Chapter 2

9.4K 534 7
                                    

"Ma-maaf.." Seru Caitlyn dengan wajah ingin menangis bercampur malu dan jangan lupa kan nada sendu yang mengiringi ucapan nya itu.

"Tidak perlu menangis, saya hanya akan menginterview kamu, duduk lah dan tenangkan diri mu."

Setelah mendengar ucapan sinis dari Ceo tempat dimana ia akan melamar kerja, Caitlyn segera mendudukan diri nya tepat di depan Ceo tampan itu. Oh tuhan tatapan nya itu terlalu tajam, rasa nya Caitlyn ingin menenggelami diri nya saja.

"Kenapa kamu melamar di perusahaan saya?"

Caitlyn menatap Nathan kaget, Bagaimana dia akan menjawab pertanyaan itu, jika semua yang sudah dia persiapkan sejak kemaren malam saja sudah buyar tak tesisa sedikit pun.

"K-karna sa..ya pengen kerja disini Pak" jawab Caitlyn asal, sambil mengeluarkan cengiran khas nya

Nathan mengerutkan kening nya, bagaimana bisa ada jawaban sebodoh itu saat sedang melamar kerja. Nathan menjadi ragu sendiri, apakah wanita itu bersungguh-sungguh untuk melamar kerja di perusahaan nya.

Bukan hanya emosional dan aneh. Wanita itu juga bodoh ternyata.

"Asisten manager? Sepertinya dengan jawaban bodoh itu kamu hanya bisa menjadi og di perusahaan saya."

"Pak saya minta maaf soal yang tadi pagi, saya ga bermaksud sama sekali lagian bapak nya juga ga ngehindar, kalo bapak ngehindar kan saya juga ga bakal emosi. Terus juga saya jawab kayak tadi itu karna bapak liatin saya mulu, saya tuh malu, bapak ngerti gak sih?!"

Dengan kesal Caitlyn mengungkapkan seluruh unek-unek di dalam dirinya, bahkan tanpa ia sadari dia berbicara tanpa jeda dan juga meninggikan nada bicara nya.

Nathan tidak menanggapi Caitlyn, dia sudah menebak bahwa wanita di depan nya itu pasti akan emosi saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut nya.

"Tuhan memberikan saya mata untuk melihat, akan sangat mengecewakan jika tidak saya pergunakan dengan baik." Nathan membalas acuh ucapan caitlyn tadi

"Ya tapi gara-gara bapak liatin mulu, pikiran saya jadi buyar pak. Sia-sia semua yang sudah saya persiapkan sejak kemarin malam."

"Itu bukan urusan saya, salah sendiri kenapa kamu memiliki pertahanan diri yang mudah buyar."

"Kayak nya bapak tuh emang ada dendam terselubung ya sama saya, tadi pagi juga bapak tumpahin ko—

—Kamu yang menyenggol saya duluan hingga kopi saya tumpah ke baju kamu. Lagi pula kamu tidak seterkenal itu hingga saya harus mengenal dan memendam dendam terhadap kamu."

Mendengar ucapan nya yang dipotong oleh sang calon boss Caitlyn pun naik darah, Dia benar-benar ingin meninju muka datar laki-laki yang ada di depan nya itu.

Dengan rasa kesal yang mengebu-ngebu Caitlyn menggebrak meja di depan nya, ia bangkit berdiri lalu menaruh kedua tangan nya di atas pinggang.

"Kalo Bapak ga lenjeh dan langsung menghindar baju putih cantik saya ini juga ga akan kotor yaa! Dan asal bapak tau saya itu terkenal bahkan orang satu komplek kenal semua sama saya!! Salahin diri bapak sendiri kenapa ga satu komplek sama saya."

"Bahkan jika saya satu komplek dengan kamu saya akan memilih untuk tidak mengenal wanita cerewet dan emosional seperti kamu."

Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang