Chapter 25

721 103 130
                                        

Jeongyeon pov

"Aku tidak....mencintai mu lagi. Aku mencintai orang lain. Maafkan aku..."

Keheningan terjadi setelah aku mengatakan hal itu dan aku perlahan menoleh ke arah mina. Aku melihat semua emosi bercampur aduk di tatapan matanya.

Kejutan...nyeri...kesedihan...aku melihat semua itu di mata mina.

Cengkeraman tangan mina di tanganku mulai mengendur dan aku merasakan tanganku menjadi dingin saat dia melepaskan tanganku.

"Kau berbohong..." mina menggigit bibirnya agar tidak bergetar, suaranya terdengar sedih dan lemah.

Dia terlihat sangat rentan dengan mata yang berkaca-kaca. Tidak ada yang ku inginkan selain menariknya ke dalam pelukanku dan mengatakan padanya bahwa aku mencintainya dan semuanya akan baik-baik saja.

Tapi aku tidak melakukan itu. Sebaliknya, aku bertahan dan meyakinkan diriku lagi bahwa ini yang terbaik untukku dan mina.

"Tidak. Aku tidak mencintaimu lagi..." aku memaksakan kata-kata menyakitkan itu keluar lagi dari mulutku.

"Tidak..."mina menggelengkan kepalanya saat air mata mulai mengalir di wajahnya.

"Kau berbohong. Aku tahu kalau kau berbohong!!!"

"Aku tidak. Aku benar-benar tidak mencintai mu lagi..."ucapku lagi tapi kali ini dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya.

"Iya, kau berbohong!"

"Tidak"

"Iya!!!"

Aku menghela napas sebelum menjawabnya lagi.

"Aku tid...."

"Iya! Iya! Iya! Iya!" mina tiba-tiba berteriak dan berdiri sambil menunjuk wajahku dengan putus asa.

"Kenapa kau melakukan ini? Wae?!!!"

Aku tersentak dari ledakan amarah namun dengan nada sedih dan penyesalan dari mina.

Aku tidak bisa melakukan apapun lagi. Ini adalah satu-satunya cara bagi kami berdua untuk berhenti berharap dengan hubungan kami.

Aku beranjak dari sofa dan melangkah ke arah mina untuk berdiri di hadapannya.

"Maafkan aku, mina..."ucapku menatap matanya berharap dia bisa melihat ketulusanku.

"Aku tahu bahwa hatimu sakit saat mendengar ku mengatakan hal ini dan terima kasih karena sudah mau menerimaku selama ini, bahkan setelah aku mengkhianati mu..."aku menunduk selama beberapa detik untuk menenangkan suaraku yang bergetar.

Aku harus kuat bukan hanya untuk diriku tapi juga untuknya.

"Tapi, ku pikir sudah waktunya kau move on dan melupakan ku, mina. Aku tahu kalau kau hanya bingung dengan perasaan mu sekarang. Mungkin kau hanya merasa bersalah dan mencoba untuk mempercayai ku...tapi kau tidak perlu melakukan itu. Kau bisa menemukan laki-laki yang lebih baik dan setia padamu. Seseorang yang akan mencintaimu, menjagamu dan tetap disisi mu. Dan orang itu bukan aku...karena aku pernah mengkhianati mu. Maafkan aku...aku benar-benar minta maaf..."

Bibir bawah mina semakin bergetar dan semakin banyak air mata yang keluar dari matanya, tapi dia tidak menoleh. Sebaliknya dia menatap mataku seolah-olah sedang mencari sesuatu.

Detik berubah menjadi menit dan ketika aku tidak bisa lagi menahan pandanganku, nada dering yang keras mengalihkan perhatian kami.

Mina ragu-ragu mengeluarkan ponselnya dan menjawabnya setelah mengusap wajahnya sambil berdehem.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang