Jeongyeon pov
Seminggu telah berlalu sejak kunjungan terakhir mina dan semuanya akhirnya kembali normal. Pikiranku yang agak kacau telah mereda dan sakit kepala serta pusing yang aku rasakan mulai berkurang.
Proyek baru yang ditugaskan kepadaku di tempat kerja juga mengalihkan pikiranku dari banyak hal.
Tzuyu terbukti menjadi pria yang paling keras kepala di dunia ini. Dia bahkan tidak mau berangkat kerja pagi itu sampai aku setuju untuk berbicara jujur dari hati ke hati dengan mina jika dia muncul di apartemen ku lagi.
Aku pikir aku beruntung karena dia tidak pernah berkunjung ke sini lagi. Aku belum mendengar kabar apapun dari gadis itu sejak dia berkunjung seminggu yang lalu. Seolah-olah tidak ada yang terjadi diantara kami berdua.
Ahh...mungkin saja dia sedang sibuk menghabiskan waktu dengan kekasihnya.
Ada alasan mengapa aku mulai tidak berharap banyak padanya. Aku takut jika aku berharap kembali padanya, itu hanya akan membuat kekecewaan dan merasakan lebih banyak rasa sakit dari sebelumnya.
Setelah begadang semalaman untuk menyelesaikan detail proposal proyek baruku, aku baru bisa merangkak ke atas ranjang untuk tidur selama sekitar satu jam sebelum bekerja.
Tapi nada dering ponselku yang keras berhasil mengganggu keheningan tidurku. Aku menggumamkan kutukan dan dengan kesal meraih ponselku di atas nakas.
"Halo?!" aku dengan kasar menjawab panggilan tanpa repot-repot memeriksa nomor dilayar ponselku.
"Um...h-hai..."aku langsung membeku setelah mendengar suara itu.
"Maaf...apa aku membangunkanmu?"
"A-ah, t-tidak..."aku berdehem dan rasa kantuk ku hilang seketika.
"Aku sudah bangun..."
"Oh baiklah..."ada jeda panjang saat mina mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.
"Aku...umm...ku harap kau tidak keberatan aku menelpon. Aku meminta nomormu pada tzuyu..."
"Aku...tidak apa-apa..."ada jeda lagi setelah aku selesai menjawab.
"Apa kau...apa kau ada di apartemen mu sekarang?"tanyanya.
"Eumm....iya..."
"Apa kau punya waktu sebelum pergi bekerja? Hanya sebentar?"perlahan aku duduk di tempat tidurku.
"Kenapa? Kau dimana?"tanyaku penasaran.
"Aku..." mina terdengar ragu-ragu sebelum menjawab.
"Aku di luar apartemen mu..."
"Apa?"aku hampir jatuh dengan wajah mencium lantai ketika kakiku tersangkut di sprei saat aku bergegas turun dari tempat tidur.
"Kau di depan? Apa yang kau lakukan di sana?"
"Maaf karena datang tanpa memberitahu mu terlebih dahulu. Tapi...aku...aku ingin bicara sebentar denganmu. Apa tidak apa-apa?"tanyanya.
"Ummm..." aku menggaruk kepalaku sambil berpikir.
Aku memang berjanji pada pada tzuyu bahwa aku akan bicara dengan mina jika dia muncul di apartemen ku lagi, tapi sekarang dia benar-benar ada disini. Aku tidak tahu apakah itu ide yang bagus atau tidak.
Apa yang harus ku katakan padanya?
Mina mungkin mendengar keraguanku dan mencoba mengabaikan rasa perih di hatinya.
"Please, jeong...aku janji tidak akan lama..." mohonnya.
Sekarang bagaimana aku bisa mengatakan tidak padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (Completed)
FanfictionJeongyeon membuat kesalahan besar pada hubungannya dengan Mina dan Mina memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi bisakah Jeongyeon memperbaiki hubungannya dengan Mina? Dan seberapa besarkah pengorbanan Jeongyeon untuk me...