Selama sisa 1 minggu di korea, jeongyeon diam-diam mulai mengemasi pakaiannya. Dia juga mencoba menghindari segala sesuatu yang akan membuat mereka bertengkar sampai hari terakhirnya di korea.
"Sayang, apa kau bisa makan malam bersama ku nanti malam?" tanya jeongyeon pada mina dengan penuh harap.
"Maaf, aku tidak bisa...aku sudah ada janji dengan teman-teman ku..." jawab mina yang membuat jeongyeon tersenyum lemah.
"Bagaimana dengan besok? Apa kau mau pergi ke taman bersamaku? Sudah lama kita tidak pergi kesana, bukan?" jeongyeon kembali bertanya dan kali ini dia sangat berharap mina menerima ajakannya.
"Aku tidak bisa...besok dahyun memintaku untuk menemaninya pergi ke suatu tempat..."jeongyeon mengepalkan tinjunya, dia merasa frustasi tetapi dia masih mencoba untuk tetap tenang di depan mina.
"Hmmm...baiklah..." ucap jeongyeon masih berusaha untuk tersenyum pada mina.
Jeongyeon merasa sangat terluka, waktunya hanya tinggal sedikit dan sepertinya dia tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama mina lagi.
"Aku akan ke kamar dulu..." pamit jeongyeon beranjak dari sofanya.
"Hmmm..." gumam mina tanpa melihat jeongyeon.
Beberapa hari kemudian....
Jeongyeon pov
Dalam waktu kurang dari 3 hari aku akan berada di london. Aku mendapatkan tawaran pekerjaan dan promosi dari bosku.
Aku awalnya akan menolak tawaran itu tapi melihat situasi yang aku hadapi saat ini...mungkin itu adalah pilihan terbaik untukku.
Aku tidak mungkin membawanya bersamaku karena itu hanya akan membuat dia lebih menderita dari sebelumnya. Hidupnya ada disini dan semua orang yang dia cintai ada di sini.
Setelah mendengar percakapan mereka, aku menelpon bos ku dan mengatakan kepadanya bahwa aku menerima tawaran yang dia berikan padaku.
Awalnya, dia memberiku waktu 2 minggu untuk memutuskan semua itu tapi sepertinya aku tidak membutuhkan hal itu lagi karena aku sudah mendapatkan jawabannya.
Waktu ku bersamanya tersisa hanya 3 hari lagi. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan terakhir ku ini. Aku hanya ingin menghabiskan hari terakhir ku bersamanya.
Aku tau bahwa aku salah jika pergi begitu saja dan tanpa mengatakan apa pun padanya. Tapi...aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku tidak ingin dia menderita lagi karena diriku. Aku ingin dia hidup bahagia dan satu-satunya cara adalah melepaskannya.
Aku sudah berusaha menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengannya. Jika itu hanya makan malam atau malam yang canggung saat menonton televisi di sofa tapi tidak masalah selama dia masih berada disampingku.
Meskipun semua itu sulit bagiku karena dia selalu saja menolak semua ajakanku. Ketika aku mempunyai rencana untuk mengajaknya keluar dia selalu mempunyai alasan agar dia tidak ikut bersamaku. Dan saat aku ingin menghabiskan waktu bersama dirinya dia akan lebih memilih pergi bersama teman-temannya.
Dia selalu mengatakan "aku sudah punya rencana bersama teman-teman ku..." atau "tidak sekarang, aku lelah..." dan aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi saat dia mengatakan semua itu.
Beberapa hari ini, aku mulai menyiapkan semua keperluan dan barang-barangku. Aku biasanya akan menunggunya untuk tertidur saat malam hari dan saat itu lah aku menyelinap pergi untuk mengemasi pakaian ku.
Aku berhati-hati untuk tidak mengambil terlalu banyak pakaianku. Aku tidak ingin dia curiga saat melihat setengah barangku mulai menghilang dari lemari ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (Completed)
FanfictionJeongyeon membuat kesalahan besar pada hubungannya dengan Mina dan Mina memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi bisakah Jeongyeon memperbaiki hubungannya dengan Mina? Dan seberapa besarkah pengorbanan Jeongyeon untuk me...