Entah sudah berapa lama, mungkin hampir sebulan sejak pertandingan memanah yang diadakan oleh Wen. Gusu Lan sedang berwaspada dengan serangan yang kemungkinan besar akan datang. Oleh sebab itu, para murid maupun anggota sekte lain tidak diperbolehkan untuk keluar. Mereka meminimalisir pergerakan di luar. Ini juga bertujuan untuk melindungi mereka di dalam sekte.
Qing He Jun berusaha membangkitkan diri dan mengikhlaskan kepergian Wei Wuxian. Lan Wangji putranya itu memang bersikeras untuk keluar dan mencari segala penyebab kematian Wei Wuxian karena dia tak yakin. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal, itu katanya. Lan Qiren mengeluhkan tentang keras kepala ini padanya dan dia sudah menyita giok milik Lan Wangji juga mengurungnya di Jingshi agar tidak bisa kabur.
Dalam surat itu tertulis, Gusu akan dibakar yang dipimpin oleh Wen Xu. Alasannya tidak tertulis dengan jelas tapi dampak dari kejadian itu adalah Gusu terbakar separuh, terutama paviliun perpustakaan yang menyimpan banyak barang berharga, bahkan Lan Xichen menghilang. Untuk itulah Qing He Jun mengumpulkan segala informasi dan menarik beberapa kesimpulan yang bisa menjadi alasan dibalik kejadian itu.
Hari ini dia mengumpulkan para tetua. Kedua anaknya juga hadir mengikuti rapat ini. Mereka sedang membahas strategi yang akan digunakan untuk kejadian itu. Sebenarnya sudah sejak kemarin, tapi ini sebagai pemantapan kembali. Ketika mereka sedang mengeluarkan berbagai usulan. Tiba-tiba sebuah array aktif dan melingkupi seluruh Gusu Lan. Para tetua panik.
" Semuanya tenang. Ini adalah array pelindung. " ucap Qing He Jun.
" Xiongzhang. Jangan bilang ini.. " ucap Lan Qiren.
Qing He Jun mengangguk. Dia memerintahkan untuk seluruh murid senior berjaga di sekitar wilayah Gusu Lan. Sedang para tetua yang sudah sepuh berlindung di Gua dingin milik sekte Lan bersama para junior.
Array itu berbeda dengan array yang selama ini dipakai oleh Gusu Lan. Sebuah array yang lebih kuat. Tiba-tiba giok mereka aktif, ada suara peringatan dari giok mereka. Itu adalah penanda adanya tamu tak diundang yang datang. Dan benar saja, tak lama kemudian ada segerombol orang berpakaian putih dengan motif matahari di baju mereka datang menyerang. Mereka menyerang dengan brutal, mengumpulkan tenaga bersama dan membentuk sebuah mantra besar lalu menembaknya ke arah Gusu Lan.
Para murid Gusu Lan tak kalah cepat, mereka membentuk sebuah barier sebagai tambahan lapisan pelindung. Mereka juga menyerang berkali-kali dari dalam array. Tanpa mereka sadari ada beberapa orang yang keluar dari garis penyerangan Wen dan menyebar ke segala sisi luar Gusu Lan. Mereka menggali tanah untuk mencari sesuatu, setelah barang itu ditemukan, array merah yang menjadi pelindung kuat sekte Gusu Lan memudar. Pelindung Gusu Lan yang melemah menjadi sasaran empuk bagi Wen.
Para murid yang membuat barier tambahan mulai kewalahan. Energi mereka hampir habis. Meski masih ada array pelindung sekte yang berwarna kebiruan tapi mereka yakin itu tak akan bertahan lama jika para Wen semakin brutal dalam penyerangan. Lan Wangji yang melihat situasi ini menatap dengan tajam. Dia dengan beberapa murid lain melakukan serangan menggunakan guqin. Lan Wangji makin mempercepat permainan guqinnya, dia seolah tak peduli pada jari tangannya yang mulai tergores sinar guqinnya sendiri.
🌼
Wei Wuxian yang masih bermain dengan a-yuan merasakan array yang ia tanam mulai aktif. Dia mengamatinya terlebih dahulu sebelum kembali merasakan kekuatan arraynya menghilang perlahan.
" Sial, ini tak bagus " decak Wuxian marah.
A-yuan yang berada di pangkuannya memiringkan kepalanya heran.
" iyal? " beonya pada Wuxian.Wei Wuxian menepuk kepalanya pelan, dia lupa ada anak kecil yang dibawanya tapi malah mengucapkan kata-kata kotor.
" A-yuan, jangan ulangi lagi ya. Maafkan A-niang. " ucap Wuxian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Into Girl
FanficKetika aku bangun tubuhku berubah Jari tangan yang lentik, kulit putih pucat yang halus, dan sesuatu seperti tergantung di dadaku. Apa ini ? Kemana hilangnya otot yang sudah kubentuk dengan susah payah ? lalu pedang dan 2 bola milikku juga hilang...