Chapter 29

807 101 59
                                        

"Sayang, ayo kita menikah?"ucap mina membenamkan wajahnya ke leher jeongyeon.

"Ada yang tidak sabar eoh?" jeongyeon terkekeh dan menyibakkan sebagian rambut mina dari wajahnya.

Mina mengangguk dileher jeongyeon, masih tidak bergerak. Dia bahkan masih nyaman dengan posisi yang sama dari satu jam yang lalu.

"Tapi...uhm aku sudah menjual cincinku..."jeongyeon sengaja berbohong untuk melihat reaksi mina.

"Apa?!"mina akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap jeongyeon dengan tidak percaya.

"Jangan bercanda!!!" kesal mina ketika mendengar jeongyeon tertawa.

"Sayang, ayo menikah..."jeongyeon hanya bisa tersenyum ketika mina terus merengek padanya.

"Kenapa kau hanya diam? Apa kau tidak mau menikah denganku?"tanya mina sedikit kesal karena jeongyeon tidak kunjung menjawab ajakannya.

"Tentu saja aku mau..." jeongyeon mengangkat kepalanya dan mencondongkan tubuh kedepan untuk mencium mina.

"Kalau begitu ayo kita pulang ke korea..."gumam mina disela-sela ciuman mereka.

"Aku tidak ingin kehilanganmu lagi..."jeongyeon terkekeh dan menarik kembali kepalanya untuk menatap rona merah tipis yang menghiasi pipi mina.

"Aku juga tidak ingin kehilanganmu..."

Jeongyeon menatap wajah cantik yang ada di depannya dan tidak bisa menyangkal kegembiraan yang sedang dia dia rasakan.

Perasaan itu sangat luar biasa karena telah menemukan cinta yang dia pikir akan hilang dari hidupnya.

Awalnya jeongyeon sempat berpikir jika dirinya dan mina tidak di takdirkan untuk hidup bersama. Tapi sepertinya tuhan berkehendak lain, entah kenapa mereka selalu menemukan cara untuk bersama lagi.

Sekarang, jeongyeon hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan mina dan tidak peduli seberapa sulitnya, dia akan tetap berdiri di sisi mina sampai akhir hayatnya.

"Aku mencintaimu..."kata jeongyeon sambil menarik tubuh mina dan melingkarkan lengannya disekeliling gadisnya sekencang mungkin.

"Aku juga mencintaimu. Jangan pergi dan meninggalkan ku lagi..." balas mina.

Jeongyeon tersenyum dan membenamkan wajahnya ke rambut mina dan menghirup aroma yang sangat di rindukannya.

"Jadi...kita akan menikahkan?"jeongyeon mendengar mina berbisik ditelinganya saat gadis itu membalas pelukannya.

"Iya sayang, iya..."

"Yeaayy...aku berjanji akan menempel padamu seperti lem jika kau mencoba mendorongku untuk pergi darimu lagi..."ucap mina yang merasa sangat senang mendengar jawaban jeongyeon.

"Aku tidak akan melakukannya..." jeongyeon mendorong tubuh mina kebelakang sehingga dia bisa melihat wajah sang kekasih.

Mina terkekeh puas dan membungkuk untuk menangkap bibir atas jeongyeon. Dia kemudian mulai menggigitnya dengan gemas.

"Yah...itu sakit..."

"Maaf...habis aku gemas padamu..." ucap mina kembali mencium jeongyeon.

"Itu jahat..."gumam jeongyeon terengah-engah ketika mina akhirnya melepaskan bibir jeongyeon yang terlihat sedikit bengkak dan memar.

"Anggap ini sebagai balasan kecil untuk apa yang kau lakukan kepadaku bulan lalu..."ucap mina yang membuat jeongyeon cemberut.

"Maafkan aku. Aku menjadi bodoh waktu itu..." sesal jeongyeon merutuki dirinya sendiri.

REGRET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang