" Wei Xiong, kuberi tahu padamu untuk menghindari orang ini " ucap Huaisang ditengah perjalanan, menggosip adalah hobinya selama tak ada Chi Feng Jun, kakaknya.
" Siapa ? Lan Qiren ? " tebak Wuxian pasti. Dia sudah banyak mendengar soal orang tua kolot itu yang sangat keras akan kedisiplinan melebihi nyonya Yu.
Jiang Cheng hanya diam saja mendengarkan obrolan mereka berdua tanpa berniat untuk ikut bergabung, dirinya harus jaga sikapnya selama disini agar mendapat penilaian yang bagus.
" Bukan, tapi keponakannya. Namanya Lan Wangji dengan gelar Han Guang Jun, dia adalah salah satu giok kembar yang terkenal, selama disini aku jarang melihatnya karena dia sering berkultivasi tertutup. Kudengar dia menjabat sebagai pengawas murid disini, sekali ketahuan olehnya maka habislah sudah "
Tak disangka Huaisang memberi informasi lebih dari cukup untuk menggambarkan siapa Lan Wangji itu, sayangnya dia tak sadar tempat karena membicarakannya didepan pintu masuk Lanshi. Baru saja ketiganya melangkahkan kaki kedalam ruangan, sosok tegap dengan rambut melambai karena angin menyapa mereka.
" Ha ! Han- Han Guang Jun " Huaisang terkejut melihat seseorang yang baru saja dibicarakannya tengah duduk tenang. Merasa namanya terpanggil, Wangji mengedarkan pandangannya dan mendapati sosok semalam yang tertangkap basah olehnya. Tak lama pandangan itu berubah dan melempar tatapan tajam pada Wuxian.
Huaisang adalah pengamat yang jeli karena itu pandangan Wangji ia tarik garisnya dan mendapati bahwa itu tertuju ke Wei Wuxian yang kini sedang menampilkan raut panik. Diam-diam dia tersenyum dibalik kipasnya, menanti cerita yang akan keluar dari mulut Wuxian nanti.
" Selamat, dia menatapmu. Paling kau akan dihukum nanti " ucap Jiang Cheng menanggapi lali bergegas duduk, diikuti dengan Huaisang.
🌼
Pelajaran dimulai dengan membacakan seluruh aturan di Gusu, totalnya ada sekitar 3000 lebih dan itu sangat membosankan.
" Aku membacakannya disini karena ada yang malas untuk membacanya di dinding batu " ucapan Lan Qiren itu sungguh menusuk langsung bagi Wuxian. Jiang Cheng yang tahu juga kalimat itu adalah sindiran untuk saudaranya hanya bisa memutarkan matanya malas, yah dia berencana untuk memberinya hukuman nanti.
Usai pembacaan peraturan yang memakan waktu 2 jam itu dilanjutkan dengan membahas perbedaan roh, hantu dan iblis. Semuanya diam, mata Lan Qiren bergerak melirik kesana kemari untuk menunjuk satu murid yang akan menjelaskan. Ini juga sebagai acuan apakah mereka sudah paham atau belum.
Yang lain normal kecuali Wuxian dan Huaisang.Disaat yang lain diam dan memperhatikan sembari membaca buku, Wuxian justru sedang mencoret kertas dengan kuas ditangannya yang entah sedang menulis atau menggambar. Sedangkan Huaisang, dia berlindung dibalik bukunya menatap takut seolah enggan untuk dipilih.
Pilihan Qiren jatuh pada Wuxian karena ia pikir bocah itu pasti akan salah mengingat materi ini belum dibahas sama sekali karena dipertanyakan langsung ketika awal pembelajaran. Tapi tebakan Qiren salah, Wuxian justru menjelaskan dengan baik dan entah kenapa itu malah membuatnya kesal. Setelah berhasil menjawab pertanyaan darinya, Wuxian diberi pertanyaan lagi untuk berpendapat tentang jalan keluar dari sebuah kasus. Wuxian cukup kesulitan untuk ini, ekspresi berpikirnya terlihat begitu serius.
Qiren juga menyuruh murid lain untuk ikut berpikir jawabannya juga, bukan hanya Wuxian. Namun karena tak ada yang menjawab Qiren meminta keponakannya Wangji untuk menjelaskan.
Mendengar jawaban Wangji yang sesuai, dia mengangguk-angguk bangga. Wuxian yang berpikir jika jawaban itu adalah jawaban yang diharuskan lalu mengapa meminta untuk mencari jalan keluar sendiri ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Into Girl
Hayran KurguKetika aku bangun tubuhku berubah Jari tangan yang lentik, kulit putih pucat yang halus, dan sesuatu seperti tergantung di dadaku. Apa ini ? Kemana hilangnya otot yang sudah kubentuk dengan susah payah ? lalu pedang dan 2 bola milikku juga hilang...