Setelah kejadian di cafe itu, kedekatan Caitlyn dengan teman-teman nya memudar. Hanya Gina dan Angga saja yang masih mau berkomunikasi dengan nya. Ada sedikit rasa sedih di hati wanita itu, sedendam-dendam nya ia dengn Daniel tak pernah sedikit pun dia mengatakan hal-hal tidak baik tentang Daniel kepada orang lain.
Dan sudah pasti setelah kejadian itu terjadi Nathan menjadi sangat marah dengan Daniel.
Ia memutuskan semua kerja sama dengan perusahaan kecil lelaki itu. Nathan bahkan menyuruh untuk para rekan bisnis nya yang lain agar tidak menerima kerja sama dengan perusahaan Daniel.Karena hal itu perusahaan Daniel menjadi bangkrut. Daniel yang tak bisa diam saja, akhirnya memutuskan untuk bertemu langsung dengan Nathan. Ia tak bisa membiarkan perusahaan nya hancur begitu saja.
Saat ini keduanya sudah berada di dalam ruangan yang sama. Itu adalah ruangan kekuasaan Nathan, tempat dimana ia terakhir kali betemu dengan Daniel.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Nathan datar
Daniel menatap Nathan dengan tatapan marah nya. "Kau sudah berjanji untuk tidak menghancurkan perusahaan ku sialan!" seru Daniel yang di tutup dengan makian
Wajah Nathan tetap terlihat datar. Datar tetapi cukup mematikan untuk yang melihat nya. "Kau juga sudah berjanji untuk tidak mengganggu wanita ku."
"Bukan aku yang mengganggu nya! Abel yang menghina nya, hancurkan saja hidup wanita jalang itu. Jangan sangkut paut kan aku ke dalam nya."
Nathan menatap Daniel remeh, lelaki itu benar-benar tidak tau malu. "Bukan kah dia yang sudah membantu perusahaan kecil mu untuk hidup? Kau terlalu tidak tahu malu El."
"Tapi bukan aku yang mencari masalah dengan Caitlyn SIAL!! Wanita jalang itu benar-benar bodoh hingga lebih mempercayai ku di banding sahabat nya sendiri." emosi Daniel tidak stabil, lelaki bodoh itu sangat mudah di buat terombang-ambing.
"Kau mengatakan begitu banyak kebohongan pada nya El. Kebohongan sialan yang keluar dari mulut mu itu, sudah menjatuhkan harga diri wanita ku." ujar Nathan tajam, keadaan semakin serius saat ini. Bahkan rahang Nathan sudah mulai mengeras.
Daniel tertawa sinis. "Sudah ku bilang wanita mu itu memang kotor! Lagi pula apa yang akan segera kau rasakan itu sudah duluan ku cicipi! Dia adalah jalang, dia yang memenu—"
BUGHH!!
BUGHH!!
BUGHH!!
Nathan meninju wajah Daniel tanpa ampun, ia memukuli lelaki itu dengan membabi buta. Bahkan Daniel langsung tak mampu untuk membalas, Nathan memang sangat ahli dalam meninju sesuatu. Dari kecil, setiap marah Nathan akan meninju tembok, kaca atau pun sesuatu yang ada di depan nya. Karena hal itu lah tangan nya sudah sangat kebal, walau pun meninju batu sekali pun.
"Dare, you insult my woman once again. I will send you to hell right now." Ancam Nathan dengan suara tajam nya
Nathan bangkit berdiri, ia memandangi Daniel yang sudah terkapar di lantai. Wajah lelaki itu terlihat ketakutan, namun ia berusaha menutupi nya dengan senyum sinis.
Karena kesal melihat ekpresi lelaki sialan itu, Nathan menginjak wajah nya dengan kencang, tak lupa ia mengesek-gesekan sepatu nya pada wajah lelaki itu. Setelah puas Nathan beranjak pergi menuju kursi kebesaran nya. Dia menelfon security kantor.
"Cepat kemari. Ada sampah yang perlu kalian buang. Ku tunggu dalam waktu 3 menit dari sekarang, jika tidak sampai maka akan kupastikan kalian memiliki nasib yang sama dengan sampah sialan itu."
Security di sebrang sana langsung meringis mendengar pernyataan Nathan. "Baik Pak. Kami segera kesana."
Setelah mendengar jawaban dari bawahan nya, Nathan langsung menutup telefon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
FanfictionJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...