6. Mahkota yg hilang

2.7K 211 24
                                    

Terhitung hampir 2 bulan ini Wuxian dan Jiang Cheng pergi ke Gusu untuk menimba ilmu dan selama itu pula lah Yunmeng Jiang mencari sesosok nenek yang sayangnya terasa nihil keberadaannya. Yunmeng memang mencari dalam diam, tak berusaha menarik perhatian warga maupun sekte sekitar bisa gawat kalau mereka berkoar-koar.

" Jiang Zongzhu, Yu Furen. Ada seseorang yang datang berkunjung " ucap salah satu penjaga gerbang Jiang.

" Siapa ? " tanya Nyonya Yu mendahului suaminya yang hendak membalas.

" Itu.."

Mendengar jawaban selanjutnya, penjaga itu langsung bergegas pergi menemui orang yang dimaksud untuk membawanya menemui Jiang Zongzhu beserta istrinya.

🌼

" Huaisang, datanglah nanti sore " ajak Wuxian pada teman akrab- ghibah nya ini.

" Baiklah aku akan membawa kacang untuk camilan. Kau benar-benar akan membelinya Wei Xiong ? " Huaisang hanya memastikan, pasalnya baru saja beberapa hari yang lalu temannya ini mengeluh sakit tapi malah akan bertingkah lagi. Semoga saja dia terbebas dari orang-orang Lan terutama Lan Qiren agar tidak jantungan.

Apalagi Jiang Zongzhu dan Jiang Guniang sempat berkunjung setelah mendapat kabar dari Qing He Jun mengenai Wuxian yang sakit. Jiang Yanli selaku kakak mereka merasa bersalah pada Wuxian karena lupa memberi tahu hal penting ini, ia juga tak mengira kalau Wuxian yang menjadi perempuan ini akan mengalami siklus layaknya perempuan tulen.

Jiang Yanli juga sempat memasakkan makanan favorit Wuxian, sup iga babi akar teratai untuk menambah nafsu makan Wuxian yang sempat menurun semenjak sakit. Setelahnya ? Wuxian malah bermanja-manja pada Jiang Yanli yang sialnya membuat Jiang Cheng kesal.

Bagaimana tidak ? Selama Wuxian sakit dialah yang menjaga dan merawatnya tapi Wuxian malah mengadu yang tidak-tidak tentangnya yang memaksa Wuxian untuk makan dan meminum obat pahit Gusu. Tapi itu kan demi kebaikannya sendiri ! Tabib bilang biasanya ketika seorang gadis mengalami datang bulan untuk pertama kalinya, darah yang akan keluar lebih banyak, jadi obat yang diminum sebagai penambah darah.

" Tentu saja " jawab Wuxian mantap.

Jiang Cheng yang kesal menjewer telinga Wuxian sebagai peringatan. " Aw aw A-cheng lepas ! "

" Tak akan sampai kepalamu ini berhenti memikirkan berbagai kenakalan " tegas Jiang Cheng, dia sudah diwanti-wanti oleh ibunya menjaga bocah bandel ini agar membatasi kenakalannya.

" Heh kau kan juga mau ! " Protes Wuxian

🌼

Wuxian telah selesai membeli 2 kendi arak, harapannya adalah semoga ia terbebas dari penjagaan malam. Tak lama kemudian rintik hujan turun membasahi malam yang semakin dingin.

Malam ini giliran Wangji yang berjaga, manik emasnya menangkap sebuah bayangan hitam yang bergerak cepat melintasi atap. Wangji segera mengejarnya dan mendapati bahwa itu adalah Wuxian.

" Membawa arak, berlarian di atap, membuat keributan, melanggar jam malam. " ucap Wangji mengucapkan rentetan kesalahan Wuxian.

Wuxian menatap cengo pada giok Lan dingin ini. Ia merutuk dalam hati karena tertangkap basah malam ini. Dirinya hanya ingin segera masuk karena dingin yang merambat ditubuhnya.

" Oh ayolah, hanya dua " ucap Wuxian. Wangji semakin mengernyitkan matanya tak suka.

" Membuat alasan, turun dan ikut ke ruang hukuman " ucap Wangji

" Tidak mau " Wuxian langsung berlari turun menghindari Wangji yang mengerjarnya.

Rintik hujan semakin deras, bunyi cipratan air yang dilintasi Wuxian ketika berlari membuat Wangji semakin kesal karena sepatu Wuxian yang kotor juga melintasi koridor. Wangji yang mengejar Wuxian bahkan sampai harus membuang payung yang tengah dipegangnya, beralih menggunakan pedang untuk memotong tali yang mengikat kedua kendi arak.

Boy Into GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang