memperjuangkannya..."

"Bukankah kau mencintainya? Kenapa perjuangan mu hanya seperti ini? Jeongyeon...dia butuh kepercayaan mu bukan kata maaf dan penyesalan..."ucap dahyun panjang lebar.

"Bagaimana jika dia tidak mau menerima ku lagi?"tanya mina.

"Kau mencintainya?"dahyun balik bertanya.

"Aku mencintainya..."jawab cepat mina.

"Maka itu tantangan untukmu, berusahalah, jangan menjadi pesimis. Pikirkan saja seberapa besar cintamu padanya, seberapa besar kau ingin dia ada di hidupmu dan yang paling penting...percaya padanya, mina..."tanpa berkata-kata mina langsung memeluk dahyun.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang