Hari ini Wuxian memulai hukumannya. Setelah diantar oleh Jiang Cheng dan Huaisang ke perpustakaan dia mendapati Wangji tengah duduk disana yang terlihat begitu indah. Julukannya sebagai giok memanglah cocok, meski terkesan dingin dan tak tersentuh.
Wuxian menyeringai, berpikir bahwa Wangji adalah target kejahilan yang cocok untuknya. Ia ingin melihat bagaimana perubahan ekspresi Wangji selama masa hukuman ini berlangsung.
" Duduklah " ucap Wangji singkat.
Wuxian langsung bergerak cepat duduk dihadapan meja kecil yang disediakan berhadapan dengan Wangji. Ia menulis dengan patuh sebentar lalu pergi menghampiri Wangji dan menjahilinya.
" Han Guang Jun "
" Lan Wangji "
" Wangji Xiong "
" Lan Zhan "Wuxian memanggil Wangji beberapa kali yang hanya diabaikan kecuali ketika nama lahirnya disebut. Wangji melempar tatapan tajam pada Wuxian, menegaskan bahwa ia tak suka dipanggil nama lahirnya oleh orang yang bahkan tak dekat dengannya.
(Nama lahir biasanya hanya digunakan untuk orang terdekat seperti keluarga)
" Apa ? Sudah kupanggil beberapa kali tapi baru merespon dengan nama lahirmu. Jangan marah, kau juga boleh memanggilku Wei Ying, itu nama lahirku "
" Oh kau masih tak suka ya ? Kalau begitu, hmm... Ah aku tahu, Lan Er Gege "
Wangji agaknya sedikit terpana melihat Wuxian yang kini tengah tersenyum lebar setelah memanggil namanya. Wangji memalingkan wajahnya enggan melihat Wuxian lalu memberi mantra bisu padanya.
Wuxian panik, dia langsung pergi mengambil kertas dan kuas. Menulis permintaan maaf karena kejahilannya lalu meminta untuk dilepaskan. Wangji hanya melihat sekilas kertas yang disodorkan Wuxian, menerimanya dan melipat dengan rapih lalu ditumpuk bersamaan dengan kertas yang lain. Hal itu terus berlanjut sampai akhirnya Wuxian mengalah setelah memberi kertas terakhir yang bergambar seekor rubah dan ayam sebagai hinaan untuk Wangji.
Beberapa hari berlalu untuk menyelesaikan hukumannya. Di hari terakhir ini sebelum ke perpustakaan, Wuxian menemui Huaisang meminta sebuah buku longyang sebagai hadiah kejutan untuk Wangji. Huaisang awalnya takut tapi karena penasaran bagaimana reaksinya nanti dia mau-mau saja diajak kerjasama oleh Wuxian.
Jiang Cheng yang melihatnya sudah lelah untuk menasehati. Katakanlah seorang gadis tengah meminta buku longyang sebagai hadiah tapi juga membacanya, bukankah itu mesum ? Sudah tidak waras memang saudara ralat saudarinya ini.
" Kalau sampai kau kena hukuman lagi, aku tak mau tahu. "
Peringatan Jiang Cheng sebenarnya hanya gertakan biasa, jadi Wuxian hanya menanggapinya sepele.
Setelahnya Wuxian pergi ke perpustakaan, menyelesaikan hukumannya dengan baik tanpa bicara banyak hal seperti sebelumnya. Wangji yang melihatnya cukup bingung. Bagaimana tidak ? Orang yang cerewet seperti Wuxian tiba-tiba bisa diam. Apa ini karena hukuman untuk menyalin aturan sektenya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Into Girl
أدب الهواةKetika aku bangun tubuhku berubah Jari tangan yang lentik, kulit putih pucat yang halus, dan sesuatu seperti tergantung di dadaku. Apa ini ? Kemana hilangnya otot yang sudah kubentuk dengan susah payah ? lalu pedang dan 2 bola milikku juga hilang...