Jeongyeon pov
Kami berdua akhirnya berkeliling kota sebentar sebelum memarkir mobil untuk berjalan-jalan sepanjang tepi sungai.
Meskipun di luar agak dingin, tapi jalan-jalan seperti ini ternyata sangat menyenangkan. Itu membuat ku mengingat bagaimana hari-hari bahagia kami dulu.
Pada saat kami kembali ke mobil, waktu sudah menunjukan jam satu siang sehingga kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu.
Sayangnya, tempat yang kami datangi terlalu ramai dan penuh sesak dengan orang. Jadi mau tidak mau kami memutuskan memesan makanan untuk dibawa pulang ke apartemen ku.
"Wow, aku sangat kenyang..."kataku bersandar di kursiku sambil menepuk perutku yang terasa sangat penuh karena menghabiskan semua makanan yang ada di piringku.
"Aku juga...sudah lama aku tidak makan dengan lahap seperti ini..."kata mina meletakan garpunya dan melihat ke arahku.
"Kau tahu, kau harus benar-benar menjaga dirimu sendiri...lihatlah tubuhmu, kau terlihat lebih kurus dan juga pucat..."kataku dengan jujur.
Mina melihat ke arah piringnya, tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum kepadaku.
Aku mengerutkan alisku dan mencondongkan tubuh ke depan untuk melihat wajah gadis yang ada di sebrang meja kecilku.
"Hei, apa kau mendengarkan ku? Aku serius mina, kau perlu merawat dirimu sendiri. Kurangi jadwal kerja mu dan tetaplah sehat...."ucapku memberi saran tapi tidak ada respon darinya.
"Mina?"aku memanggilnya.
"Aku senang...."katanya dengan lembut.
"Hah?"aku memundurkan tubuhku dengan wajah bingung.
Mina akhirnya mengangkat wajahnya hingga mata kami bertemu.
"Aku senang..." ulangnya.
"Apa...?"
"Aku senang karena kau tidak membenciku...aku senang kau masih khawatir dan peduli padaku..."aku hanya diam dan tidak tahu harus berkata apa saat ini.
Aku tiba-tiba membeku di kursi ku dan sekali lagi, untuk sesaat aku merasakan hati ku kembali goyah.
Mina tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arahku. Dia lalu berjongkok di depanku, agar wajahnya bisa sejajar denganku.
"Jeongyeon..." suara lembutnya menarik perhatian ku.
Aku ragu-ragu untuk melihat ke arahnya karena aku takut tidak bisa menahan diriku untuk memeluknya dan mengatakan padanya bahwa aku masih sangat mencintainya.
"M-mina..."
Mina mengulurkan tangannya lalu meletakkan satu tangannya di atas tanganku dan tangannya yang lain mengusap pipi kananku dengan lembut.
Butuh banyak kekuatan dalam diriku untuk tidak menutup mata dan menyerah pada sentuhan tangannya.
"Ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu..." kata mina sambil terus menatapku yang menyebabkan jantungku berdetak dengan cepat.
"A-apa itu?"aku tergagap.
Perlahan-lahan, mina mulai bangkit dan wajahnya bergeser semakin dekat ke wajahku dan membuat ku semakin membeku di kursiku.
Hatiku dan pikiran ku berteriak untuk menghentikan gadis itu dari apa yang coba dia lakukan padaku.
Aku tidak ingin dia merusak usaha dan perjuangan yang ku lakukan untuk mencapai titik ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/287943161-288-k636095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (Completed)
FanfictionJeongyeon membuat kesalahan besar pada hubungannya dengan Mina dan Mina memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi bisakah Jeongyeon memperbaiki hubungannya dengan Mina? Dan seberapa besarkah pengorbanan Jeongyeon untuk me...