22. Teratai

1.2K 137 36
                                    

Jangan lupa vote and komen

Happy reading !

(Ini pemandangan di belakang rumah bibi Jia yang ada gazebonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini pemandangan di belakang rumah bibi Jia yang ada gazebonya. Dan jadi lokasi Yunmeng Jiang dipindahkan)

Terik matahari terasa begitu panas. Keringat bercucuran terlihat pada setiap pemuda yang berbalut hanfu ungu khas. Berada di bawah komando sang istri pemimpin sekte, latihan ini terasa bagai neraka. Bayangkan saja, sejak da-shixiong mereka menghilang sampai ditemukan dalam keadaan tiada, mereka dilatih lebih keras dari sebelumnya.

Yunmeng Jiang memang spesialis dalam panahan, tapi mereka juga mengajarkan pada hal lain yang termasuk dalam 6 seni seperti pedang, musik, berkuda, melukis dan puisi, juga teknik.

Sekte ini mungkin sekilas masih terlihat sama, tak ada pergerakan aneh atau apapun. Para warga yang melihat mereka berlatih lebih keras hanya menganggap ini biasa karena Yu Furen mereka yang begitu tegas dalam pelatihan. Pembelian bahan baku makanan sekte yang lebih dari biasanya juga dianggap biasa saja, mungkin ketua sekte mereka, Jiang Fengmian, memanjakan para muridnya yang telah disiksa istrinya. Hal yang wajar mengingat pria itu begitu lembut meski statusnya sebagai ketua sekte.

Diam-diam seorang laki-laki yang memakai jubah hitam dengan tudung yang menutupi, berjalan di sekitar Yunmeng sejak beberapa hati yang lalu. Dia meraih informasi dari warga-warga disini melalui pembicaraan yang tidak dicurigai. Setelah dirasa cukup, dia kembali ke tempat tuannya yang telah menunggu.

Ketika dia datang untuk melapor, dia mendapati tuan mudanya tengah berbaring di ranjang bersama pelacurnya. Tuan muda itu meminta sang pelacur keluar selagi mereka membahas sesuatu. Dia tak peduli kala pelacurnya mendengus kesal.

" Wen Zhuliu. Kau harus punya berita bagus karena sudah mengacaukan kesenanganku. " ucapnya.

Tuan muda itu adalah Wen Chao. Sosok tuan muda, putra kedua dari Wen Rouhan yang memiliki tampang dibawah standar, sikap congkak, pemarah, menyebalkan tapi jatuh dalam rayuan pelacur.

Wen Zhuliu meredam kekesalannya menghadapi tuan muda gila ini. Jika bukan karena hutang budinya pada Wen Rouhan, ia tak akan sudi menjadi bawahan yang bertindak sebagai pelindung Wen Chao.

Dia mengangguk, mempertahankan wajah datarnya dan bicara tanpa ekspresi tentang informasi sekte Yunmeng Jiang yang diketahuinya.

Wajah Wen Chao menyeringai puas. Kinerja Wen Zhuliu dalam melakukan banyak hal patut diacungi jempol.

" Kau tahu harus apa selanjutnya bukan ? Siapkan segalanya. Kita berangkat malam ini. "

Sungguh tidak sabaran.

Baru melaporkan informasi saja dia memerintahkan untuk menyerangnya secara langsung nanti malam. Padahal rencana saja belum dibahas.

Wen Zhuliu mengangguk dan segera keluar dari tempat itu. Dia lebih suka tidak berurusan dengannya. Para anggota Wen lain lebih memberinya ketenangan. Ah, dia harus mengurus banyak hal untuk malam ini.

Boy Into GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang