Terlihat seorang pemuda berusia 15 tahun berjalan dengan menghentakkan kakinya cukup keras. Wajahnya yang terkesan manis dan cantik meski dia laki-laki kini mengeras dan tertekuk. Hari ini adalah jadwal keberangkatan ke Gusu bersama saudara ah ralat bocah tengik yang sialnya sudah ia anggap saudara. Jam sudah menunjukkan pukul 9 tapi belum ada batang hidungnya di dermaga teratai.
Pemuda itu membuka pintu dengan kencang tapi rupanya tak digubris sama sekali oleh pemuda satunya yang masih bergumul didalam selimut.
" WEI WUXIAN BANGUN KAU ! " teriak pemuda itu, menyibak paksa selimut yang masih membungkus.
" 5 menit lagi.. " gumamnya
" Si-SIAPA KAU HAH ?! " pemuda itu kembali berteriak, raut terkejut jelas tercetak di wajahnya.
" Aku lah, kau kira siapa la- " menyadari ada sesuatu yang salah ia mulai diam lalu mengamati apa yang terjadi. Kenapa tangannya terlihat lebih kecil ? Lalu suaranya terdengar ringan dan cukup melengking, dan... Dan kenapa dadanya terasa sedikit berat ?
" Apa yang.... " sambungnya tak percaya
"ARGHHHH " dan kedua orang itu kini teriak bersama, mengagetkan seluruh penghuni Lian Hua Wu.
🌼
" A-xian ? " panggil seseorang dengan wajah lembut meski sudah berumur.
" Ya paman ? " jawabnya.
" Siapa kau hah ? Sudah cukup bocah nakal itu membuatku pusing, jangan menambah beban lagi dengan berpura-pura menjadi dirinya " sinis seorang wanita dengan manik amethyst yang indah tapi bermulut tajam.
" Istriku " panggilan pelan itu membungkam mulut istrinya sejenak.
Adegan teriak antara dirinya dengan Jiang Cheng tadi sukses membuat anggota keluarganya berkumpul. Bingung ? Adalah reaksi mereka pertama kali saat melihatnya. Masih dengan memakai Zongyi (baju lapisan pertama) Wei Wuxian diinterogasi begitu saja.
" A-xian bisa ceritakan pada kami apa yang terjadi ? " ujar paman Jiang dengan lembut.
" Aku.. aku tak tahu paman. Yang aku ingat hanya kemarin aku membantu seorang nenek, lalu aku diberi minum olehnya karena haus aku tak berpikir 2 kali dan langsung meminumnya " cicit Wuxian.
Paman Jiang yang mendengar kejelasannya hanya bisa menghela nafasnya panjang, ia berpikir mungkin minuman itulah penyebabnya.
" Kau lihat bukan ? Sifat ceroboh mu itu selalu saja memberi masalah baru " kesal Nyonya Yu padanya.
" Kirim surat pada Gusu, katakan bahwa kita akan datang besok. Dan kau ! Tutupi identitasmu, jangan sampai orang lain tau kecuali yang ada disini. Mengerti ?! " sambung nyonya Yu
" Mengerti Nyonya "
" Istriku, bukankah itu-
" A-li " Nyonya Yu tak memperdulikan panggilan dari Jiang Fengmian. Ia yakin ucapannya itu pasti hanya akan membela bocah itu.
" Baik a-niang, ayo a-xian " Jiang Yanli mengerti apa maksud sang ibu memanggilnya, dia menarik pelan Wuxian untuk pergi dari sana dan mulai mengajari banyak hal tentang cara untuk menjadi seorang gadis.
🌼
Hari ini adalah hari keberangkatan mereka yang sempat tertunda. Jiang Fengmian sebenarnya sudah berdiskusi pada istrinya agar Wuxian tidak jadi ikut saja tapi ditolak mentah-mentah, berkata bahwa dia sengaja mengirim Wuxian bersama Jiang Cheng ke Gusu adalah untuk membuatnya sedikit teratur. Gusu terkenal dengan pengajarannya yang ketat dan menghasilkan kultivator berkualitas dan kebetulan tahun ini Gusu membuka pembelajaran umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Into Girl
FanfictionKetika aku bangun tubuhku berubah Jari tangan yang lentik, kulit putih pucat yang halus, dan sesuatu seperti tergantung di dadaku. Apa ini ? Kemana hilangnya otot yang sudah kubentuk dengan susah payah ? lalu pedang dan 2 bola milikku juga hilang...
