PLAKK !
Tamparan keras menyambut pipi Wuxian dari tangan lentik seorang wanita bermanik amethyst yang kini menatapnya tajam.
" Siapa... KATAKAN PADAKU SIAPA AYAHNYA ?!! " bentak Nyonya Yu.
Ya, dialah yang tadi menampar Wuxian. Amarahnya memuncak kala mendengar penjelasan tabib bahwa Wuxian kini tengah hamil dan perkiraan usia kandungannya telah memasuki 2 Minggu.
Wuxian bungkam, enggan mengatakan siapa orang yang telah menodainya bahkan menghadirkan sesosok lain dalam perutnya.
Jiang Fengmian mendekati istrinya, menyentuh pundak tegang itu untuk memenangkannya sejenak. Jiang Fengmian perlahan maju, mendekati Wuxian yang tengah duduk bersimpuh dihadapan sang istri. Sedang Jiang Yanli berdiri di belakang Wuxian dan tengah menangis atas kejadian yang menimpa Wuxian.
" A-xian, lihat paman. Katakan dengan jujur siapa ayahnya ? " bujuknya pelan.
Wuxian melihatnya dengan ragu, bibirnya bergetar ingin memberi tahu tapi keadaan membuat nyalinya menciut. Ia tahu dengan jelas walau suara Jiang Fengmian terdengar lembut tapi sorot mata dan ekspresinya begitu kecewa dan marah.
" Percuma paman, a-aku katakan siapa juga dia tak ingat apapun. " cicit Wuxian, Jiang Fengmian mengusap wajahnya kasar. Berpikir apakah orang yang menghamili Wuxian adalah pria hidung belang, atau seorang dari sekte besar yang bisa pura-pura tak tahu, atau apa ?
" Katakan saja siapa, ingat atau tidak dia harus mempertanggungjawabkan dirimu ! " cetus Nyonya Yu.
" Tapi Nyonya ! Dia tuan muda terpandang yang namanya diagungkan. Kalaupun aku jujur dia yang melakukannya dan meminta pertanggungjawaban tak akan ada yang percaya bila dia melakukannya. " keluh Wuxian.
Wajahnya memerah, air mata yang tergenang mulai meluncur bebas. Pikirannya berkecamuk, membayangkan bagaimana nasibnya nanti. Jiang Fengmian dan Nyonya Yu mencerna perkataan Wuxian. Menebak siapa orang yang dimaksud yang mungkin diantaranya termasuk dalam 5 tuan muda berbakat selain Wei Wuxian dan Jiang Cheng. Mereka yakin bukan putranya yang melakukan mengingat lebih banyak cibiran yang diterima karena sifat yang keras kepala dan pemarah.
" Kalau begitu gugurkan saja. Apa susahnya. "
Keadaan sempat hening sebentar, atmosfir di kamar Wuxian terasa dingin. Gugurkan ? Semudah itukah ? Bayi tak berdosa yang tercipta karena kesalahannya harus dilenyapkan tanpa diberi kesempatan melihat dunia ?
" YU ZIYUAN ! / JIANG FENGMIAN ! " bentak keduanya. Jiang Yanli menutup mulutnya terkejut mendengar penuturan sang ibu yang meminta adiknya menggugurkan bayi yang tengah dikandung.
" Apa maksudmu mengatakan itu didepan A-xian ?! " tanya Jiang Fengmian
" Itu solusi yang tepat ! Menurutmu bila kabar dirinya hamil, keadaan sekitar akan tenang saja ? Kau tak memikirkan reputasi ya ?! Nama Yunmeng akan tercoreng, susah payah kita menyembunyikan identitasnya sementara tapi dia malah hamil tanpa suami ! " seru Yu Ziyuan mengutarakan semua emosi.
Memang benar, bila masalah ini terendus tak menutup kemungkinan nama Yunmeng akan tercoreng dan dihina banyak pihak.
" Kau mengatakan seenaknya tanpa memikirkan keadaan A-xian. Kau pikir dia akan senang harus menghilangkan nyawa anaknya ? Dia calon ibu ! Kau yang sudah menjadi ibu seharusnya tau bagaimana hancurnya hati seorang ibu yang diminta untuk mengugurkan anaknya ! " ujar Jiang Fengmian.
Mereka berdua terus ribut tanpa ada yang berniat mengalah. Jiang Yanli yang tak tahan melihat adiknya berada ditengah-tengah perdebatan orang tuanya menarik Wuxian keluar dari sana. Jiang Yanli membawa Wuxian ke kamarnya yang terletak cukup jauh dari kamar Wuxian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Into Girl
FanfictionKetika aku bangun tubuhku berubah Jari tangan yang lentik, kulit putih pucat yang halus, dan sesuatu seperti tergantung di dadaku. Apa ini ? Kemana hilangnya otot yang sudah kubentuk dengan susah payah ? lalu pedang dan 2 bola milikku juga hilang...